Kapan terakhir kali kamu tidur siang? Bagi orang dengan kesibukan tinggi, tidur siang adalah hal yang mewah dan jarang dilakukan. Padahal, ada banyak manfaat positif yang bisa didapat jika kita rutin tidur siang, lho.
Mau tahu, apa saja manfaat tidur siang, ditinjau dari sisi medis? Simak penjelasan lengkapnya di sini!
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Haifa, Israel, menyimpulkan bahwa tidur siang bisa membantu otak menyimpan informasi baru ke dalam memori jangka panjang. Penelitian ini melibatkan sekelompok orang yang diminta tidur siang selama 90 menit dan kelompok lainnya tidak. Hasilnya, orang yang tidur siang bisa mengurutkan informasi lebih akurat dan lebih baik dari yang tidak, dilansir dari laman resmi Dr. David Friedman.
Hasil yang sama juga didapatkan dari penelitian berjudul "Benefits of Napping in Healthy Adults: Impact of Nap Length, Time of Day, Age, and Experience with Napping" yang dipublikasikan di Journal of Sleep Research. Menurut penelitian tersebut, tidur siang bisa meningkatkan kewaspadaan, daya memori dan performa kognitif.
Menurut studi yang dilakukan di tahun 2011 oleh tim peneliti dari Allegheny College, menemukan bahwa tidur siang 45 menit per hari bisa menurunkan stres dan tekanan darah, di mana keduanya positif untuk kesehatan jantung. Sementara, penelitian yang melibatkan 3.462 relawan di Swiss, menghasilkan kesimpulan bahwa kebiasaan tidur siang menurunkan risiko serangan jantung, gagal jantung atau stroke, seperti yang dilansir dari laman Science Alert.
Ini selaras dengan penelitian berjudul "Daytime Napping and the Risk of Cardiovascular Disease and All-Cause Mortality: A Prospective Study and Dose-Response Meta-Analysis" yang diterbitkan di Journal Sleep. Menurut penelitian itu, tidur siang singkat berkaitan dengan kejadian penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.
Merasa tidak fokus dan pikiran ke mana-mana saat bekerja? Sempatkan untuk tidur siang sejenak dan kamu akan terbangun dengan kewaspadaan lebih.
Hal ini didukung oleh penelitian berjudul "Effects of Napping on Alertness, Cognitive, and Physical Outcomes of Karate Athletes" yang diterbitkan di tahun 2019 dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise. Hasilnya, tidur siang selama 30 menit bisa meningkatkan kemampuan kognitif.
Sementara, menurut studi berjudul "Daytime Napping and the Risk of Cardiovascular Disease and All-Cause Mortality: A Prospective Study and Dose-Response Meta-Analysis" yang diterbitkan di Journal Sleep, tidur siang kurang dari 30 menit bisa meningkatkan kewaspadaan dan keterampilan motorik.
Apakah benar tidur siang bisa menurunkan berat badan? Menurut Jeremy Barnes, profesor promosi kesehatan di Southeast Missouri State University, kekurangan waktu tidur bisa meningkatkan kadar hormon grehlin yang bisa membuat kita merasa lapar, jelasnya di laman Scientific American. Selain itu, kurang tidur bisa menurunkan pelepasan hormon leptin.
Padahal, hormon leptin dalam kadar tinggi bisa memberikan perasaan kenyang. Di sisi lain, menurut studi di Jepang yang diterbitkan dalam jurnal Sleep, menghasilkan kesimpulan bahwa orang yang tidur delapan jam per hari mengurangi risiko obesitas sebesar 50 persen dibanding orang yang tidur kurang dari enam jam, dilansir dari laman Dr. David Friedman.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lior Appelbaum dan muridnya, David Zada dari Bar-Ilan University, Israel, mengatakan bahwa tidur siang bisa memperbaiki kerusakan DNA di neuron, tuturnya di laman The Guardian. Ia menyebut bahwa saat kita lelah, neuron akan menumpuk kerusakan dan memberi sinyal ke otak untuk tidur, agar bisa memperbaiki kerusakan. Penelitian ini berjudul "Sleep Increases Chromosome Dynamics to Enable Reduction of Accumulating DNA Damage in Single Neurons" dan diterbitkan di jurnal Nature Communications.
Lior Appelbaum dan David Zada melakukan penelitian pada ikan zebra dan memakai mikroskop khusus untuk mengamati gerakan kromosom dalam neuron dan seberapa sering DNA rusak saat ikan terjaga dan tertidur. Dari penelitian tersebut, saat ikan terjaga, kromosom tak banyak bergerak dan untaian DNA terpecah.
Berdasarkan studi di tahun 2015 yang dipublikasikan di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, meneliti tentang kadar sitokin dan norepinefrin serta hubungannya dengan tidur siang. Sitokin merupakan molekul peradangan dan norepinefrin merupakan hormon stres yang mirip kortisol. Studi ini melibatkan 11 orang laki-laki muda yang sehat.
Hasilnya, kekurangan tidur bisa meningkatkan kadar sitokin dan norepinefrin pada urine dan darah. Lalu, satu kelompok diberi jatah tidur siang selama dua jam, sementara kelompok lainnya tidak.
Apa yang terjadi? Kelompok yang mendapatkan jatah tidur siang memiliki tingkat sitokin dan norepinefrin yang normal. Kadar sitokin dan norepinefrin yang normal berkorelasi dengan sistem imun yang baik.
Tidak hanya baik untuk psikologis dan suasana hati, tidur siang juga bisa meningkatkan stamina fisik. Hal ini dibuktikan lewat penelitian berjudul "The Influence of an Afternoon Nap on the Endurance Performance of Trained Runners" yang dipublikasikan di European Journal of Sport Science pada tahun 2018. Dalam penelitian tersebut, atlet yang tidur siang bisa memulihkan diri lebih baik setelah melakukan latihan ketahanan.
Sementara, menurut studi berjudul "The Role of a Short Post-Lunch Nap in Improving Cognitive, Motor, and Sprint Performance in Participants with Partial Sleep Deprivation" yang diterbitkan di Journal of Sports Sciences pada tahun 2007, menemukan bahwa tidur siang 30 menit bisa meningkatkan waktu berlari pada atlet sprint. Ini karena tidur siang meningkatkan kewaspadaan pada kinerja mental dan fisik.
Nah, itulah 7 manfaat tidur siang pada fisik dan mental. Jika bisa, sempatkan tidur siang, yuk!