5 Khasiat Spirulina yang Perlu Diketahui, Tak Cuma untuk Skincare

Plak gigi adalah lapisan lengket dan bening di permukaan gigi yang terbentuk dari sisa-sisa makanan. Bila tidak dibersihkan dengan baik, plak gigi lama-lama akan mengeras dan menjadi karang gigi, yang kemudian bila tidak ditangani dapat menyebabkan inflamasi di garis gusi dan bagian lainnya di tubuh.

Kabar baiknya, spirulina bisa membantu mengurangi plak gigi dan inflamasi yang bisa ditimbulkannya. Penggunaan spirulina dalam bentuk obat kumur dapat mengurangi plak gigi, menurut sebuah laporan dalam International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences tahun 2017.

Mengingat studi tersebut hanya berlangsung selama seminggu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah obat kumur yang mengandung spirulina memiliki manfaat jangka panjang. Hingga kini, cara terbaik dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut adalah dengan menggosok gigi, membersihkan sela gigi dengan benang gigi, dan kontrol rutin ke dokter gigi.

Alergi musiman, juga dikenal sebagai hay fever, adalah sekelompok kondisi yang bisa menyebabkan reaksi seperti bersin, hidung tersumbat, atau pilek. Gejala hanya dialami pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Sebagian besar penyebabnya adalah serbuk sari dan spora jamur.

Bila kamu adalah salah satu orang dengan alergi ini, spirulina mungkin dapat membantu. Menurut sebuah penelitian dalam ACTA Otorhinolaryngologica Italica tahun 2020 mungkin lebih efektif dibandingkan dengan pil antialergi biasa, mungkin karena properti peradangannya dapat menghambat pelepasan histamin saat terpapar alergen potensial.

Meski demikian, National Center for Complementary and Integrative Health mengingatkan bahwa tidak ada cukup bukti yang mendukung penggunaan spirulina untuk alergi musiman.

Sudah ada beberapa penelitian telah menemukan efek perlindungan potensial dari spirulina terhadap kanker mulut.

Menurut sebuah studi dalam Journal of Clinical and Diagnostic Research tahun 2013, partisipan dengan lesi prakanker secara acak ditugaskan untuk mengonsumsi spirulina atau obat resep untuk meningkatkan aliran darah. Setelah tiga bulan, pengguna spirulina mengalami perbaikan gejala yang lebih besar daripada partisipan yang minum obat.

Berdasarkan penelitian dalam jurnal Nutrition and Cancer tahun 1995, tim peneliti melihat efek spirulina pada pengunyah tembakau dengan lesi prakanker. Setelah mengonsumsi 1 gram spirulina per hari, 45 persen peserta melaporkan bahwa lesi mereka hilang, dibanding dengan hanya 7 persen pada orang dengan plasebo.

Walaupun demikian, masih terlalu dini untuk memastikan khasiat antikanker pada spirulina untuk kanker mulut atau jenis kanker lainnya. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.

Merujuk pada laporan dalam jurnal Open Heart tahun 2020, konsumsi spirulina mungkin bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Studi ini menemukan bahwa konsumsi 2-8 gram spirulina per hari mungkin bisa membantu menurunkan berat badan dan menurunkan kadar low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat, trigliserida, dan tekanan darah, sementara meningkatkan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.

Bagaimana spirulina memberikan efek-efek tersebut masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, para peneliti menduga bahwa konsumsinya bisa membuat kenyang lebih cepat, menenangkan peradangan, dan membantu mengeluarkan kolesterol jahat dalam tubuh. Akan tetapi, tetap diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.

Konsumsi suplemen spirulina juga mungkin dapat menurunkan gula darah puasa, atau glukosa, yang artinya ini berpotensi dalam membantu mengelola diabetes, menurut sebuah metaanalisis dalam jurnal Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity: Targets and Therapy tahun 2018.

Meski demikian, studi tersebut memiliki kelemahan, yaitu tidak semua studi yang ditinjau melibatkan partisipan dengan diabetes.

Itulah beberapa manfaat spirulina untuk kesehatan, bukan cuma buat bahan andalan produk skincare saja. Akan tetapi, konsumsinya tidak direkomendasikan untuk ibu hamil maupun orang-orang dengan kondisi autoimun seperti artritis reumatoid atau lupus, atau kondisi seperti fenilketonuria. Paling amannya adalah konsultasikan dulu ke dokter sebelum mengonsumsi suplemen spirulina, khususnya bila ada kondisi medis tertentu.