10 Manfaat Olahraga saat Puasa, Yakin Masih Mau Mager?

Saat puasa, tubuh kehilangan banyak ion dan energi yang diperlukan untuk beraktivitas seperti biasanya. Karenanya, ketika berbuka puasa kamu cenderung menyantap makanan tanpa memperhatikan kandungan gizinya asalkan perut kenyang.

Kebiasaan buruk ini dapat membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan. Agar tetap fit selama puasa, kamu bisa mencoba berolahraga ringan secara rutin.

Dengan intensitas yang tepat, berolahraga saat puasa dapat meningkatkan energi sehingga tidak mudah loyo.  

Kecenderungan malas gerak dan kurangnya asupan nutrisi saat puasa dapat menyebabkan massa otot menjadi kendur. Dengan begitu, kemampuan gerak makin berkurang dan tubuh akan rentan keseleo dan cedera.

Olahraga yang dilakukan secara konsisten mampu mengendalikan jumlah massa otot. Jika kamu aktif secara fisik, fungsi massa otot akan tetap terjaga seiring bertambahnya usia.

Massa otot yang ideal dapat mempermudah mobilitas, mengurangi risiko cedera, dan mendukung sirkulasi darah.

Perubahan pola makan dan istirahat saat puasa memengaruhi sistem imun. Ini karena penurunan konsentrasi imunoglobulin G dan imunoglobulin A yang bertugas sebagai penyusun sistem imun. 

Meski tidak mengalami perubahan secara drastis, tetapi kesehatanmu bisa terancam jika dibarengi dengan kebiasaan buruk, seperti begadang dan tidak memperhatikan pola makan saat berbuka.

Agar tidak mudah terserang virus dan penyakit, kamu perlu rajin berolahraga. Luangkan waktu selama 2 hingga 3 jam per hari untuk berolahraga ringan, seperti joging atau bersepeda.

Umumnya, harapan saat berolahraga adalah berat badan turun. Namun, saat puasa berat badan bisa mengalami kenaikan akibat tidak memperhatikan pola makan saat sahur dan berbuka. Malas gerak juga bisa mengakibatkan penumpukan lemak berlebih.

Jika dilakukan dengan durasi dan cara yang tepat, olahraga saat puasa dapat menyeimbangkan asupan makanan yang tidak sehat. Kalori yang masuk setelah buka puasa dan sahur dapat dikeluarkan lewat keringat saat olahraga. 

Selain itu, kombinasi puasa dan olahraga dianggap mampu memperlancar proses diet yang mungkin sedang kamu jalani.

Kamu dituntut untuk tetap menghadapi padatnya aktivitas dan tuntutan pekerjaan saat puasa. Dengan energi yang mudah terkuras, tak jarang kamu menjadi lebih mudah tertekan dan uring-uringan.

Untuk mengurangi tingkat stres, olahraga bisa menjadi pilihan sederhana yang bisa kamu lakukan. Banyak jenis olahraga yang menawarkan pengalaman menyenangkan, seperti pilates dan yoga. Hormon endorfin yang dihasilkan dari olahraga mampu membuat tubuh rileks.

Tubuh kehilangan banyak ion dan cairan ketika puasa. Imbasnya, kamu akan mudah mengantuk dan malas gerak, terutama saat siang hingga menjelang buka puasa. Jika sudah begini, satu-satunya kegiatan yang kamu inginkan adalah rebahan.

Kamu bisa melakukan kegiatan yang jauh lebih bermanfaat untuk menghilangkan kantuk, contohnya dengan olahraga. Gerakan-gerakan yang dilakukan saat olahraga akan menghasilkan keringat yang membuatmu merasa tidak nyaman untuk rebahan. Tak hanya itu, rasa malasmu juga perlahan sirna digantikan semangat untuk produktif.

Kekurangan cairan dapat mengurangi tingkat konsentrasi. Karenanya, kamu mudah lupa dan mengacaukan pekerjaan. Agar bisa kembali fokus, olahraga adalah jawabannya.

Salah satu manfaat olahraga adalah melatih fungsi kognitif otak sebab terjadi peningkatan komunikasi antara hipokampus dan daerah otak kortikal. Alhasil, daya ingat menjadi lebih terasah dan tingkat konsentrasi makin tajam.

Ternyata bukan hanya tubuh yang beristirahat saat puasa, tetapi juga sistem pencernaan. Hal ini disebabkan oleh ketiadaan asupan makanan dan minuman yang masuk. Dengan sistem pencernaan yang tidak lancar, proses detoksifikasi atau pembuangan racun dapat tersendat.

Demi kelancaran proses detoksifikasi, kamu bisa melakukan olahraga secara teratur. Lewat olahraga, peredaran darah akan tetap berjalan lancar dan fungsi kelenjar getah bening makin meningkat. Selain itu, lemak yang menumpuk dapat terserap keluar menjadi keringat sehingga melancarkan sistem metabolisme.

Puasa memang identik dengan makanan atau minuman yang manis, seperti kolak atau es buah. Sajian seperti ini menjadikan buka puasa terasa lebih nikmat. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih, kandungan gula di dalamnya dapat menyebabkan gula darah naik, sehingga meningkatkan risiko diabetes.

Lakukanlah olahraga secara konsisten. Berkat olahraga, insulin yang dihasilkan pankreas tetap terjaga sehingga mampu mengendalikan tingkat gula darah dan mengubah glukosa dalam bentuk energi.

Makin bertambahnya usia, makin besar peluang berkurangnya massa kepadatan dan kekuatan tulang. Meski terjadi secara perlahan dan bertahap, pengeroposan tulang menjadi momok mengerikan bagi mereka yang berusia lanjut. Namun, tak menutup kemungkinan usia 20-an juga mengalami hal ini jika tidak menerapkan pola hidup sehat.

Olahraga sangat dianjurkan, terutama untuk yang memasuki usia paruh baya, guna mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis) sejak dini. Tulang yang kuat dapat menunjang aktivitas. Sebaliknya, tulang yang keropos dapat berakibat fatal, seperti rentan mengalami patah tulang.

Mengetahui apa saja manfaat olahraga saat puasa bisa memberimu semangat dan motivasi untuk rutin melakukannya. Sebelum memulainya, tentukan jenis olahraga dan waktu yang menurut kamu paling nyaman agar tidak mengganggu kelancaran puasa.

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina