7 Manfaat Sehat Hati Sapi, Bisa Bantu Mencegah Depresi 

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), anemia adalah kondisi tubuh kekurangan sel darah merah, sehingga aliran oksigen dalam tubuh pun berkurang. Anemia dapat menyebabkan kelelahan, kulit pucat, sesak napas, pusing hingga limbung dan sesak napas.

Salah satu cara mencegah anemia adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, salah satunya adalah hati sapi. Menurut Kementerian Kesehatan RI, rekomendasi kebutuhan zat besi harian berdasarkan usia adalah:

• 7 mg untuk anak-anak usia di bawah 4 tahun
• 10 mg untuk usia hingga 9 tahun
• 15 mg untuk remaja
• 9-11 mg untuk laki-laki dewasa
• 18 mg untuk perempuan dewasa
• 19-27 mg untuk ibu hamil dan menyusui

Proses metabolisme akan mengubah kandungan dalam makanan menjadi energi untuk menjalankan aktivitas. Hati sapi mengandung mineral tembaga, protein, dan vitamin B2 yang berperan penting dalam meningkatkan metabolisme dalam tubuh.

Maka dari itu, hati sapi dapat dijadikan alternatif menu diet karena tinggi protein namun rendah kalori dan karbohidrat, sehingga mampu meningkatkan stamina. Namun, pengolahannya juga harus dilakukan dengan tepat agar jumlah kalorinya tidak bertambah.

Dalam 100 gram hati sapi terkandung vitamin B12 atau kobalamin yang tinggi, yaitu sekitar 59,3 mg. Vitamin ini membantu pembentukan hormon serotonin, yang memberikan perasaan bahagia dan menstabilkan emosi.

Menurut laporan dalam Current Medicinal Chemistry tahun 2016, vitamin B kompleks, termasuk vitamin B12. Namun, karena depresi adalah kondisi yang kompleks, hubungannya belum sepenuhnya dimengerti.

Berdasarkan studi dalam Journal of Psychopharmacology tahun 2005, tim peneliti menemukan bahwa penurunan serum vitamin B12 berhubungan dengan peningkatan pada depresi. Tim peneliti juga menyarankan orang dengan depresi mengonsumsi 1 mg vitamin B12 setiap hari. Namun, masih butuh penelitian lebih lanjut untuk benar-benar memahami hubungan antara vitamin B12 dan depresi.

Mengingat hati sapi merupakan sumber vitamin B12 yang baik, kamu bisa mengonsumsi ini secukupnya dalam pola makan sehat.

Fosfor adalah salah satu mineral yang baik untuk kesehatan gigi dan tulang, yang tidak kalah dari kalsium. Gigi dan tulang menyimpan 85 persen mineral fosfor dan sisanya terdapat pada sel dan jaringan dalam tubuh.

Mengutip Medical News Today, hati sapi mengandung fosfor yang baik kesehatan tulang dan gigi. Mengonsumsinya dalam jumlah yang cukup akan membantu mencegah osteoporosis dan sendi menjadi kaku.

Kandungan vitamin A pada hati sapi termasuk tinggi yaitu sebesar 13,3 mg, tidak kalah dari wortel. Vitamin A, seperti kita ketahui sangat baik untuk mata apalagi dalam hati sapi juga mengandung mineral seperti zat besi, zink, dan tembaga yang juga tak kalah penting untuk mata.

Dengan mengonsumsi vitamin A yang cukup, maka kamu bisa mengurangi risiko rabun jauh dan mendukung fungsi kornea, sebagai lapisan luar pelindung mata.

Hati sapi sering dikonsumsi oleh para binaragawan karena rendah kalori namun tinggi protein. Selain itu, kandungan zat besinya merupakan salah satu unsur pembentuk otot.

Leusina adalah salah satu asam amino yang paling sering dijumpai pada protein. Zat ini bertanggung jawab untuk proses anabolik (pembentukan otot), karena jumlah yang cukup dari leusina akan memicu sintesis protein otot.

Setelah berolahraga, protein membantumu pulih dari latihan karena otot sedikit robek. Jadi, asam amino ini baik untuk untuk memperbaiki dan memelihara jaringan otot.

Penyakit Alzheimer adalah penyakit progresif yang menghancurkan memori dan fungsi mental penting lainnya. Konsumsi hati sapi dapat membantu mencegahnya karena kandungan tembaga yang dimilikinya, karena berfungsi untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dan sistem saraf.

Walaupun mengandung nutrisi yang menyehatkan, tetapi kamu tidak disarankan untuk mengonsumsinya berlebihan karena kandungan kolesterol yang tinggi serta risiko adanya bakteri atau mikroorganisme lain apalagi bila tidak dimasak hingga benar-benar matang.

Konsumsi hati sapi tidak dianjurkan lebih dari 100 gram dan sebaiknya dimakan seminggu hingga sebulan sekali saja. Pada ibu hamil dan menyusui, batasi konsumsinya. Ada kekhawatiran asupan vitamin A yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko cacat lahir, meski ini masih butuh penelitian lebih lanjut.

Bila ingin makan hati sapi, pilihlah produk dengan kualitas terbaik yang masih segar, tidak bau amis atau anyir, berwarna merah terang merata, permukaannya bebas guratan atau tanda-tanda lubang cacing, dan ujung permukaannya yang lancip. Selain itu, hati sapi yang baik jika disentuh padat dan tidak ada gumpalan dan tidak mudah hancur.

Itulah berbagai manfaat hati sapi untuk kesehatan. Walaupun nikmat dan menyehatkan, tetap mengonsumsinya secara bijak ya, jangan terlalu banyak atau terlalu sering. Selain itu, selalu kombinasikan dengan makanan sehat lainnya dalam pola makan sehat bergizi seimbang agar kebutuhan nutrisimu senantiasa terpenuhi.