8 Manfaat Susu Unta, Aman untuk Orang dengan Intoleransi Laktosa

Susu unta memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa banyak. Dibanding susu sapi, susu unta memiliki kandungan kalori dan karbohidrat yang sama. Akan tetapi, susu unta memiliki kadar lemak jenuh yang lebih sedikit.

Kandungan protein, vitamin A, B, dan C, kalsium, zat besi, serta kalium dalam susu unta juga lebih banyak dari susu sapi. Selain itu, susu unta merupakan sumber lemak sehat seperti asam lemak rantai panjang, asam linoleat, dan asam lemak tak jenuh yang baik, sehingga dapat mendukung kesehatan otak dan jantung.

Dalam satu gelas atau sekitar 250 ml susu unta, setidaknya terkandung:

• 107 kalori
• 5,4 gram protein
• 4,6 gram lemak
• 3 gram lemak jenuh
• 11 gram karbohidrat
• 8 gram gula

Menurut penelitian berjudul “Medicinal values of bioactive constituents of camel milk: A concise report” dalam International Journal of Health Sciences tahun 2017, susu unta mengandung senyawa protein, seperti laktoferin dan imunoglobulin, yang baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Laktoferin memiliki sifat antibakteri, antijamur, antivirus, antiinflamasi, dan antioksidan. Sifat tersebut baik untuk menghambat pertumbuhan berbagai organisme Escherichia coli, Klebsiella pneumonia, Clostridium, Helicobacter pylori, Staphylococcus aureus, Candida albicans, dan masih banyak lagi. Itu semua merupakan berbagai organisme berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Penelitian lainnya terhadap tikus berjudul “Immune potentiating and antitoxic effects of camel milk against cyclophosphamide-induced toxicity in BALB/C mice” dalam International Journal of Health Sciences tahun 2017 juga menemukan bahwa susu unta dapat melindungi tubuh tikus dari kondisi leukopenia atau jumlah sel darah putih yang rendah. Selain itu, susu unta juga dapat melindungi tikus dari siklofosfamid, obat antikanker yang beracun.

Manfaat selanjutnya dari susu unta adalah dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin sendiri merupakan hormon yang berperan dalam mengatur kadar gula darah. Manfaat ini sudah dibuktikan melalui berbagai penelitian terhadap orang dengan diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Dilansir Healthline, terdapat studi yang menyatakan bahwa susu unta mengandung 52 unit insulin dalam 1 liter susu, atau setara dengan empat gelas susu unta. Kandungan susu unta kaya akan zink, sehingga dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

Penelitian menemukan bahwa orang dewasa dengan diabetes tipe 1 yang minum dua gelas atau setara dengan 500 ml susu unta setiap harinya memiliki kadar gula darah dan insulin yang lebih rendah daripada mereka yang tidak diberi susu unta.

Dalam penelitian lain yang dilakukan selama dua bulan, sensitivitas insulin pada orang dewasa dengan diabetes tipe 2 mengalami peningkatan setelah minum dua gelas susu unta atau sekitar 500 ml setiap harinya. Sementara itu, subjek penelitian yang minum susu sapi tidak mendapatkan manfaat tersebut.

Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, mengonsumsi dua gelas susu unta yang setara dengan 500 ml setiap harinya adalah dosis yang tepat dan direkomendasikan guna mengontrol gula darah pada orang-orang dengan diabetes.

Intoleransi laktosa adalah kondisi yang disebabkan oleh kekurangan laktase, enzim yang berperan penting untuk mencerna gula dalam susu atau disebut laktosa. Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa masalah pencernaan seperti diare, perut kembung, dan sakit perut setelah mengonsumsi produk susu. Nah, susu unta diketahui aman untuk orang-orang dengan intoleransi laktosa.

Susu unta merupakan susu yang sangat rendah akan laktosa dan kasein. Ini karena susu unta tidak memiliki protein alergen yang biasa ditemukan dalam susu lain, yakni kasein A1 dan laktoglobulin.

Berdasarkan sebuah laporan dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition tahun 2017, hampir semua orang dengan kondisi intoleransi laktosa masih bisa menoleransi 18 gram laktosa setiap harinya.

Sementara itu, satu gelas susu unta hanya mengandung 11 gram laktosa yang tentunya berada di bawah ambang batas tersebut. Dengan demikian, pada umumnya orang dengan intoleransi laktosa diperbolehkan mengonsumsi susu unta sesuai kadarnya.

Gangguan spektrum autisme adalah istilah umum untuk beberapa kondisi perkembangan saraf yang dapat mengganggu interaksi sosial dan menyebabkan perilaku berulang. Susu unta terbukti dapat membantu orang-orang dengan gangguan spektrum autisme berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan.

Dalam suatu studi, susu unta dikatakan dapat memperbaiki perilaku pada anak-anak dengan autisme. Studi tersebut dilakukan pada 65 anak dengan autisme, dengan rentang usia 2-12 tahun. Setelah mereka minum susu unta dalam kurun waktu dua minggu, tampak perbaikan yang signifikan dalam gejala perilaku autisme. Hasil baik tersebut tidak terlihat pada kelompok plasebo atau kelompok anak-anak yang diberikan susu sapi.

Meski demikian, mengganti perawatan standar untuk autisme dengan susu unta tidak dianjurkan. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memperingatkan bahwa klaim ini tidak dijamin dan belum memiliki bukti yang cukup. Sebaiknya, sebelum memberikan susu unta untuk orang dengan gangguan autisme, konsultasikan dulu dengan dokter.

Studi berjudul “Nutritional and Therapeutic Characteristics of Camel Milk in Children: A Systematic Review” dalam jurnal Electronic Physician tahun 2015 menyatakan bahwa susu unta merupakan susu yang memiliki komponen serupa dengan air susu ibu (ASI).

Berdasarkan temuan tersebut, susu unta dinyatakan relatif lebih aman bagi anak-anak dibanding susu dari hewan lain. Selain itu, susu unta merupakan sumber nutrisi yang baik dan dapat membantu mencukupi kebutuhan nutrisi harian manusia.

Sama seperti ASI yang melindungi bayi dari berbagai masalah kesehatan, susu unta dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Selain itu, susu unta juga telah sejak lama digunakan sebagai suplemen susu formula bayi serta digunakan untuk membantu mencukupi gizi bayi yang baru lahir di rumah sakit di Timur Tengah.

Dilansir Camel Culture, susu unta juga baik untuk kesehatan kulit dan digunakan dalam banyak produk perawatan kulit, misalnya losion dan sabun.

Susu unta dipercaya dapat melindungi diri dari sinar matahari dan memiliki manfaat yang lebih tinggi dari eksfoliator asam, masker pelembap, dan serum vitamin C. Susu unta juga memiliki konsentrasi tinggi asam alfa hidroksi (AHA) yang dapat membantu mengelupas kulit mati serta memungkinkan pergantian dan pembaruan sel kulit baru.

Bahkan, ratu Mesir Kuno yang terkenal akan kecantikannya, yakni Cleopatra, disebut-sebut sering berendam dengan susu untuk membersihkan tubuhnya.

Karena kandungan nutrisinya yang baik dan rasanya yang dinilai enak, susu unta dikatakan hampir selalu dapat menggantikan jenis susu lainnya. Dengan demikian, susu unta bisa dikonsumsi langsung, dicampurkan dengan kopi, teh, adonan kue, saus, sup, dan makanan lainnya layaknya susu sapi.

Susu unta memiliki rasa manis dan sedikit asin. Susu unta dari Amerika dan Timur Tengah punya sedikit perbedaan rasa. Namun, sayangnya susu unta tidak dapat diolah menjadi yoghurt, keju, dan mentega karena berbagai hal terkait komposisi susu unta yang dapat terjadi saat pemrosesan.

Itulah beberapa manfaat susu unta untuk kesehatan tubuh. Sayangnya, harganya memang relatif lebih mahal daripada susu lainnya. Ini karena unta tidak memproduksi susu sebanyak sapi atau hewan ternak lain. Meski demikian, harganya yang lebih mahal sepadan dengan deretan manfaatnya. Gimana, apakah kamu tertarik minum susu unta? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya!