Fakta Aritmia: Gangguan Irama Jantung, Bisa Sebabkan Kematian Mendadak

Jangan anggap remeh jantung berdebar!

Jantung merupakan salah satu organ vital di tubuh manusia, karena itu harus selalu dijaga kesehatannya. Selama ini jantung terus-menerus berdenyut tanpa henti untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Denyut jantung dikatakan normal apabila memiliki 60 - 100 denyut per menit dalam keadaan istirahat. 

Namun ternyata ada orang-orang yang memiliki detak jantung tidak normal, entah itu terlalu lambat, terlalu cepat, atau malah berdetak tidak beraturan. Hal inilah yang disebut dengan aritmia atau gangguan irama jantung. Aritmia bisa terjadi karena impuls elektrik yang mengatur detak jantung sudah tidak bekerja dengan baik.

Berikut adalah fakta lebih lanjut mengenai aritmia yang wajib kamu tahu.

1. Penyebab aritmia

Fakta Aritmia: Gangguan Irama Jantung, Bisa Sebabkan Kematian Mendadakvaalweekblad.com

Aritmia bisa menyerang siapa saja, entah itu tua, muda, bahkan anak-anak sekalipun. Oleh karena itu waspadalah, kenali penyebab-penyebab terjadinya aritmia sebagai berikut : 

  • Mengonsumsi kopi secara berlebihan
  • Menderita penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Menderita penyakit hipertiroid (kelenjar tiroid terlalu aktif)
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
  • Menderita penyakit diabetes
  • Menderita penyakit jantung koroner
  • Luka pada jaringan jantung akibat serangan jantung sebelumnya
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu misalnya suplemen diet
  • Menderita penyakit mental, misalnya anxiety disorder atau panic attack
  • Menyalahgunakan narkoba
  • Merokok dengan berlebihan

2. Gejala-gejala aritmia

Fakta Aritmia: Gangguan Irama Jantung, Bisa Sebabkan Kematian Mendadakwww.cbsnews.com

Penderita aritmia seringkali tidak sadar kalau dirinya menderita penyakit tersebut, karena memang seringkali muncul tanpa gejala.

Gejala paling umum yang biasa dirasakan oleh penderita aritmia adalah jantung berdebar-debar, namun banyak yang menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa. Inilah beberapa gejala Aritmia lainnya :

  • Sesak napas
  • Pusing
  • Nyeri di dada
  • Jantung berdebar-debar
  • Detak jantung lebih lambat dari biasanya (bradikardia)
  • Detak jantung lebih cepat dari biasanya (takikardia)
  • Sering merasa lelah tanpa sebab
  • Pingsan

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Jantung yang Sering Berdebar, Jangan Khawatir Dulu!

3. Jenis-jenis aritmia

Fakta Aritmia: Gangguan Irama Jantung, Bisa Sebabkan Kematian Mendadakhealthbeat.spectrumhealth.org

Penyakit aritmia memang tidak sepopuler penyakit jantung lainnya, seperti jantung koroner dan stroke. Namun kalau tidak segera ditangani, penyakit aritmia sangatlah berbahaya karena bisa menyebabkan kematian mendadak.

Inilah beberapa jenis aritmia yang secara umum sering diderita oleh pasien :

  • Fibrilasi ventrikel: Ini adalah jenis aritmia yang paling banyak terjadi. Penderita aritmia jenis ini bisa kehilangan kesadaran atau bahkan mengalami kematian mendadak. Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan listrik otot jantung ventrikel, sehingga aliran darah ke jantung jadi terhenti.Orang-orang yang mengalami Takikardia Ventrikel sering mengalami sesak nafas, pusing, bahkan ada yang sampai kehilangan kesadaran (pingsan).
  • Takikardia ventrikel:  Penderita aritmia jenis ini sering merasakan jantung berdenyut dengan sangat cepat, bisa mencapai 200 denyutan per menit. Padahal denyut jantung normal adalah 60-100 denyut per menit.
  • Bradikardia: Para penderita Bradikardia biasanya mengalami denyut jantung yang sangat lambat, yakni kurang dari 60 denyutan per menit. Banyak orang tidak sadar atau malah meremehkan hal ini, padahal ini adalah pertanda adanya masalah sistem kelistrikan pada jantung. Para penderita Bradikardia sering mengalami rasa pusing, hingga kehilangan kesadaran (pingsan). Kalau terus dibiarkan, lama-lama hal ini bisa menyebabkan kematian.

4. Pencegahan aritmia

Fakta Aritmia: Gangguan Irama Jantung, Bisa Sebabkan Kematian Mendadakexpress.co.uk/life-style

Pernah mendengar istilah "mencegah lebih baik daripada mengobati" kan? Nah, sama seperti penyakit lainnya, aritmia juga ternyata bisa dicegah.

Inilah beberapa hal yang bisa kamu lakukan supaya kamu tidak terkena aritmia :

  • Hindari terlalu banyak mengonsumsi fast food, junk food, makanan berlemak, atau gorengan. Lebih baik mulailah mengonsumsi makanan yang sehat dengan gizi yang seimbang.
  • Hindari stres yang berlebih. Kalau perlu sering-seringlah pergi refreshing atau berlibur di saat tubuh mulai merasakan stres.
  • Jaga selalu berat badan ideal. Jangan terlalu kurus dan jangan pula terlalu gemuk.
  • Batasi konsumsi alkohol dan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi atau teh.
  • Lakukan olahraga secara teratur setiap hari.
  • Hindari rokok atau asap rokok.
  • Jangan sembarangan mengonsumsi obat-obatan tanpa pengawasan dokter, apalagi obat-obat yang mengandung zat stimulan.
  • Hindari memakai narkoba dan obat-obat terlarang lainnya.

5. Pengobatan aritmia

Fakta Aritmia: Gangguan Irama Jantung, Bisa Sebabkan Kematian Mendadakblog.cedars-sinai.edu

Tidak semua penderita aritmia membutuhkan pengobatan. Untuk kasus aritmia ringan, ada yang pada akhirnya denyut jantungnya normal kembali tanpa pengobatan. Namun dokter pasti akan memberikan pengobatan, kalau aritmia yang diderita pasiennya berpotensi menyebabkan komplikasi.

Inilah pengobatan yang biasanya dilakukan dokter terhadap para penderita aritmia :

  • Metode Ablasi/Catheter ablation: Metode ini biasanya dilakukan kalau dokter sudah mengetahui penyebab aritmia yang diderita oleh pasiennya. Dokter akan memasukkan suatu alat kateter melalui pembuluh darah di kaki, kemudian alat tersebut akan menuju ke sumber gangguan aritmia. Sumbatan elektrik yang dibuat oleh alat ini di sepanjang jalur elektrode dapat membantu mencegah aritmia.
  • Kardioversi: Metode ini biasanya dilakukan kalau pengobatan aritmia dengan menggunakan obat-obatan tidak memberikan hasil yang diharapkan. Melalui metode ini, dokter akan memberikan kejutan listrik ke dada pasien untuk membuat denyut jantung kembali normal. Teknik pengobatan kardioversi biasanya diterapkan pada penderita aritmia jenis fibrilasi atrium dan takikardia supraventrikular.
  • Obat-obatan anti Aritmik: Hal paling umum yang dilakukan dokter pertama kali dalam mengobati aritmia adalah dengan memberikan obat-obatan kepada pasien. obat-obatan penghambat beta mampu menjaga denyut jantung supaya tetap berdetak dengan normal.
  • Alat pacu jantung/implantable cardioverter defibrillator (ICD): Pada kasus aritmia tertentu, dokter akan terpaksa memasang alat pacu jantung pada pasiennya untuk menjaga supaya denyut jantung tetap normal. Ketika terdeteksi adanya perubahan irama jantung, alat ini akan mengirimkan sengatan listrik pendek ke jantung untuk menormalkan kembali irama jantung.
  • Operasi bypass Koroner: Metode ini dilakukan oleh dokter kalau pasien memiliki penyakit arteri koroner dan aritmia. Operasi bypass koroner harus dilakukan untuk memperbaiki aliran darah ke jantung.

Walaupun aritmia kelihatannya tidak seseram penyakit jantung koroner dan stroke, namun aritmia juga harus diwaspadai. Kalau kamu merasakan gejala-gejala seperti aritmia, sebaiknya segera periksakan dirimu ke dokter sebelum terlambat.

Jangan anggap remeh penyakit apapun. Apalagi penyakit yang berhubungan dengan jantung, karena jantung merupakan organ yang sangat vital. Yuk cegah aritmia mulai dari sekarang dengan menjalani pola hidup yang sehat.

Baca Juga: 6 Makanan yang Dianggap Tidak Sehat Ini Justru Baik untuk Jantung Lho!

Ayana Story Photo Verified Writer Ayana Story

Mulai menulis di IDN Times sejak 2017 (kalo gak salah ingat hehehe...)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya