Jangan Sepelekan, Inilah 5 Penyebab Puting Berdarah pada Wanita
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Puting berdarah pernah dialami oleh sebagian wanita. Meskipun lebih sering terjadi pada wanita, ternyata pria juga bisa mengalami puting berdarah. Dalam kondisi menyusui, biasanya sebagian besar wanita merasakan sakitnya puting hingga mengeluarkan darah.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi gejala puting berdarah ini. Iritasi, infeksi, dan penyakit-penyakit tertentu merupakan penyebab yang kadang tidak disadari.
Perlu adanya pemahaman tentang gejala dan penyebab puting berdarah ini. Berikut beberapa penyebab puting berdarah pada wanita yang harus diketahui.
1. Infeksi oral
Infeksi oral merupakan infeksi yang bisa ditularkan dari mulut bayi ketika menyusui. Jamur yang menyebabkan infeksi ini membuat wanita yang menyusui mengalami iritasi hingga puting berdarah.
Bayi yang memiliki infeksi kandida oral dapat dilihat dari bercak putih dan bercak merah di mulutnya. Gejala yang dapat dirasakan seperti pengelupasan kulit areola pada puting, nyeri, dan sensasi terbakar di area puting.
Untuk mencegahnya, perbanyak makan sayuran dan hindari kadar gula yang berlebihan.
2. Mastitis
Mastitis merupakan infeksi yang disebabkan oleh pelebaran saluran ASI. Mastitis tidak hanya terjadi pada wanita menyusui, tetapi bisa terjadi pula pada wanita tidak menyusui dan pada pria. Orang yang memiliki diabetes, obesitas, dan kebiasaan merokok berisiko lebih tinggi terserang infeksi ini.
Untuk meredakan mastitis, kompres area payudara dengan air hangat agar nyeri yang dirasakan lebih ringan. Antibiotik dan ibuprofen dapat digunakan untuk menghilangkan nyeri. Selain itu, istirahat yang cukup dan hindari stres agar infeksi ini dapat segera hilang.
Baca Juga: 5 Tips Merawat Payudara Agar Terhindar dari Kanker
3. Ektasia
Editor’s picks
Ektasia merupakan kondisi non-kanker yang terjadi karena saluran ASI yang bertambah luas. Saluran ini kadang tersumbat sehingga menyebabkan nyeri dan puting berdarah. Infeksi ini biasanya menyerang wanita berusia 40 - 50 tahun.
Gejala yang bisa dirasakan seperti puting yang masuk ke dalam, nyeri pada payudara, benjolan di belakang puting, hingga fistula.
Pengobatan pertama bisa dengan mengompresnya dengan air hangat. Jika ektasia terjadi karena mastitis, pengobatan antibiotik lebih disarankan.
4. Penyakit paget
Penyakit paget merupakan kondisi langka yang berhubungan dengan kanker payudara. Gejalanya bisa terjadi mirip eksim dengan ruam-ruam merah dan gatal, serta kulit yang seperti bersisik di sekitar puting. Infeksi ini dirasakan oleh 1 % - 4 % penderita kanker payudara.
Jika dokter mendiagnosis seseorang terkena paget, maka biasanya dilanjutkan dengan biopsi. Hal ini bertujuan untuk mengenali gejala kanker payudara sedari dini.
5. Pappiloma intraductal
Pappiloma intraintraductal merupakan tumor berbahaya yang tumbuh di area puting. Pendarahan akibat tumor ini bisa menyebabkan kedua puting berdarah. Penyakit ini dapat berupa benjolan yang tumbuh di sekitar puting.
Biasanya tumor ini menyerang wanita berusia antara 35 tahun hingga 55 tahun. Bahkan tumor ini pun bisa menyerang pada pria. Risiko yang lebih tinggi dapat terjadi karena penggunaan alat kontrasepsi, terapi hormon, paparan estrogen, dan riwayat keluarga tumor payudara.
Mulai sekarang, penyebab-penyebab di atas harus diwaspadai agar dapat mengenali terhindarkan dari penyakit lain yang lebih berbahaya. Selain itu pengobatan lebih dini pun juga bisa dilakukan.
Baca Juga: Kencangkan Payudara dengan 7 Latihan Sederhana Ini, Baik untuk Tubuhmu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.