Masalah kesehatan dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas, seperti mengemudi.
Pasalnya, seiring dengan berkembangnya penyakit, gejalanya dapat memburuk sehingga membuat mengemudi menjadi lebih sulit. Karenanya, orang dengan kondisi kesehatan tertentu tidak boleh membawa kendaraan sendiri.
Ketahui beberapa masalah kesehatan yang membuatmu tidak boleh mengemudi dan alasannya.
Epilepsi atau gangguan kejang adalah salah satu alasan paling umum mengapa seseorang tidak bisa mendapatkan SIM. Epilepsi menyebabkan aktivitas otak yang tidak normal.
Akibatnya, otak tidak dapat mengendalikan tubuh dan sering mengalami hilang kesadaran. Jika gangguan kejang terjadi saat sedang mengemudi, orang tersebut bisa jatuh dan membahayakan dirinya serta orang lain di sekitarnya. Karenanya, pasien epilepsi tidak diperkenankan mengemudi.
Demensia adalah kondisi neurologis yang ditandai dengan kepikunan, hilangnya keterampilan memecahkan masalah, bahasa, dan kemampuan kognitif lainnya. Penyebab paling umum dari demensia adalah penyakit Alzheimer.
Karena demensia mengganggu pengambilan keputusan, penilaian, dan ingatan, ini dapat menyebabkan mengemudi menjadi tidak aman, terutama saat kondisinya makin parah.
Angina adalah nyeri dada yang disebabkan oleh menurunnya aliran darah ke jantung. Angina ialah tanda peringatan penyakit jantung dan dapat menandakan timbulnya serangan jantung.
Seseorang yang mengalami nyeri dada saat mengemudi harus menepi dan beristirahat sampai gejala hilang. Lebih baik lagi jika kamu menghubungi ambulans untuk mendapatkan perhatian medis.
Blackout adalah kondisi ketika seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran untuk sementara waktu, misalnya pingsan.
Pingsan sangat umum terjadi dan ini merupakan salah satu penyebab kecelakaan terbanyak. Bahkan, jumlahnya lebih banyak daripada kecelakaan yang disebabkan oleh kejang.
Jika kamu tiba-tiba merasa lemas dan kliyengan saat mengemudi, segeralah menepi. Ada baiknya kamu tidak mengemudi sementara waktu hingga benar-benar pulih.
Stroke adalah kondisi saat aliran darah ke otak terganggu, yang dapat melumpuhkan beberapa bagian tubuh. Gejala stroke bisa hilang dan timbul, bisa juga bertahan cukup lama. Stroke juga dapat menyebabkan waktu reaksi otak dan respons visual melambat. Hal ini dapat menurunkan kemampuan mengemudi.
Kondisi neurologis lainnya juga dapat memengaruhi otak dan sistem saraf. Hal ini memperlambat tubuh dan waktu respons. Multiple sclerosis, penyakit Parkinson, dan demensia juga dapat menyebabkan gerakan tertunda, waktu reaksi melambat, penilaian buruk, ingatan berubah, dan kebingungan.
Diabetes adalah kondisi kesehatan yang rumit. Jika kadar gula darah terlalu rendah atau yang dikenal sebagai hipoglikemia, ini bisa sangat berbahaya saat mengemudi.
Gejalanya meliputi perubahan status mental, kebingungan, pusing, atau bahkan tidak responsif.
Begitu pula jika kadar gula darah naik terlalu tinggi atau yang dikenal sebagai hiperglikemia. Ini dapat berbahaya saat sedang mengemudi.
Nyeri sendi atau radang sendi dapat mengganggu kemampuan mengemudi. Dalam beberapa kasus, amputasi atau kehilangan anggota tubuh juga bisa membuat seseorang tidak dapat mengemudi dengan baik. Jadi, orang-orang dengan gangguan mobilitas sangat disarankan untuk tidak mengemudi sendiri.
Demikianlah berapa kondisi kesehatan yang mengganggu kemampuan mengemudi. Beberapa dapat menyebabkan kamu tidak boleh mengemudi untuk sementara waktu, sementara sebagian lainnya bersifat permanen. Penting untuk memahami kondisi kesehatanmu dan mengetahui kapan waktu yang aman untuk mengemudi.
Referensi
"Health Conditions That Can Stop You From Driving." Healthnews. Diakses Juni 2024.
"8 Health Factors That May Affect Your Ability To Drive Safely." InspiraHealth. Diakses Juni 2024.
"Which medical conditions affect your driving?" Patient. Diakses Juni 2024.