Ibu hamil memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dengan orang-orang yang tidak hamil. Kebutuhan gizi ibu hamil perlu dipenuhi untuk menjaga kesehatan janin sekaligus mencegah penyakit yang mungkin dialami oleh calon bayi dan ibu.
Agar kita semua bisa memahami kebutuhan gizi ibu hamil lebih dalam, IDN Times menghadirkan Olivia Gresya, S.Gz, ahli gizi dari Siloam Hospitals Purwakarta, dalam program Health Talk yang disiarkan langsung di Instagram @idntimes pada Minggu (14/5/2023).
Menurut penjelasan Olivia, kebutuhan ibu hamil akan berbeda-beda pada setiap trimester. Setiap ibu juga mungkin akan memiliki kebutuhan yang berbeda berdasarkan aktivitas fisik, berat badan, dan metabolic rate-nya.
Walaupun begitu, secara umum kebutuhan gizi ibu hamil idealnya ditambah sebanyak 180 kalori pada trimester pertama dan 300 kalori pada trimester kedua.
"Gambaran umumnya, 180 kalori itu setara dengan 1 keping biskuit ditambah dengan 1 butir telur, ditambah 100 ml susu," Olivia memberi contoh.
Mual dan muntah merupakan masalah yang sering dialami oleh ibu hamil. Jika ini terjadi, ibu hamil perlu memperhatikan pola makan agar kebutuhan gizi janin tetap bisa terpenuhi.
Menurut Olivia, masalah ini bisa diatasi dengan cara makan sedikit-sedikit, tetapi sering. Interval makan bisa dilakukan setiap 1 atau 2 jam. Selain itu, ibu hamil bisa menghindari makanan yang berlemak, bersantan, atau berbau tajam untuk menghindari mual.
Ibu hamil juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang banyak mengandung protein agar perkembangan janin tetap terjaga.
Jika mual dan muntah tetap terjadi, ibu hamil disarankan untuk menemui dokter kandungan untuk mengurangi masalah mual dan muntah.
Kebutuhan gizi ibu hamil harus memenuhi gizi makro (contohnya karbohidrat dan protein) dan gizi mikro (contohnya vitamin dan mineral). Vitamin dan mineral penting dalam perkembangan sel otak.
Salah satu contohnya adalah asam folat atau vitamin B9. Ini vitamin yang penting pada awal kehamilan untuk perkembangan janin. Selain itu, omega-3 juga diperlukan untuk untuk perkembangan sel otak bayi.
Tak hanya itu, kalsium juga diperlukan.
"Kalsium itu juga perlu untuk perkembangan tulang. Kalau kurang, bayinya akan mengambil (kalsium) ibunya. Nanti ini bisa menyebabkan osteoporosis untuk ibu," jelas Olivia.
Lebih lanjut, Olivia menjelaskan pentingnya memenuhi kebutuhan sel darah merah ibu hamil. Jika ibu hamil mengalami anemia, ini bisa menyebabkan berbagai masalah untuk ibu hamil maupun janin. Contoh masalah yang mungkin terjadi adalah pendarahan, keguguran, hingga masalah perkembangan bayi.
Ini bisa dicegah dengan memenuhi kebutuhan gizi makro dan mikro ibu hamil, seperti zat besi, protein, kalsium, dan vitamin B9.
"Zat besi, kekurangan protein, asam folat, vitamin B9, dan vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi, itu semua penting, ya. Jadi kebutuhan itu perlu dipenuhi oleh ibu hamil," papar Olivia.
Untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut, Olivia menyarankan untuk sebisa mungkin mendapatkan nutrisi tersebut dari makanan. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang beragam lewat pola makan sehat bergizi seimbang.
Untuk konsumsi suplemen sendiri, ibu hamil biasanya disarankan untuk mengonsumsi tablet tambah satu hari sekali. Akan tetapi, jika pada akhirnya ibu hamil memerlukan suplemen, konsumsinya tetap harus dimonitor oleh dokter.
Jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil menurut Olivia adalah sumber protein yang tidak matang. Contohnya telur setengah matang, daging yang tidak matang, atau ikan yang tidak matang.
Makanan tersebut bisa menghasilkan salmonela yang bisa menyebabkan mual, muntah, atau diare bagi ibu hamil. Pada akhirnya kondisi tersebut bisa menyebabkan kekurangan gizi untuk janin dan ibu. Jadi, pastikan telur, daging, dan ikan matang sepenuhnya.
Selain itu, susu yang tidak dipasteurisasi bisa meningkatkan risiko mual dan muntah. Ini tidak disarankan untuk ibu hamil.
Terakhir adalah konsumsi kopi.
"Beberapa penelitian sebenarnya memperbolehkan, tetapi dibatasi maksimal 2 cangkir per hari. Akan tetapi, akan lebih baik lagi untuk dihindari. Risikonya itu bisa mengganggu kualitas tidur kita, jadi kurang baik untuk ibu hamil," jelas Olivia.
Ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi untuk menjaga perkembangan janin dan kesehatan ibu. Disarankan untuk mengonsumsi makanan yang beragam lewat pola makan bergizi seimbang agar kebutuhan nutrisi selama kahamilan bisa terpenuhi. Jangan lupa juga untuk selalu menghadiri pemeriksaan prenatal, ya!