Jika kamu ingin beralih ke pola midfoot demi performa lebih baik atau untuk mengurangi risiko cedera, ada beberapa langkah yang bisa dicoba:
Kenali pola pijakanmu: Rekam dirimu saat berlari karena sering kali kita tidak sadar bagaimana kaki mendarat.
Perhatikan langkah: Hindari overstride (melangkah terlalu jauh). Pastikan kaki mendarat tepat di bawah tubuh, bukan jauh di depan.
Coba lari tanpa alas kaki: Berlari singkat di rumput atau karpet bisa membantu tubuh menemukan pijakan alami. Mulai 30 detik, lalu tambah perlahan.
Lakukan drill latihan: Seperti skipping, high knees, side shuffle, atau butt kicks. Semua gerakan ini otomatis mendorong midfoot strike.
Uji di jarak pendek: Latih perubahan pola pijakan pada lari jarak pendek dulu sebelum ke jarak lebih jauh.
Sabar dan konsisten: Perubahan ini bisa memakan waktu berbulan-bulan, jadi jangan terburu-buru.
Tidak ada pola pijakan kaki yang bisa dianggap paling benar untuk semua orang. Yang terpenting adalah menemukan pola yang nyaman, efisien, dan minim risiko cedera bagi dirimu sendiri. Jika kamu sudah terbiasa berlari dengan pola tertentu, tidak merasa sakit, dan progres latihanmu baik, mungkin tidak perlu memaksakan perubahan. Fokuslah juga pada aspek lain seperti postur tubuh, ayunan tangan, dan panjang langkah. Dan jika ingin memulai rutinitas lari baru, ada baiknya konsultasi dulu dengan tenaga medis atau pelatih agar lebih aman.
Referensi
"Heel Strike, Midfoot, and Forefoot Running: What Matters?"Healthline. Diakses pada Agustus 2025.
"Heel Strike, Midfoot, or Forefoot Running: Everything You Need to Know About Foot Strike." Peloton. Diakses pada Agustus 2025.
"Which Part of My Foot Should I Land on When Running?" Verywell Fit. Diakses pada Agustus 2025.