Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Puasa Sehat bagi Penderita Gangguan Makan, Seimbangkan Nutrisi

ilustrasi buka puasa (pexels.com/Michael Burrows)
ilustrasi buka puasa (pexels.com/Michael Burrows)

Puasa sering kali gak dianjurkan bagi penderita gangguan makan (eating disorder) karena berpotensi memperburuk gejalanya. Dalam laman Psychiatry, gangguan makan adalah kondisi perilaku yang ditandai dengan adanya masalah dalam perilaku makan pada skala parah, dalam jangka waktu lama, sehingga pikiran dan emosi jadi terganggu. Meski begitu, jika tubuh merasa fit dan ingin mencoba berpuasa, maka penderitanya perlu memperhatikan pola makan dan nutrisi makanan yang dikonsumsi.

Nah, jika kamu adalah penderita gangguan makan dan ingin tetap berpuasa dengan nyaman, yuk, ikuti tipsnya berikut ini. Simak artikel ini terus, ya!

1. Perhatikan pola makan dan waktu makan

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi makan bersama (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Memperhatikan waktu makan adalah hal penting dalam menjalani puasa bagi penderita gangguan makan. Saat berpuasa, terlebih selama bulan Ramadan, menjaga waktu sahur dan berbuka dengan tepat sangatlah penting. Sahur menjadi waktu untuk mengisi energi sebelum puasa seharian dimulai, sementara berbuka atau iftar adalah waktu untuk mengakhiri puasa. 

Bagi penderita eating disorder, pola makan sangatlah penting untuk menjaga kesehatan selama puasa. Usahakan untuk gak makan secara berlebihan atau makan dalam porsi yang terlalu besar dalam satu waktu. Mengontrol porsi makan ini sangat penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan teratur, lho.  

Selama bulan Ramadan, penderita gangguan makan juga disarankan untuk memperhatikan pola makan di luar waktu sahur dan berbuka. Usahakan untuk makan dalam porsi yang teratur dan gak melewatkan waktu makan utama. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika diperlukan untuk merencanakan pola makan yang sehat dan sesuai dengan kondisi kesehatan kamu, ya.

2. Variasikan makanan yang bernutrisi tinggi

ilustrasi makanan bernutrisi tinggi (pexels.com/Ella Olsson)
ilustrasi makanan bernutrisi tinggi (pexels.com/Ella Olsson)

Variasi makanan bernutrisi tinggi perlu dilakukan agar gak mudah bosan. Dengan memperhatikan variasi makanan dalam diet puasa, kita bisa memastikan bahwa tubuh memperoleh semua nutrisi yang diperlukan untuk tetap sehat dan bugar selama bulan puasa. Pastikan untuk memasukkan sayuran dan buah-buahan dalam menu makanan yang mengandung serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh, ya.   

Pilih juga biji-bijian utuh seperti quinoa, gandum utuh, dan beras merah. Biji-bijian utuh mempunyai kandungan, serat serta nutrisi penting yang bisa menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi resiko penyakit.

Sertakan sumber protein tanpa lemak dalam diet, seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, serta produk susu rendah lemak. Nah, protein seperti ini penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, lho. Kalaupun perlu mengonsumsi lemak, pilihan lemak sehat seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, alpukat bisa jadi opsi, nih. Sebagai informasi, lemak sehat penting untuk fungsi otak dan jantung yang sehat. 

3. Tak perlu membatasi jenis makanan tertentu

ilustrasi tidak memilih makanan (pexels.com/Adrienn)
ilustrasi tidak memilih makanan (pexels.com/Adrienn)

Tak jarang, gangguan makanan muncul karena penderitanya menghindari jenis makanan tertentu. Jika berlangsung lama, pola makan seperti ini dapat memperburuk gejala gangguan makan dan menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi.

Sebagai contoh, pola makan yang menghindari karbohidrat atau lemak sepenuhnya, bisa menyebabkan kekurangan nutrisi yang penting bagi tubuh, lho. Selain itu, pembatasan kalori berlebih juga bisa mengganggu metabolisme dan keseimbangan energi tubuh, yang nantinya berdampak negatif pada kesehatan secara menyeluruh. 

4. Berlatih makan dengan penuh kesadaran

ilustrasi mindful eating (pexels.com/Nathan Cowley)
ilustrasi mindful eating (pexels.com/Nathan Cowley)

Berlatih makan dengan penuh kesadaran atau mindful eating menjadi salah satu cara sehat selama bulan puasa. Dengan cara ini, kita jadi bisa memperhatikan isyarat tubuh terkait rasa lapar dan kenyang. Tak jarang, penderita gangguan makan sering kali mengalami kesulitan dalam mengenali sensasi ini, sehingga penting untuk melatih kemampuan ini selama bulan puasa.

Dengan makan secara penuh kesadaran, kita diajak untuk fokus sepenuhnya saat makan. Hal ini berarti mengkonsumsi makanan perlahan-lahan, mengunyah dengan baik, dan benar-benar menikmati setiap gigitan. Jangan mengabaikan atau menekan sinyal rasa lapar atau kenyang, dan berhenti makan saat merasa sudah cukup. Berlatih makan dengan penuh kesadaran juga membantu mengurangi kecemasan terkait makanan dan tubuh. Dengan lebih sadar terhadap proses makan, kita jadi mempunyai hubungan yang lebih positif antara makanan dan tubuh.

5. Perhatikan kualitas makanan saat sahur dan buka puasa

ilustrasi makan buah semangka (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi makan buah semangka (pexels.com/Karolina Grabowska)

Penting untuk memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi selama puasa. Pastikan makanan yang kita konsumsi mengandung nutrisi seimbang, termasuk karbohidrat kompleks, serat, lemak sehat, serta vitamin dan mineral penting lainnya. Oh ya, sebaiknya hindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah serta peningkatan nafsu makan.

Sebenarnya, orang yang mengalami gangguan makan disarankan untuk gak berpuasa. Namun, jika memang ingin mencoba puasa, penting untuk berkonsultasi pada profesional terlebih dulu untuk menghindari hal yang gak diinginkan. Kita juga perlu untuk memprioritaskan kesehatan, jadi membatalkan puasa bisa dilakukan jika merasa gak enak badan. 

Referensi

"Fasting and eating disorders: Understanding the risks". Within Health. Diakses Maret 2025.
"Exploring the link between fasting and eating disorders". Psychiatric News. Diakses Maret 2025.
"Impact of intermittent fasting on metabolic and psychological health". Clinical Diabetes and Endocrinology. Diakses Maret 2025.
"Can intermittent fasting be the cause of developing an eating disorder?". Seeds of Hope Support. Diakses Maret 2025.
"What are eating disorders?". American Psychiatric Association. Diakses Maret 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
Merry Wulan
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us