5 Dampak Lucid Dream bagi Kesehatan, Bisa Membahayakan

Ada dampak positif maupun negatif dari lucid dream

Lucid dream adalah peristiwa ketika seseorang bisa sadar dirinya sedang bermimpi. Terlebih, ada beberapa orang yang bisa mengendalikan mimpinya. 

Ada banyak penelitian yang dilakukan terkait lucid dream. Namun, hingga saat ini masih belum ada alasan pasti bagaimana fenomena ini bisa terjadi.

Dampak yang ditimbulkan dari lucid dream sendiri juga masih menjadi topik kontroversial. Ada yang berpendapat bahwa peristiwa ini bisa memberikan efek positif, ada juga yang berpendapat bahwa lucid dream bisa membahayakan.

Lantas, apa saja dampak lucid dream bagi kesehatan? Simak penjelasannya di bawah ini!  

1. Mengurangi mimpi buruk

5 Dampak Lucid Dream bagi Kesehatan, Bisa Membahayakanilustrasi mimpi buruk (unsplash.com/Jr Korpa)

Walaupun mimpi buruk adalah hal yang normal, hal tersebut bisa membawa dampak buruk jika terus terjadi berulang-ulang. Dilansir Healthline, sering mengalami mimpi buruk bisa menyebabkan stres, depresi, dan kekhawatiran berlebih.

Dengan kemampuan lucid dream, seseorang bisa merasa lebih rileks saat mengalami mimpi buruk. Mereka akan menyadari bahwa hal yang mereka alami hanyalah sebuah mimpi. Terlebih lagi, mereka bisa mengubah mimpi buruk tersebut menjadi skenario lain.

2. Membantu menyembuhkan trauma

5 Dampak Lucid Dream bagi Kesehatan, Bisa Membahayakanilustrasi penyembuhan trauma (unsplash.com/Dingzeyu Li)

Sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Dream Research tahun 2016 menyatakan bahwa lucid dream bisa membantu partisipan mendapatkan ketenangan jiwa. Banyak yang merasa lebih tenang dan memiliki suasana hati yang positif saat bangun tidur setelah mereka mengalami lucid dream.

Para peneliti juga meyakini bahwa hal ini bisa digunakan untuk pasien dengan kondisi gangguan stres pascatrauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD). Akan tetapi, studi lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mendukung klaim ini.

3. Meningkatkan keterampilan motorik

5 Dampak Lucid Dream bagi Kesehatan, Bisa Membahayakanilustrasi keterampilan motorik (unsplash.com/Tim Foster)

Dilansir Healthline, memvisualisasikan gerakan fisik bisa meningkatkan kemampuan untuk melakukannya secara nyata. Hal ini bisa dilakukan saat mengalami lucid dream, di mana seseorang bisa melatih keterampilan motorik secara mental.

Saat seseorang melakukan keterampilan motorik saat bermimpi, sensorimotor korteks di otak akan aktif. Ini adalah bagian otak yang mengontrol gerakan. Dengan begitu, ini bisa menjadi latihan yang ideal untuk mengasah keterampilan motorik. 

Baca Juga: Infeksi COVID-19 Bisa Menurunkan Kesehatan Otak

4. Mengganggu siklus tidur

5 Dampak Lucid Dream bagi Kesehatan, Bisa Membahayakanilustrasi tidur (unsplash.com/Shane)

Di sisi lain, lucid dream juga bisa membawa dampak negatif. Dilansir Sleep Foundation, peristiwa lucid dream bisa mengganggu siklus tidur. Ini karena beberapa teknik melakukan lucid dream sengaja dibuat untuk mengacaukan tidur.

Para ahli percaya bahwa melakukan teknik tersebut secara berulang-ulang bisa memiliki risiko untuk kesehatan fisik maupun mental. Dampak negatif ini juga bisa menyebabkan kelelahan karena kualitas tidur yang terganggu. 

5. Risiko kesehatan mental

5 Dampak Lucid Dream bagi Kesehatan, Bisa Membahayakanilustrasi disosiasi kenyataan (unsplash.com/Irene Giunta)

Menurut Sleep Foundation, walaupun telah disebutkan bahwa lucid dream bisa membantu pasien PTSD dan mengurangi mimpi buruk, tetapi kemampuan dalam mengendalikan mimpi ini bisa berbahaya untuk orang-orang yang memiliki kondisi psikosis

Psikosis adalah kondisi saat seseorang tidak bisa membedakan kenyataan dan imajinasi. Pengidapnya bisa menganggap mimpi yang mereka alami adalah sebuah kenyataan. Orang yang tidak memiliki psikosis juga punya risiko untuk mengembangkan disosiasi kenyataan. 

Walaupun lucid dream terdengar menyenangkan dan memiliki dampak positif, tetapi fenomena ini juga bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan. Apabila kamu ingin mencoba melatih atau melakukan lucid dream, pastikan untuk melakukannya dengan cara yang aman dan tidak berlebihan.

Baca Juga: Prolonged Grief Disorder: Gejala, Penyebab, Penanganan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya