Normalkah Perkembangan si Kecil? Yuk Cek Tahapan Perkembangan Anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orang tua, inginnya pasti tumbuh kembang anak optimal. Kadang orang tua dibuat khawatir dan bertanya-tanya seperti, apakah normal anak umur segini, kok, belum bisa merangkak, berjalan, berceloteh, dan sebagainya?
Yuk cek bersama apakah anak sudah tumbuh dan berkembang secara normal berdasarkan panduan dari Kementerian Kesehatan RI yang tercantum dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
1. Usia 6 sampai 12 bulan
Pada saat anak usia 6 sampai 12 bulan, orang tua dan anggota keluarga dapat menstimulasi perkembangan anak dengan cara:
- Mengajarinya duduk
- Mengajak anak bermain seperti cilukba
- Mengajari anak memegang dan makan biskuit
- Mengajari memegang benda kecil dengan dua jari
- Mengajari anak berdiri dan berjalan dengan berpegangan
- Mengajak anak bicara sesering mungkin
- Memberi mainan yang aman untuk dipukul-pukul
Pada usia 12 bulan, bayi diharapkan sudah bisa:
- Berdiri dan berjalan dengan berpegangan
- Memegang benda kecil
- Meniru kata sederhana seperti "ma..ma.. pa..pa.."
- Mengenal anggota keluarga
- Takut kepada orang yang belum dikenal
- Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis atau merengek
2. Usia 1 sampai 2 tahun
Pada saat anak usia 1 sampai 2 tahun, orang tua dan anggota keluarga dapat menstimulasi perkembangan anak dengan cara berikut:
- Mengajari anak berjalan di undakan atau tangga
- Mengajari membersihkan meja dan menyapu
- Mengajak membereskan mainan
- Mengajari mencoret-coret di kertas
- Mengajari menyebut bagian tubuhnya
- Membacakan cerita untuk anak
- Mengajak anak bernyanyi
- Mengajak bermain dengan teman
- Memberikan pujian bila anak berhasil melakukan sesuatu
- Mengajari anak bergerak bebas dalam pengawasan
- Orang tua membimbing anak agar mematuhi aturan permainan
- Membiasakan anak menggunakan perkataan santun
Pada usia 2 tahun, anak diharapkan sudah bisa:
- Naik tangga dan berlari-lari
- Mencoret-coret pensil pada kertas
- Dapat menunjukkan 1 atau lebih bagian tubuh
- Menyebut 3 sampai 6 kata yang mempunyai arti seperti bola, piring, dan sebagainya
- Memegang cangkir sendiri
- Belajar makan dan minum sendiri
Baca Juga: Bunda, Ini Panduan Gizi Seimbang untuk Anak selama di Rumah Aja
3. Usia 2 sampai 3 tahun
Editor’s picks
Pada saat anak usia 2 sampai 3 tahun, orang tua dan anggota keluarga dapat menstimulasi perkembangan anak dengan
- Mengajari berpakaian sendiri
- Mengajak anak melihat buku bergambar
- Membacakan cerita untuk anak
- Mengajari anak makan di piring sendiri
- Mengajari cara mencuci tangan
- Mengajari buang air besar dan buang air kecil pada tempatnya
- Mengajari anak untuk menghormati orang lain
- Mengajari anak untuk beribadah
- Membawa anak ke PAUD
Pada usia 3 tahun, anak diharapkan sudah bisa:
- Mengayuh sepeda roda tiga
- Berdiri di atas satu kaki tanpa berpegangan
- Berbicara dengan baik menggunakan 2 kata
- Mengenal 2 sampai 4 warna
- Menyebut nama, umur, dan tempat
- Menggambar garis lurus
- Bermain dengan teman
- Melepas pakaiannya sendiri
- Mengenakan baju sendiri
4. Usia 3 sampai 5 tahun
Pada saat anak usia 3 sampai 5 tahun, orang tua dan anggota keluarga dapat menstimulasi perkembangan anak dengan:
- Meminta anak menceritakan apa yang dilakukan
- Mendengarkan anak ketika bicara
- Mengajak anak mulai melibatkan diri dalam kegiatan bersama
- Mengajarkan anak perbedaan jenis kelamin
- Melatih anak tidur terpisah dari orang tua dan anak yang berbeda jenis kelamin
- Membiasakan anak berkata jujur, berterima kasih, dan meminta maaf
- Mengembangkan kreativitas anak dan kemampuan bergaul
- Mengajarkan figur ayah dan figur ibu
Pada usia 5 tahun, anak diharapkan sudah bisa:
- Melompat-lompat dengan 1 kaki, menari, dan berjalan lurus
- Menggambar orang dengan 3 bagian (kepala, badan, tangan atau kaki)
- Menggambar tanda silang dan lingkaran
- Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
- Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar
- Menyebut angka, menghitung jari
- Bicaranya mudah dimengerti
- Berpakaian sendiri tanpa dibantu
- Mengancing baju atau pakaian boneka
- Menggosok gigi tanpa bantuan
5. Umur 5 sampai 6 tahun
Pada saat anak usia 5 sampai 6 tahun, orang tua dan anggota keluarga dapat menstimulasi perkembangan anak dengan:
- Mengajari anak bermain sepeda
- Membantu anak mengerti urutan kegiatan seperti mencuci tangan
- Meminta anak menceritakan apa yang dilakukannya
- Mengajari anak melempar dan menangkap bola dengan dua tangan
- Mengajari anak mengenal warna, huruf, angka, dan benda sekitar
- Mengajak anak membantu dalam melakukan pekerjaan rumah seperti menyiram tanaman
- Mengajari anak konsep waktu seperti tahun, bulan, hari dan jam
Pada usia 6 tahun, anak diharapkan sudah bisa:
- Berjalan lurus
- Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik
- Menggambar 6 bagian (contoh: menggambar orang lengkap dengan mata, badan, 2 tangan dan 2 kaki)
- Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
- Menggambar segi empat
- Mengerti arti lawan kata
- Mengenal angka, bisa menghitung angka 5 sampai 10
- Mengenal warna
- Mengikuti aturan permainan
- Berpakaian sendiri tanpa dibantu
Itulah tahapan perkembangan anak yang normal berdasarkan usianya. Nah, sudahkah kamu mengecek perkembangan si Kecil? Bila ternyata menemukan perkembangan anak yang tidak sesuai dengan usianya, konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk memastikan dan mendapat penanganan tepat.
Baca Juga: 6 Alasan Pentingnya Zat Besi untuk Tumbuh Kembang Anak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.