Pernapasan yang rileks dan teratur bisa membantu kamu berlari lebih lama tanpa cepat merasa lelah. Saat berlari, tubuh secara alami menyesuaikan pola pernapasan dengan langkah kaki, yang disebut locomotor-respiratory coupling (LRC).
Pola ini terjadi secara alami pada semua mamalia, tetapi manusia memiliki fleksibilitas lebih dalam mengaturnya.
Banyak pelari secara alami mengikuti pola 2:1, yaitu mengambil satu napas setiap dua langkah. Namun, kamu tidak perlu memaksakan pola tertentu. Coba temukan ritme yang paling nyaman bagi tubuh.
Berlari tanpa cepat merasa lelah bukan hanya soal kebugaran, tetapi juga tentang teknik yang tepat. Dengan mengatur kecepatan serta mengatur pernapasan dengan rileks, kamu bisa menikmati lari dengan lebih nyaman dan efisien. Jangan terburu-buru meningkatkan kecepatan atau jarak, biarkan tubuh beradaptasi secara bertahap.
Referensi
Scherr, Johannes, Bernd Wolfarth, et al. “Associations between Borg’s Rating of Perceived Exertion and Physiological Measures of Exercise Intensity.” European Journal of Applied Physiology 113, no. 1 (May 21, 2012).
"How to Run Without Getting Tired". VeryWellFit. Diakses pada Januari 2025.
Helms, Eric R., John Cronin, Adam Storey, and Michael C. Zourdos. “Application of the Repetitions in Reserve-Based Rating of Perceived Exertion Scale for Resistance Training.” Strength and Conditioning Journal 38, no. 4 (May 28, 2016): 42–49.