Waspadai 5 Penyebab yang Bisa Bikin Jumlah Trombosit Turun Drastis

Kondisi ini diantaranya terjadi pada ibu hamil, dampak dari mengonsumsi obat-obatan tertentu dan beberapa penyakit autoimun. Kehamilan terkadang memicu reaksi tubuh yang tidak normal yakni menghancurkan trombosit. Meski kemungkinannya kecil, tapi inilah penyebab ibu hamil punya kadar trombosit yang rendah dan baru akan berangsur membaik pasca melahirkan.

Beberapa penyakit autoimun seperti lupus dan ITP, serta jenis obat tertentu seperti quinine dan antibiotik dengan kandungan sulfa dan antikonvulsan, juga berpotensi mengubah respon tubuh berbalik menyerang sel-sel normal trombosit sehingga jumlahnya berkurang.

Limpa punya peranan penting dalam menyimpan sel-sel darah merah dan trombosit. Organ sebesar kepalan tangan yang terletak di bawah tulang rusuk ini bisa mengalami pembengkakan dalam kondisi tertentu seperti saat mengidap penyakit kanker hati (sirosis).

Sepertiga dari jumlah trombosit dalam tubuh berada pada limpa. Maka saat limpa membesar, semakin banyak pula jumlah trombosit yang masuk dan tertahan. Hal inilah turunnya trombosit dengan drastis. Pembengkakan limpa dapat mengganggu penyaringan sel-sel darah merah dan mengurangi jumlah sel sehat dalam darah, bahkan berdampak pula pada rusaknya organ lain.

Sumsum tulang belakang yang memproduksi trombosit dan komponen darah lain melalui sel stem, dapat mengalami kerusakan sehingga berdampak pula pada turunnya jumlah produksi trombosit. Infeksi virus adalah salah satu penyebab paling umum yang mampu merusak sel stem. Beberapa penyakit yang diakibatkan infeksi virus diantaranya adalah cacar air, gondongan, rubella, hepatitis C dan HIV/AIDS. 

Kanker darah dan limfoma adalah jenis kanker yang mampu merusak sumsum tulang belakang dimana trombosit dan sel darah penting lainnya diproduksi. Akibatnya penderita kanker ini akan mengalami kekurangan jumlah trombosit dalam tubuh.

Selain itu, pengobatan kanker seperti kemoterapi juga punya efek samping rusaknya sel stem dalam sumsum tulang belakang. Paparan kemoterapi bisa merusak sel punca yang jadi awal terbentuknya trombosit.

Bakteremia adalah infeksi bakteri yang cukup parah dalam darah karena berakibat pada penghancuran trombosit. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini bisa juga disebut sepsis, septikemia atau keracunan darah.

Makanan yang kita konsumsi adalah salah satu pemicu terjadinya risiko bakteremia dalam tubuh, seperti bakteri E.coli yang bisa terdapat pada makanan mentah atau tidak higienis. Untuk itu, kamu perlu menjaga kebersihan makanan supaya tetap steril dan tidak terkena bakteri yang merugikan tubuh.

Itulah beberapa diantara penyebab turunnya jumlah trombosit dalam tubuh. Sudah tahu kan? Semoga membantu ya!