5 Masalah Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Bau Mulut, Jangan Dibiarkan

Adanya masalah pencernaan, seperti refluks asam dan gastroesophageal reflux disease (GERD) bisa menyebabkan bau mulut. Ini karena kedua kondisi tersebut dapat menunda atau mencegah makanan diproses secara efisien di perut. Saat pergerakannya terhambat di organ pencernaan, makanan akan membusuk. Sejumlah kecil makanan yang tidak tercerna ini menyebabkan bau mulut.

Namun GERD bukan satu-satunya masalah kesehatan pencernaan yang dapat menyebabkan bau mulut. Bakteri H. pylori yang menyebabkan sakit maag juga bisa menjadi biang keroknya.

Napasmu mungkin akan berbau amis jika ginjal tidak dapat membuang limbah secara normal. Ini paling umum terjadi pada pasien gagal ginjal stadium akhir. Ketika sampai pada tahap ini, biasanya pasien diobati dengan mesin yang membantu menyaring darah yang disebut dialisis atau transplantasi ginjal.

Pada pasien penyakit ginjal stadium akhir, ginjal menjadi sangat rusak sehingga tidak mampu lagi menyaring produk limbah dan bahan kimia beracun dari darah. Zat toksin yang tidak dikeluarkan dari tubuh menumpuk dan menjadi masalah. Salah satunya adalah napas menjadi bau amis. 

Jika makanan tersangkut di amandel, maka kalsium dapat terkumpul di sekitarnya dan membentuk batu amandel. Biasanya kondisi ini tidak menimbulkan masalah. Namun, terkadang ini bisa mengiritasi tenggorokan dan bakteri bisa tumbuh di atasnya, itulah yang membuat napas menjadi bau.

Kamu bisa meredakannya dengan sikat gigi atau kapas. Menyikat gigi dengan baik hingga ke lidah dan berkumur dengan air setelah makan dapat membantu mengatasi masalah ini. Bicaralah dengan dokter jika kamu sering mengalami hal ini.

Bau napas di pagi hari mungkin tampak normal setelah tidur malam. Ini karena saat tidur, produksi air liur berkurang sehingga memberikan kesempatan bagi bakteri penghasil bau untuk berkembang biak.

Akan tetapi, produksi air liur yang melambat saat tidur terkadang bisa disebabkan karena mulut yang terbuka dalam waktu lama. Hal ini sering kali terjadi pada orang dengan gangguan sleep apnea. Masalah tersebut membuat kita sulit bernapas lewat hidung saat tidur sehingga mulut pun terbuka dengan sendirinya. Akibatnya, saat pagi hari, penderita gangguan ini akan bangun dengan bau mulut yang tidak sedap.

Diabetes yang tidak dikelola dengan baik dapat membuat pasien lebih rentan terhadap penyakit gusi dan mulut kering. Ini lantaran ketika kadar gula darah tidak stabil, fisik yang lemah tidak bisa melawan bakteri penyebab infeksi yang membahayakan gusi. Infeksi ini juga yang memicu masalah bau mulut.

Namun, bau napas yang mirip dengan aseton atau penghapus cat kuku juga dapat menunjukkan komplikasi serius pada pasien diabetes yang disebut ketoasidosis. Ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin, ia akan menggunakan asam lemak untuk energi, yang menghasilkan keton asam, produk sampingan dari metabolisme lemak.

Jika selama ini kamu mengalami masalah dengan bau mulut yang tidak kunjung sembuh, segera periksakan kondisi ini. Bisa jadi, ada masalah kesehatan yang mendasari hal ini dan perlu segera diatasi.