6 Obat Herbal untuk Atasi Diabetes Tanpa Efek Samping

Dilansir dari Medical News Today, lidah buaya adalah salah satu bahan herbal yang memiliki banyak manfaat, salah satunya mampu meringankan diabetes tipe 2. Dalam penelitian yang dirilis oleh Bulletin of Faculty of Pharmacy, Cairo University di tahun 2013, lidah buaya berhasil mengobati gejala diabetes pada tikus. Lidah buaya dijelaskan mampu memperbaiki dan melindungi sel beta pankreas yang berfungsi untuk memproduksi insulin. Para peneliti meyakini bahwa hal ini disebabkan oleh adanya antioksidan dalam lidah buaya.

Siapa yang tidak mengenal buah manggis? Di Indonesia, buah ini juga terkenal sebagai ratunya buah. Namun, yang menjadi obat herbal diabetes bukanlah bagian buahnya yang berwarna putih, melainkan kulitnya yang berwarna ungu gelap. Dikutip dari Times of India, kulit manggis dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah. Hal ini juga dijelaskan secara rinci dalam jurnal terbitan Library of Medicine National Institutes of Health di tahun 2018. Selain itu, kulit manggis juga bagus digunakan sebagai obat anti kanker, anti radang, anti jamur dan lain sebagainya karena tinggi akan antioksidan.

Menurut penelitian, ekstrak daun sirsak terbukti dapat membantu fungsi sel beta pankreas dalam memproduksi insulin sehingga bagus untuk dikonsumsi sebagai obat herbal diabetes. Seperti yang banyak diketahui, hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas berfungsi memproses gula darah ke dalam sel tubuh. Daun sirsak sendiri dikonsumsi dengan cara direbus. Pertama-tama, ambil 15 daun sirsak dan 7 daun sirih merah. Cuci keduanya lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas saja. Langkah terakhir, saring ampas dari air dan konsumsi secara teratur.

Kayu manis atau yang punya nama latin cinnamomum burmanni ini memiliki khasiat mirip seperti halnya daun sirsak. Kayu manis juga berperan aktif sebagai penghasil efek biomolekuler pada pankreas. Kandungan senyawa kimia PTP1B dalam kayu manis mengaktifkan sel beta pankreas yang membantu produksi hormon insulin. Hal ini dijelaskan dalam penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Diabetes Science and Technology pada 2010 yang menyebutkan bahwa kayu manis mampu meningkatkan sensitifitas insulin. Untuk mengonsumsinya, kamu bisa mencampurkannya dalam teh atau digunakan saat membuat masakan.

Tinaspora Crispa atau brotowali memiliki kandungan senyawa tinokrisposid yang dapat mempercepat keluarnya glukosa. Senyawa ini mampu meningkatkan metabolisme atau menyimpannya dalam cadangan lemak sehingga dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Rebusan batang dan akar brotowali terbukti aman dan biasa dikonsumsi sebagai jamu tradisional.

Penelitian terkait brotowali yang digunakan sebagai obat herbal untuk diabetes melitus tipe 2 pernah dilakukan di Malaysia. Dijelaskan bahwa terjadi efek hipoglikemik yang disebabkan oleh pemberian brotowali kepada hewan sehingga mengakibatkan kenaikan kadar insulin. Selain brotowali sendiri, ada beberapa bahan herbal yang juga disebut baik dikonsumsi oleh penderita diabetes seperti kunyit, meniran, daun salam, dan temulawak.

Momordica charantia atau pare adalah sayuran yang memiliki kandungan senyawa steroid saponin. Salah satu manfaat dari senyawa ini adalah meningkatkan regenerasi sel dan merangsang sekresi insulin pada organ pankreas. Kandungan senyawa tersebut juga terbukti dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah. Tidak hanya daging buahnya, ekstrak biji hingga daun pare pun terbukti memiliki efek hipoglikemik yang berhasil melewati uji coba pada hewan di laboratorium.

Itulah tadi beberapa bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai obat herbal untuk diabetes. Selain efektif mengatasi diabetes, bahan-bahan di atas jelas tidak memiliki efek samping layaknya obat-obatan pabrikan.