7 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum, Mayoritas Perempuan

Jenis diabetes yang satu ini disebabkan karena pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup untuk tubuh. Kenapa? Dilansir dari Healthline, ini disebabkan oleh antibodi yang terus menyerang sel penghasil insulin di organ tersebut.

Insulin adalah hormon yang diperlukan untuk mengubah glukosa menjadi energi. Dengan keabsenannya, glukosa pun menumpuk di dalam tubuh sehingga kadar gula darah meningkat.

Ketika sistem imun tubuh menyerang sel saraf pusat, itu artinya kita menderita multiple sclerosis. Ketika ini terjadi, penyaluran informasi antara otak dan tulang belakang pun semakin lambat. 

Multiple sclerosis akan mengakibatkan berbagai gejala. Di antaranya gangguan penglihatan, sakit di berbagai bagian tubuh, kejang otot, kemampuan koordinasi yang buruk, serta sulit berjalan. Pada umumnya, penyakit ini lebih rentan terjadi pada orang lanjut usia.

Penyakit autoimun yang satu ini menyerang sel kulit. Mereka menjadi jauh lebih aktif daripada biasanya sehingga pertumbuhan kulit pun tidak terkontrol. Akibatnya, sel-sel tambahan tersebut pun meradang dan membentuk sisik atau plak. 

Dilansir dari Mayo Clinic, gejala psoriasis meliputi rasa panas, terbakar, gatal, dan sakit pada kulit. Bahkan peradangan yang terjadi juga bisa menyebabkan kulit berdarah. Jika tidak ditangani dengan baik, sistem imun akan menyerang sendi menjadi psoriasis arthritis.

Penyakit autoimun berikutnya adalah lupus atau lebih tepatnya systemic lupus erythematosus. Menurut laman Medical News Today, dulunya dokter mengira bahwa penyakit ini menyerang kulit, tapi nyatanya tidak.

Ternyata lupus menyerang berbagai organ tubuh. Termasuk sendi, ginjal, otak, dan jantung, organ yang sangat penting untuk kita. Gejala utama yang nampak adalah munculnya ruam merah keunguan di wajah dan sakit persendian.

Rheumatoid arthritis lebih sering dikenal dengan sebutan radang sendi. Dalam kasus ini, sistem imun membuat persendian membengkak dan terkena inflamasi. Tidak hanya itu, dilansir dari Facty, jika tidak ditangani penyakit ini akan menyebabkan kerusakan yang permanen. Gejala dari psoriasis meliputi rasa sakit, panas, dan kaku di area-area yang terdampak.

Kondisi di mana antibodi menyerang dinding usus disebut sebagai inflammatory bowel disease (IBD) atau radang usus. Gejalanya meliputi diare yang tak kunjung berhenti, pendarahan, sakit perut, demam, hingga penurunan berat badan.

Pada dasarnya, terdapat dua macam radang usus, yaitu ulcerative colitis dan crohn’s disease. Ulcerative colitis menyerang dinding usus besar dan rektum. Sedangkan crohn’s disease adalah peradangan pada sistem pencernaan dari mulut hingga anus. 

Graves’ disease adalah penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid di leher kita. Kelenjar tersebut bertugas untuk memproduksi hormon dan mengatur sistem metabolisme. Ketika menderita penyakit ini, tiroid akan lebih aktif daripada biasanya. 

Terlalu banyak hormon tiroid dalam darah akan mengakibatkan berbagai hal. Dilansir dari Healthline, di antaranya adalah detak jantung meningkat, merasa gelisah, berat badan menurun, tubuh lemah, serta mata membengkak hingga terlihat menonjol.

Penyakit autoimun termasuk sulit untuk dicegah dan diobati. Hingga saat ini, berbagai pengobatan hanya bisa meredam gejala tanpa benar-benar menyembuhkannya. 

Jika kamu atau orang di sekitarmu menderita penyakit-penyakit di atas, konsultasi secara rutin dengan dokter dapat membantu. Selain itu, kamu juga perlu mendapatkan asupan gizi yang seimbang serta olahraga teratur.