Cedera Hamstring: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Pemanasan penting untuk mencegah cedera hamstring

Cedera hamstring adalah cedera yang terjadi pada bagian otot belakang paha. Kondisi ini akan membuat otot paha merasakan sensasi tertarik yang menimbulkan rasa sakit akibat adanya robekan.

Cedera ini bisa dialami oleh siapa saja, tetapi olahragawan seperti pemain sepak bola, pemain basket, dan pelari profesional lebih rentan mengalaminya.

Pemain sepak bola kelas dunia seperti Ousmane Dembélé hingga Kevin De Bruyne pun dilaporkan pernah mengalami cedera ini, yang membuat mereka harus absen beberapa waktu dalam pertandingan.

Apa penyebab, gejala, dan bagaimana pengobatan cedera hamstring? Simak informasinya berikut ini, ya!

1. Gejala cedera hamstring berdasarkan tingkat keparahan serta gejalanya

Cedera Hamstring: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi cedera hamstring (trainingground.guru)

Dilansir Healthline, cedera hamstring dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu: 

  • Tingkat 1: pada tingkat ini, otot hamstring tidak sampai mengalami robekan, sehingga disebut cedera hamstring ringan. Pada kondisi ini, otot merasakan tarikan berlebihan tetapi tidak sampai robek.

  • Tingkat 2: terjadi robekan parsial atau robek sebagian pada otot hamstring. Pada tingkat ini, kaki menjadi lemah dan kemungkinan agak lemas.
     
  • Tingkat 3: merupakan kondisi paling parah, yakni ketika otot hamstring mengalami robekan yang cukup besar atau robek sepenuhnya. Karena ada robekan yang besar, bagian belakang paha akan terasa sangat sakit bahkan sampai tidak bisa digerakkan.

Menurut keterangan dari National Health Service, pada tingkat ringan (tingkat 1), biasanya akan menyebabkan rasa sakit dan nyeri yang tiba-tiba di bagian belakang paha. Mungkin akan terasa sakit saat menggerakkan kaki, tetapi kekuatan otot seharusnya tidak terpengaruh.

Pada robekan hamstring parsial (tingkat 2), biasanya ini lebih menyakitkan dan terdapat nyeri tekan. Selain itu, mungkin bisa terjadi pembengkakan dan memar di bagian belakang paha. Penderitanya pun mungkin akan sedikit kehilangan kekuatan di kaki.

Robekan hamstring yang parah (tingkat 3) biasanya akan sangat menyakitkan, ada nyeri tekan, bengkak, dan memar. Mungkin ada sensasi "popping" atau muncul suara robekan saat cedera terjadi dan penderitanya tidak bisa menggerakkan kaki yang terdampak.

2. Penyebab dan faktor risiko cedera hamstring

Cedera Hamstring: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanillustrasi tingkat keparahan cedera hamstring (prime-rehab.com.hk)

Cedera hamstring dapat terjadi jika salah satu tendon atau otot meregang melebihi batasnya. Ini sering terjadi saat melakukan gerakan kuat dan tiba-tiba, seperti lari, menerjang, atau melompat.

Meski begitu, cedera ini juga bisa terjadi secara bertahap atau selama gerakan lebih lambat yang meregangkan hamstring.

Cedera berulang sering terjadi pada atlet dan olahragawan, karena kemungkinan besar seseorang lebih berisiko terkena cedera hamstring bila cedera tersebut pernah dialami sebelumnya.

Menurut keterangan dari American Academy of Orthopaedic Surgeons, faktor risiko terjadinya cedera otot hamstring adalah:

  • Ketegangan otot: setelah melakukan aktivitas fisik yang berat, otot tubuh akan mengalami tegang, yang mana harus segera diistirahatkan dan dilakukan peregangan. Otot yang mengalami kelelahan akan lebih mungkin untuk terluka

  • Ketidakseimbangan otot: ketidakseimbangan terjadi apabila ada dua kelompok otot yang bekerja secara berlawanan dengan kekuatan yang berbeda. Otot paha bagian depan biasanya lebih kuat dibanding otot belakang paha, salah satunya otot hamstring. Mekanisme kerja kedua otot tersebut berlawanan, sehingga otot hamstring menjadi lebih cepat lelah daripada otot bagian depan paha dan rentan mengalami cedera karena mengimbangi kemampuan kerja otot paha depan

  • Kelelahan otot: kelelahan mengurangi kemampuan menyerap energi otot, membuatnya lebih rentan terhadap cedera

Baca Juga: 7 Cedera Paling Umum pada Olahraga Bulu Tangkis, Cek di Sini!

3. Diagnosis cedera hamstring

Cedera Hamstring: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pemeriksaan MRI (aimseducation.edu)

Cedera hamstring harus ditangani oleh ahli medis seperti fisioterapis dan/atau dokter. Untuk membantu menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan seperti MRI, USG, dan sinar-X.

Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui tingkat keparahan cedera serta untuk menentukan tindakan medis yang paling sesuai untuk pasien.

4. Pengobatan cedera hamstring

Cedera Hamstring: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi metode RICE (injurymap.com)

Metode RICE adalah pertolongan pertama untuk sebagian besar cedera olahraga. Untuk keparahan cedera hamstring tingkat 2, ini adalah bentuk perawatan utamanya. Caranya adalah:

  • Rest atau istirahat: setelah lelah bekerja, otot dan juga tubuh perlu diistirahatkan untuk proses pemulihan.

  • Ice atau es: untuk meredakan pembengkakan dan rasa sakit, kompres dengan es batu yang dibungkus handuk atau ice pack dan letakkan di bagian belakang paha selama 20 menit. Ulangi beberapa kali dalam sehari.

  • Compression atau penekanan: penekanan pada area yang cedera akan mengurangi pembengkakan. Ini bisa dilakukan dengan membalut paha dengan perban elastis.

  • Elevation atau elevasi: menempatkan bagian yang cedera dengan posisi yang lebih tinggi dari jantung saat beristirahat akan mengurangi risiko perdarahan berlanjut. Kadang diperlukan imobilisasi untuk menjaga kaki dalam posisi netral untuk membantu penyembuhan.

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen bisa membantu meredakan nyeri dan pembengkakan. Meski demikian, obat ini mungkin punya efek samping, seperti meningkatnya risiko perdarahan dan nyeri lambung. Obat-obatan ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi jangka panjang, kecuali ada indikasi dari dokter.

Lakukan latihan peregangan dan penguatan jika dokter atau terapis fisik merekomendasikannya. Memperkuat paha belakang adalah salah satu cara untuk melindungi dari ketegangan hamstring.

Dalam kasus yang parah, pasien mungkin membutuhkan operasi. Ahli bedah akan memperbaiki otot-otot dan memasangnya kembali. 

5. Butuh waktu untuk bisa sembuh total

Cedera Hamstring: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi terapi fisik untuk cedera hamstring (physio.co.uk)

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari cedera hamstring atau robekan akan bergantung pada seberapa parah cederanya.

Pada cedera tingkat 1, mungkin cuma butuh waktu beberapa hari untuk pulih. Sementara itu, lama pemulihan dari cedera yang menyebabkan robekan otot bisa makan waktu beberapa minggu hingga bulan (tingkat 2 dan 3).

Biasanya, robekan parsial atau robek sebagian pada otot hamstring akan sembuh dalam 4 hingga 8 minggu, sementara robekan total membutuhkan waktu sekitar 3 bulan.

Karena cedera ini bisa amat menyiksa, kamu yang gemar berolahraga perlu waspada dan lakukan langkah-langkah di bawah ini untuk mencegahnya:

  • Lakukan pemanasan sebelum olahraga dan lakukan peregangan setelahnya.
  • Tingkatkan intensitas aktivitas fisik secara perlahan. Jangan lebih dari 10 persen peningkatan dalam seminggu.
  • Berhenti olahraga bila merasakan sakit di bagian belakang paha.
  • Regangkan dan perkuat paha belakang sebagai tindakan pencegahan.

Itulah informasi seputar cedera hamstring. Bila baru saja cedera dan mengalami gejala-gejala di paha bagian belakang, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Selain itu, cegah cedera hamstring dengan mempraktikkan cara-cara di atas, ya!

Baca Juga: Kenali 7 Macam Cedera Lutut yang Paling Sering Terjadi

Aisy Photo Verified Writer Aisy

Hope you enjoy the article and find some helpful things alongside the reading <3

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya