Studi: Statin Memperparah Kondisi Diabetes Tipe 2

Benarkah obat statin berbahaya untuk gula darah?

Obat statin banyak digunakan orang yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL). Bukan cuma untuk orang dengan penyakit jantung, obat statin juga kerap digunakan oleh pasien diabetes tipe 2 yang juga berisiko tinggi terkena penyakit jantung.

Akan tetapi, studi terbaru justru memperingatkan penggunaan obat statin pada pasien diabetes tipe 2 karena dikhawatirkan justru membuat kadar gula dalam darah sulit dikontrol. Benarkah begitu? Simak ulasan penelitiannya selengkapnya!

1. Libatkan lebih dari 83.000 pasien diabetes pengguna statin

Studi: Statin Memperparah Kondisi Diabetes Tipe 2ilustrasi diabetes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Dalam penelitian bertajuk "Association of Statin Therapy Initiation With Diabetes Progression", para peneliti Amerika Serikat (AS) penasaran mengenai efek samping penggunaan statin pada pasien diabetes.

Dimuat dalam jurnal JAMA Network, penelitian ini mencakup 83.022 partisipan dengan usia rata-rata 60 tahun yang terpantau dalam program Veterans Affairs pada 2003-2015. Para partisipan yang tergabung terdiagnosis diabetes tipe 2. Para partisipan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok statin dan kelompok non-statin.

2. Hasil: statin meningkatkan keparahan diabetes tipe 2

Studi: Statin Memperparah Kondisi Diabetes Tipe 2ilustrasi simvastatin, golongan obat statin (medshadow.org)

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa pada 56 persen pengguna statin, terjadi peningkatan kadar gula dalam darah hingga menimbulkan kebutuhan obat atau terapi tambahan untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Angka tersebut lebih tinggi dibanding 48 persen kelompok lain yang tidak menggunakan statin.

Pada mereka yang mengonsumsi statin, para peneliti menemukan:

  • Risiko kebutuhan obat untuk menurunkan gula darah naik 41 persen
  • Risiko kebutuhan terapi insulin naik 16 persen
  • Risiko kenaikan gula darah konstan naik 13 persen
  • Risiko diabetes tak terkontrol atau ketoasidosis naik 24 persen 

Total, risiko peningkatan keparahan diabetes naik hingga 37 persen pada pengguna statin. Pada para partisipan di bawah program statin intensif untuk menurunkan kolesterol, angka risiko perkembangan diabetes naik hingga 83 persen.

Baca Juga: Simvastatin: Kegunaan, Peringatan, Interaksi, dan Efek Samping

3. Kelemahan studi tersebut

Studi: Statin Memperparah Kondisi Diabetes Tipe 2ilustrasi cek gula darah (cardio.com)

Satu kelemahan dalam studi tersebut adalah potensi diabetes yang terdeteksi pada pengguna statin hanya dikarenakan pasien dalam kelompok tersebut menjalani pemeriksaan yang lebih frekuen dibandingkan kelompok non-statin.

Meski begitu, hubungan antara statin dan diabetes memang sudah lama. Pada 2012, BPOM AS (FDA) mewajibkan para produsen obat untuk mencantumkan peringatan pada seluruh obat statin: obat ini dapat meningkatkan gula darah.

4. Namun, bukan berarti harus berhenti minum statin

Studi: Statin Memperparah Kondisi Diabetes Tipe 2ilustrasi obat simvastatin, golongan obat statin (mirror.co.uk)

Meskipun hasilnya mengkhawatirkan, tetapi pemimpin penelitian tersebut dan profesor di University of Texas Southwestern Medical Center, AS, Ishak Mansi, MD, menjelaskan kalau ini bukan berarti pasien diabetes tipe 2 harus berhenti atau menghindari statin.

Dengan temuan ini, Ishak mengharapkan agar pasien yang diberikan statin bisa diedukasi mengenai risiko dan manfaat obat tersebut, terutama untuk pasien diabetes 2 yang tak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular. Dari penelitian tersebut, Ishak mengatakan bahwa tiga dari empat pasien dalam kelompok statin tidak memiliki masalah jantung.

"Kita harus membedakan antara penggunaan statin untuk pencegahan primer penyakit kardiovaskular (untuk pasien tanpa riwayat penyakit tersebut) dan penggunaan statin sebagai pencegahan sekunder (untuk pasien dengan riwayat penyakit tersebut)," kata Manis dilansir Everyday Health.

Yang pasti, terlepas dari riwayat medis, statin memang harus diresepkan pada mereka yang memiliki kadar kolesterol yang tak sehat hingga dapat mengakibatkan penyakit kardiovaskular yang berpotensi fatal.

5. Statin juga memiliki manfaat untuk diabetes

Studi: Statin Memperparah Kondisi Diabetes Tipe 2ilustrasi kesehatan jantung (diabetes.co.uk)

Dilansir Johns Hopkins Medicine, individu dengan diabetes dua hingga empat kali lebih rentan terkena penyakit kardiovaskular, dan penyakit kardiovaskular adalah salah satu penyebab kematian tertinggi pada pasien diabetes. Oleh sebab itu, penggunaan statin bisa menekan risiko penyakit jantung pada pasien diabetes tipe 2.

Sebuah penelitian di Inggris yang dimuat dalam jurnal Diabetologia pada 2008 menguji lebih dari 800 pasien diabetes tipe 2 dengan statin. Sebelum diberi statin, sebanyak 94 persen partisipan memiliki risiko penyakit kardiovaskular minimal 10 persen. Setelah 4 bulan mengonsumsi statin, risiko tersebut turun sebanyak 7 persen.

Berbagai ahli juga menyarankan penggunaan statin karena manfaatnya melebihi potensi risikonya tanpa harus takut terkena diabetes tipe 2. Bukan menyalahkan statin, tetapi ada berbagai faktor penyerta yang dapat mengakibatkan munculnya diabetes tipe 2, seperti faktor pradiabetes dan gangguan metabolik.

Baca Juga: 14 Tanda atau Gejala Diabetes pada Kulit, Cek Kulitmu Sekarang!

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya