8 Tanda Kamu Kebanyakan Minum Teh, Kurangi ya!

Kemampuan tubuh menyerap zat besi jadi berkurang

Sejak ditemukan di Tiongkok pada abad ke-3 SM, teh telah menjelma menjadi salah satu minuman paling populer di dunia. Dibuat dari daun Camellia sinensis, teh dapat dinikmati hangat saat cuaca sedang dingin, atau dihidangkan dingin saat cuaca terik.

Selain rasanya, teh juga terkenal akan beberapa khasiatnya untuk kesehatan. Akan tetapi, ingat "物极必反" atau "Wù jí bì fǎn", bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk teh yang dikenal sehat. Nah, bila kamu mengalami tanda-tanda di bawah ini, mungkin kamu sudah kebanyakan minum teh. Jadi, kurangi, ya!

1. Kemampuan tubuh menyerap zat besi jadi berkurang

8 Tanda Kamu Kebanyakan Minum Teh, Kurangi ya!ilustrasi kelelahan (pexels.com/stockking)

Dilansir Healthline, teh mengandung tanin, senyawa yang mengikat zat besi sehingga tidak diserap saluran pencernaan. Efek negatif pertama dari minum teh adalah kamu kekurangan zat besi, sehingga anemia defisiensi zat besi perlu diwaspadai.

Para vegan dan vegetarian pun berisiko mengalami anemia defisiensi zat besi. Penelitian dalam jurnal Current Developments in Nutrition tahun 2017 mengatakan bahwa tanin pada teh lebih mengikat zat besi dari sumber nabati daripada hewani.

Jumlah tanin pada teh bervariasi tergantung jenis dan cara penyajian. Namun, batas amannya adalah tiga cangkir atau 710 ml. Konsumsilah teh antara jeda waktu makan. Dengan begitu, kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi tidak terganggu.

2. Kamu jadi stres dan gelisah

8 Tanda Kamu Kebanyakan Minum Teh, Kurangi ya!ilustrasi stres (pexels.com/Alex Green)

Seperti kopi, teh mengandung kafein. Asupan kafein yang terlalu banyak dapat menyebabkan stres dan gelisah. Tergantung varietas dan cara penyajiannya, secangkir teh (240 ml) dapat mengandung 11–61 mg kafein. Dari semua varian, biasanya teh hitam yang kandungan kafeinnya paling tinggi. Makin lama diseduh, kafeinnya pun makin terkonsentrasi.

Sebuah studi dalam jurnal Frontiers in Psychiatry tahun 2017 menemukan bahwa dosis kafein di bawah 200 mg tidak menyebabkan gejala stres dan gelisah. Namun, perlu dicatat kalau beberapa orang lebih sensitif terhadap efek kafein, sehingga konsumsinya harus dibatasi.

Lalu, bagaimana agar minum teh tanpa menyebabkan efek stres atau gelisah? Kamu bisa mencoba teh herbal bebas kafein, misalnya teh yang berbahan dasar bunga.

3. Tidak bisa tidur

8 Tanda Kamu Kebanyakan Minum Teh, Kurangi ya!ilustrasi tidak bisa tidur (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Masih berbicara tentang kafein, konsumsi teh berlebihan dapat mengganggu jam tidur. Ini karena kafein menghambat hormon melatonin (sinyal untuk tidur pada otak), yang akhirnya kualitas tidur bisa terganggu. Selain risiko obesitas dan diabetes, kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan, gangguan memori, dan rentang perhatian yang berkurang.

Namun, karena metabolisme orang terhadap kafein berbeda-beda, tolok ukur hubungan gangguan tidur dan kafein pun rancu. Kalau kualitas tidurmu terganggu dan kamu memang sering minum teh berkafein, beralihlah ke teh bebas kafein atau kurangin asupan teh atau minuman dan makanan yang mengandung kafein lainnya.

4. Mengalami mual

8 Tanda Kamu Kebanyakan Minum Teh, Kurangi ya!ilustrasi mual (freepik.com/jcomp)

Sumber rasa pahit dalam teh, yaitu tanin, bisa memicu mual apalagi kalau dikonsumsi dalam jumlah banyak atau saat perut kosong. Ini karena tanin dapat mengiritasi jaringan pencernaan sehingga menimbulkan gejala seperti mual atau sakit perut.

Lagi-lagi, jumlah teh dan efek mual dan sakit perut ini tergantung dari varietas, cara penyajian, dan individu. Jika kamu sensitif, mungkin 1–2 cangkir (240–480 ml) saja sudah bisa memunculkan gejala mual dan sakit perut.

Jika kamu mengalami gejala-gejala tidak nyaman setelah minum teh, cobalah kurangi asupannya. Atau, kamu dapat menikmati teh dicampur sedikit susu atau camilan ringan. Dengan begitu, tanin dapat mengikat protein dan karbohidrat pada susu atau camilan ringan, sehingga iritasi pencernaan pun dapat dicegah.

5. Mengalami heartburn

8 Tanda Kamu Kebanyakan Minum Teh, Kurangi ya!ilustrasi pria mengalami nyeri karena refluks asam (pixabay.com/naturalherbsclinic)

Bukan cuma sulit bisa tidur dan stres, kafein bisa menyebabkan heartburn dan memperburuk gejala GERD. Kafein dapat mengendurkan sfingter yang memisahkan kerongkongan dari perut, sehingga asam lambung naik dan menyebabkan heartburn.

Selain itu, kafein juga menyebabkan produksi asam lambung meningkat. Minum teh belum tentu menyebabkan mulas karena respons dan sensitivitas seseorang pada makanan dan minuman itu berbeda. Akan tetapi, jika teh memicu heartburn, maka batasilah asupannya. Kalau membaik, berarti kamu memang tidak disarankan untuk menikmatinya dalam jumlah banyak.

Baca Juga: Hati-hati, Kamu Bisa Mengalami Overdosis Kafein dan Itu Berbahaya!

6. Bagi ibu hamil, bisa mengalami komplikasi kehamilan

8 Tanda Kamu Kebanyakan Minum Teh, Kurangi ya!ilustrasi ibu hamil (pixabay.com/Pexels)

Peringatan bagi para ibu hamil yang suka ngeteh, konsumsi kafein tingkat tinggi dari minuman seperti kopi atau teh dapat meningkatkan risiko komplikasi, dari berat badan lahir bayi rendah (BBLR) hingga keguguran.

Karena kafein pada teh berkisar antara 20–60 mg per satu cangkir (240 ml), maka batasi sekitar tiga cangkir per hari. Kalau kamu ingin beralih ke teh bebas kafein, hindari teh herbal dengan kandungan Actaea racemosa dan akar manis (licorice) karena dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Agar aman, batasi asupan kafein harian di bawah 200–300 mg, kalau bisa di bawah 200 mg. Amannya, konsultasikan dengan dokter.

7. Mengalami sakit kepala

8 Tanda Kamu Kebanyakan Minum Teh, Kurangi ya!ilustrasi sakit kepala (freepik.com/tirachardz)

Asupan kafein secara intermiten meringankan gejala sakit kepala. Namun, kalau kafein berlebihan malah bisa jadi "senjata makan tuan" dan sakit kepala pun terus kambuh.

Menurut penelitian dalam jurnal Nederlands Tijdschrift voor Geneeskunde tahun 2000, sekitar 100 mg kafein per hari dapat menyebabkan sakit kepala kambuh. Namun, kembali lagi, ini tergantung toleransi setiap individu. Ini karena kafein pada teh lebih rendah dibanding soda atau kopi.

Perlu juga diingat kalau beberapa teh memiliki kafein yang relatif tinggi. Jadi, kalau kamu sering mengalami sakit kepala dan kebetulan sering minum teh, cobalah untuk mengurangi atau berhenti minum teh sementara waktu dan cermati efeknya.

8. Ketergantungan kafein karena teh

8 Tanda Kamu Kebanyakan Minum Teh, Kurangi ya!ilustrasi minum teh (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sebagai zat stimulan yang memengaruhi otak dan sistem saraf, kafein membentuk sebuah kebiasaan. Oleh karena itu, asupan teh dengan kafein berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan. Bagaimana cara mengetahuinya? Kalau kamu tidak diizinkan minum teh, apakah kamu mengalami gejala-gejala ini?

  • Sakit kepala
  • Cepat marah
  • Detak jantung meningkat
  • Kelelahan

Jika iya, kemungkinan kamu ketergantungan kafein. Tingkat paparan kafein sampai bisa menyebabkan ketergantungan sangat bervariasi dan tergantung pada setiap individu. Beberapa penelitian mengatakan, seseorang bisa mengalami ketergantungan kafein jika mengonsumsi minuman berkafein tiga hari berturut-turut.

Itulah tanda-tanda kebanyakan minum teh. Meskipun menawarkan banyak manfaat sehat dan punya efek menenangkan, tetapi konsumsinya yang berlebihan malah bisa tak baik buat tubuh dan pikiran.

Setiap orang-orang merespons paparan kafein secara berbeda-beda. Akan tetapi, kalau kamu sensitif dan setelah minum teh kamu mengalami gejala-gejala di atas tadi, kurangi atau batasilah konsumsinya. Tidak yakin berapa asupan teh untukmu? Jangan ragu untuk konsultasi ke dokter, ya.

Baca Juga: Dikenal sebagai Rempah Termahal, 5 Manfaat Teh Safron untuk Kesehatan

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya