TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tanda Kamu Berisiko Mengalami Henti Jantung

Kalau mengalaminya, jangan diabaikan, ya!

ilustrasi henti jantung atau cardiac arrest (pexels.com/RODNAE Productions)

Henti jantung mendadak adalah hilangnya fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran secara tiba-tiba. Ini merupakan kondisi darurat medis.

Henti jantung sering dianggap datang tiba-tiba tanpa peringatan. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa ada tanda-tanda kamu mengalami henti jantung. Yuk, ketahui faktor risiko dan kemungkinan tanda peringatan dari henti jantung, yang akan dijelaskan di bawah ini.

1. Nyeri dada

Ini adalah salah satu tanda peringatan klasik serangan jantung (walaupun perempuan sering memiliki gejala serangan jantung yang berbeda), dan ini juga bisa menjadi tanda risiko henti jantung yang lebih tinggi. Rasanya seperti tidak nyaman atau sesak, seperti diduduki gajah.

Nyeri dada (juga disebut angina) terjadi saat kamu tidak memiliki cukup oksigen yang beredar melalui darah dan mencapai otot jantung.

Menurut American Heart Association (AHA), rasa sakitnya bisa menjalar ke lengan kiri, dan makin parah jika mencoba berolahraga. Itu bisa berlangsung lebih dari beberapa menit dan memembaik, dan kembali beberapa jam kemudian atau bahkan keesokan harinya.

2. Nyeri yang menjalar

ilustrasi tanda peringatan henti jantung (pexels.com/Kampus Production)

Tanda lainnya yang perlu diwaspadai adalah mengalami rasa sakit di area tubuh yang kurang dapat diprediksi. Ini bisa termasuk perut, bahu, punggung, leher, tenggorokan, gigi, dan rahang.

Menurut AHA, perempuan lebih mungkin mengalami gejala ini dibandingkan dengan laki-laki.

Baca Juga: Mengapa Henti Jantung Bisa Terjadi di Kamar Mandi?

3. Sesak napas

Kalau kamu biasanya bisa naik tangga tanpa masalah namun sekarang merasa sesak napas setelah hanya tiga atau empat langkah, itu adalah tanda peringatan lainnya.

Dilansir The Healthy, penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengalami gejala memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung lebih besar daripada pasien tanpa gejala—dan bahkan lebih tinggi daripada pasien dengan nyeri dada.

4. Keringat berlebihan

ilustrasi keringat dingin (unsplash.com/Hansreniers)

Kucuran keringat yang lebih banyak dari biasanya, terutama kalau sedang tidak berolahraga, bisa menjadi tanda peringatan henti jantung. Lebih sulit bagi jantung untuk memompa darah melalui arteri yang tersumbat, dan tubuh merespons upaya tersebut dengan berkeringat.

Perempuan paruh baya mungkin menganggap mereka mengalami hot flash selama menopause, tetapi akan bijak untuk memeriksakannya ke dokter jika kamu mengalaminya.

5. Gejala mirip flu

Kelelahan, mual, muntah, lemas, sakit perut, pusing, merasa akan pingsan juga bisa merupakan tanda masalah jantung, terutama pada kelompok perempuan.

Menurut satu survei terhadap 500 perempuan yang selamat dari gangguan jantung, sebanyak 71 persen mengalami kelelahan ekstrem pada bulan sebelum dan selama serangan.

Dan, meskipun penyakit jantung adalah penyebab utama kematian perempuan, banyak yang masih menganggap masalah jantung sebagai penyakit laki-laki dan mengabaikan tanda-tandanya, terutama jika nyeri dada bukan salah satunya.

6. Merasa akan mengalami malapetaka

ilustrasi nyeri dada (freepik.com/jcomp)

Orang yang mengalami tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mereka berisiko mengalami henti jantung sering menyangkal. Situasi klasiknya adalah seseorang mulai merasa tidak nyaman di dada dan bersikeras itu bukan masalah. Akan tetapi, pada saat yang sama orang tersebut takut sesuatu yang buruk sedang terjadi. 

Apabila kamu mengalami gejala tidak biasa atau membuat kamu khawatir atau takut bahwa ada hal yang buruk sedang terjadi, segera ke dokter sebelum itu menjadi hal yang nyata.

Baca Juga: Fenomena Henti Jantung pada Atlet, Ini Faktanya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya