Bekas Kulit Gak Balik setelah Ditekan? Waspadai Pitting Edema

Pernahkah kamu mengalami bengkak di kaki dan melihat ada lekukan jari-jari setelah kamu menekannya? Bila iya, bengkak di kaki itu disebut sebagai edema, sedangkan ketika lekukan tetap ada setelah kulit yang bengkak ditekan, ini disebut pitting edema.
Apa itu pitting edema? Apakah ini berbahaya? Bisakah diobati? Untuk menjawab semua pertanyaan ini, mari simak bersama penjelasannya berikut ini!
1. Apa itu pitting edema?
Dilansir MedicineNet, pitting edema dapat ditunjukkan dengan memberikan tekanan pada area yang bengkak dengan menekan kulit dengan jari. Jika penekanan menyebabkan lekukan yang berlanjut selama beberapa waktu setelah tekanan dilepaskan, edema disebut sebagai pitting edema.
Orang yang mengenakan kaus kaki sepanjang hari bisa mengalami pitting edema ringan. Ini karena tekanan bergantung pada keelastisan kaus kaki yang dipakai.
Edema sendiri disebabkan oleh kelebihan cairan dalam tubuh. Kondisi ini seringnya terjadi di bagian bawah tubuh, seperti kaki, tetapi bisa juga muncul di area tubuh lainnya.
2. Tanda dan gejala pitting edema
Dilansir Medical News Today, pitting edema lebih sering terjadi di bagian kaki. Bengkak akibat edema biasanya membuat kulit terasa kencang, berat, atau nyeri. Gejala lainnya akan bergantung pada kondisi yang mendasari edema ini, yang bisa meliputi:
- Sensasi kesemutan atau terbakar di area sekitar bengkak
- Rasa sakit di sekitar area yang bengkak
- Kulit terasa bengkak dan kaku
- Kulit teraba hangat atau panas
- Mati rasa
- Kembung
- Retensi air
- Kram
- Batuk yang penyebabnya tak diketahui
- Kelelahan atau penurunan energi harian
- Nyeri dada
- Sesak napas dan kesulitan bernapas
Bila sampai mengalami nyeri dada, sesak napas, atau bengkak hanya pada satu bagian tubuh, segera cari pertolongan medis.
Baca Juga: 14 Penyebab Kaki Bengkak, Dari Hamil hingga Gagal Jantung
3. Penyebab pitting edema
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan pitting edema, termasuk:
- Bepergian dengan pesawat terbang
- Sirkulasi buruk
- Obesitas
- Kehamilan
- Dehidrasi
- Trauma atau cedera
- Kekurangan protein
Pitting edema kemungkinan juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis ini:
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Artritis psoriatik
- Masalah ginjal
- Penyakit paru-paru
- Penyakit hati
- Trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT)
- Insufisiensi vena kronis
- Komplikasi katup jantung
- Gagal jantung kongestif
Pitting edema juga bisa merupakan efek samping dari obat-obatan seperti:
Editor’s picks
- Steroid
- Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs)
- Obat-obatan untuk tambahan estrogen
- Obat-obatan untuk tekanan darah tinggi
- Thiazolidinediones, obat untuk diabetes tipe 2
4. Siapa saja yang berisiko mengalami pitting edema?
Dilansir Healthline, siapa pun bisa mengalami pitting edema karena kebanyakan faktor risikonya berhubungan dengan pola makan dan gaya hidup. Faktor risiko utamanya meliputi:
- Konsumsi garam berlebihan
- Gaya hidup sedenter
- Imobilitas misalnya pada orang yang lumpuh, stroke, amyotrophic lateral sclerosis (ALS), atau atau kondisi lainnya. Pada orang yang harus tirah baring (bed rest) cukup lama, mungkin edema bisa terjadi di bokong
- Emfisema atau penyakit paru-paru parah lainnya
- Penyakit jantung
- Obesitas
- Hamil kembar
- Operasi kelenjar getah bening
5. Diagnosis pitting edema
Bila mengalami pitting edema, sebaiknya periksakan ke dokter secepatnya. Dokter akan memeriksanya dan menanyakan gejala lain yang dirasakan. Mungkin dokter akan memeriksa darah atau urine untuk mengetahui fungsi hati atau ginjal. Dokter juga bisa merekomendasikan tes elektrokardiogram (ECG atau EKG) dan tes lainnya untuk cek jantung.
Penilaian terhadap pitting edema
Dokter akan menilai pitting edema atau mengukurnya dengan penilaian 1 hingga 4 untuk tahu seberapa serius kondisinya. Sistem penilaian ini didasarkan pada seberapa dalam lubang atau lekukan di kulit dan berapa lama lekukan tersebut bertahan setelah bagian yang bengkak ditekan.
- 1+: lekukan hampir tidak terlihat
- 2+: terlihat ada lekukan kecil yang akan hilang dalam 15 detik
- 3+: terlihat lekukan yang lebih dalam yang biasanya perlu waktu hingga 30 detik untuk hilang
- 4+: terlihat lekukan yang dalam dan butuh waktu lebih dari 30 detik untuk lekukan tersebut hilang
6. Pengobatan pitting edema
Dilansir WebMD, perawatan untuk pitting edema akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dokter biasanya akan merekomendasikan pasien untuk:
- Mendapat pengobatan dari kondisi kronis yang mendasari
- Mengurangi asupan garam
- Mengonsumsi obat diuretik untuk membantu tubuh mengeluarkan kelebihan cairan
- Menggunakan stoking kompresi, kompresi di lengan, atau sarung tangan untuk menjaga tekanan pada area yang bengkak dan menghentikan penumpukan cairan
- Mengangkat bagian tubuh yang mengalami pitting edema lebih tinggi dari jantung selama beberapa kali sehari saat berbaring atau tidur
- Melakukan latihan fisik yang dapat membantu mengurangi pembengkakan
Segera cari pertolongan medis bila mengalami:
- Nyeri dada yang bertahan lebih dari beberapa menit
- Sulit bernapas
- Pusing
- Kebingungan
- Pingsan
Itu semua bisa menjadi tanda adanya masalah jantung serius atau gumpalan darah di paru-paru.
Itulah fakta-fakta penting seputar pengertian, penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan pitting edema. Bila mengalaminya, sebaiknya periksa ke dokter agar bisa diketahui penyebabnya dan mendapat penanganan yang tepat, sehingga terhindar dari komplikasi serius.
Baca Juga: 8 Penyebab Mata Bengkak, dari yang Jinak hingga Berbahaya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.