Anuria: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Anuria berarti tidak ada urine atau tanpa urine. Secara praktis, ini berarti ginjal tidak memproduksi urine atau kamu tidak buang air kecil.
Kondisi dan volume urine dapat memberi banyak informasi tentang kesehatan. Normalnya, tubuh memproduksi 500 mL urine setiap harinya. Pada kondisi anuria, produksi urine kurang dari 100 mL sehari atau sama sekali tidak buang air kecil.
Anuria bukanlah penyakit, melainkan gejala dari kondisi lainnya. Kali ini, kita akan membahas sejumlah informasi penting seputar anuria.
1. Gejala

Gejala utama anuria adalah tidak kencing. Sementara itu, gejala tambahannya terkait dengan kondisi yang mungkin menyebabkan masalah, menurut laman Cleveland Clinic.
Misalnya, gangguan ginjal, hati, dan gagal jantung dapat menyebabkan kaki bengkak. Ini juga dapat disertai kelemahan atau pusing.
Diabetes juga dapat merusak ginjal yang kemudian menyebabkan masalah buang air kecil. Gejala tambahan yang dialami orang dengan diabetes, meliputi selalu haus, kelelahan, pandangan kabur, mati rasa pada tangan atau kaki.
2. Penyebab

Anuria terjadi saat ginjal tidak memiliki suplai darah atau cairan yang cukup sebagai akibat dari kondisi, seperti dehidrasi ekstrem, kehilangan darah, infeksi parah, syok, atau gagal jantung dan gagal hati.
Anuria juga dapat dipicu oleh kondisi yang memengaruhi penyaringan darah normal ginjal. Beberapa penyebabnya meliputi syok berat, infeksi, beberapa obat, keracunan, dan penyakit autoimun.
Anuria juga dapat disebabkan oleh obstruksi atau kelainan pada aliran urine normal setelah darah disaring dan diproses oleh ginjal. Penyebabnya meliputi obstruksi saluran keluar kandung kemih, batu ginjal, atau pembesaran kelenjar prostat.
3. Diagnosis

Sebagai bagian dari diagnosis, dokter akan menanyakan gejala, berapa lama, dan seberapa buruk gejala. Selanjutnya, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan pengujian sampel urine.
Kamu mungkin juga diminta melakukan lebih banyak tes untuk menentukan penyebab penurunan produksi urine dan apakah penurunan tersebut menyebabkan kerusakan ginjal. Dijelaskan laman Medicover Hospitals, beberapa tes yang dibutuhkan, meliputi:
- Urinalisis: Ini adalah tes hitung darah lengkap yang bertujuan untuk membantu mengetahui penyebab masalah.
- USG: Untuk memeriksa obstruksi, seperti ginjal melebar.
- Tes darah: Untuk memeriksa elektrolit, jumlah darah, atau fungsi ginjal.
- Sistoskopi: Pemeriksaan ini melibatkan penggunaan kamera kecil untuk melihat bagian dalam kandung kemih dan dilakukan oleh ahli urologi.
4. Pengobatan

Pengobatan untuk anuria tergantung pada kondisi yang menyebabkannya, dikutip dari laman Healthline. Misalnya, jika anuria disebabkan oleh masalah ginjal, maka pengobatan yang ditawarkan meliputi cuci darah, stent ureter, atau transplantasi ginjal.
Untuk anuria yang disebabkan oleh hipertensi atau diabetes, penting untuk minum obat sesuai petunjuk. Selain itu, memperbaiki gaya hidup juga dapat membantu perawatan medis apa pun yang sedang dijalani.
5. Komplikasi

Jika anuria terus dibiarkan, itu bisa mengancam jiwa. Diterangkan laman Medical News Today, komplikasi utama anuria adalah kerusakan atau kegagalan ginjal. Kondisi ini bisa jadi permanen dan dapat menyebabkan seseorang membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal.
Semua kondisi yang menyebabkan anuria bisa bersifat kronis. Selain itu, anuria bisa berakibat fatal jika tidak diobati. Jadi, pengobatan dini sangat penting jika seseorang mencurigai adanya anuria.
Akhir kata, kebiasaan buang air kecil adalah bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan. Bantu diri sendiri dengan melacak keluaran cairan dan hubungi dokter jika kamu melihat ada yang tidak beres.