Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nyeri di Sudut Mata? Ini 7 Kemungkinan Penyebabnya

Seorang perempuan mengalami nyeri di sudut matanya.
ilustrasi mata sakit (freepik.com/stocking)
Intinya sih...
  • Memahami penyebab nyeri di sudut mata penting agar kamu bisa mengenali gejalanya lebih cepat dan mendapatkan penanganan yang tepat.
  • Nyeri di sudut mata bisa disebabkan oleh dakriosistitis, bintitan, blefaritis, pinguecula, ulkus kornea, dan sindrom mata kering.
  • Segera temui dokter mata jika nyeri di sudut mata tidak membaik setelah beberapa hari perawatan di rumah, atau jika muncul gejala seperti nyeri hebat, lebih sensitif terhadap cahaya, mata mengeluarkan cairan berupa nanah atau darah, dan sulit membuka atau menggerakkan mata.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Nyeri di sudut mata termasuk keluhan yang cukup sering dialami banyak orang. Rasa sakitnya bisa terasa tajam, berdenyut, perih, hingga seperti terbakar. Dalam banyak kasus, penyebabnya memang ringan dan bisa sembuh dengan perawatan sederhana. Namun, tak jarang juga nyeri di sudut mata menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius dan perlu ditangani oleh dokter.

Memahami penyebab nyeri di sudut mata penting agar kamu bisa mengenali gejalanya lebih cepat dan mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan begitu, risiko komplikasi bisa dihindari. Berikut beberapa kemungkinan penyebab nyeri di sudut mata, lengkap dengan gejala yang perlu diwaspadai.

1. Infeksi saluran air mata

Air mata berfungsi melumasi sekaligus melindungi permukaan mata. Setelah bekerja, air mata akan mengalir melalui lubang kecil di sudut dalam mata menuju saluran air mata, lalu dibuang ke hidung. Namun, jika saluran air mata tersumbat, air mata tidak bisa mengalir dengan baik dan dapat memicu infeksi yang disebut infeksi saluran air mata atau dakriosistitis.

Penyebab penyumbatan saluran air mata antara lain:

  • Infeksi.
  • Penuaan.
  • Peradangan.
  • Cedera pada hidung.
  • Pertumbuhan polip atau tumor di hidung.
  • Sumbatan bawaan sejak lahir.

Infeksi dakriosistitis biasanya disebabkan oleh bakteri seperti Staphylococcus atau Streptococcus dan sering menimbulkan rasa nyeri di sudut mata.

Gejala dakriosistitis umumnya ringan. Namun, pada beberapa kasus bisa menyebabkan kondisi yang parah. Orang dengan dakriosistitis akut biasanya mengalami gejala yang tiba-tiba dan disertai kondisi seperti berikut ini:

  • Nyeri.
  • Demam.
  • Kemerahan, yang bisa meluas ke batang hidung.
  • Pembengkakan.
  • Mata berair.
  • Nanah keputihan atau lendir di sudut mata.

Sementara itu, orang dengan dakriosistitis kronis biasanya menunjukkan gejala yang bertahap dan lebih ringan daripada dakriosistitis akut. Gejala dapat berupa rasa sakit atau ketidaknyamanan di sudut mata, robekan, dan keluarnya cairan yang berlebihan. Terkadang, dakriosistitis jenis ini juga bisa memengaruhi ketajaman visual karena produksi film air mata.

2. Bintitan

Bintitan atau hordeolum adalah benjolan merah pada kelopak mata akibat kelenjar minyak yang tersumbat. Kondisi ini sering disertai infeksi bakteri Staphylococcus aureus, yang membuat mata terasa sakit terutama saat berkedip.

Jenis bintitan:

  • Bintitan eksternal: muncul di bagian luar kelopak, biasanya di pangkal bulu mata, terlihat seperti jerawat kecil.
  • Bintitan internal: muncul di bagian dalam kelopak akibat infeksi pada kelenjar penghasil minyak.

Gejala bintitan termasuk:

  • Benjolan merah yang menyakitkan di sepanjang tepi kelopak mata atas atau bawah di dekat pangkal bulu mata.
  • Pembengkakan kelopak mata, terkadang terjadi di seluruh kelopak mata.
  • Pengerasan kulit di sepanjang kelopak mata.
  • Sensitivitas terhadap cahaya terang.
  • Mata menjadi sakit dan gatal.
  • Mengeluarkan air mata.

3. Blefaritis

Seorang perempuan mengalami nyeri di sudut matanya.
ilustrasi sakit mata (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang sering disebabkan oleh bakteri. Salah satu jenisnya, blefaritis posterior, dapat menimbulkan nyeri di sudut mata. Gejala lain yang mungkin muncul meliputi:

  • Iritasi dan rasa ada benda asing di mata
  • Mata merah dan berair
  • Kelopak mata berkerak
  • Sensitivitas terhadap cahaya
  • Penglihatan buram

Penanganannya bisa dilakukan dengan kompres hangat, membersihkan kelopak mata dengan sampo bayi atau pembersih khusus, pijat kelopak mata, serta penggunaan salep antibiotik bila diperlukan.

4. Pinguekula dan pterigium

Pinguecula dan pterigium adalah pertumbuhan jaringan jinak pada konjungtiva atau lapisan bening yang menutupi mata. Awalnya berupa benjolan kekuningan kecil di sisi bagian dalam mata (pinguecula), yang bisa berkembang menjadi pterigium atau pertumbuhan berbentuk daging dengan pembuluh darah. Keduanya sering dipicu oleh paparan debu, angin, dan sinar UV matahari.

Gejalanya antara lain:

  • Mata merah dan bengkak.
  • Benjolan kekuningan di bagian putih mata.
  • Mata kering dan gatal.
  • Rasa terbakar atau seperti ada pasir di mata.
  • Penglihatan buram.

5. Benda asing atau goresan di mata

Debu, pasir, bulu mata, bahkan serpihan kaca atau logam bisa masuk ke mata dan menyebabkan rasa sakit di sudut mata. Gejala lain yang bisa muncul:

  • Mata perih dan berair.
  • Sensasi ada benda asing di mata.
  • Mata merah.
  • Pandangan buram atau berkurang.
  • Sensitivitas berlebih terhadap cahaya.
  • Kadang disertai perdarahan di bagian putih mata.

6. Ulkus kornea

Seorang laki-laki mengalami sakit mata kiri.
ilustrasi sakit mata (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Ulkus kornea atau keratitis adalah luka terbuka pada kornea yang biasanya disebabkan oleh infeksi, mata kering parah, atau masalah medis tertentu. Kondisi ini dapat memicu gejala berupa mata merah, nyeri, keluarnya cairan, hingga penglihatan buram. Bahkan, aktivitas sederhana seperti berkedip bisa terasa sangat menyakitkan.

Penderitanya kemungkinan melihat tanda-tanda infeksi sebelum ia menyadari adanya ulkus kornea. Gejala infeksi ini dapat meliputi:

  • Mata gatal.
  • Mata berair.
  • Keluarnya cairan seperti nanah dari mata.
  • Sensasi terbakar atau perih di mata.
  • Mata merah atau merah muda.
  • Kepekaan terhadap cahaya.

Gejala dan tanda dari ulkus kornea itu sendiri meliputi:

  • Radang mata.
  • Sakit mata.
  • Robekan berlebihan.
  • Penglihatan kabur.
  • Bintik putih di kornea.
  • Kelopak mata bengkak.
  • Nanah atau keluarnya cairan mata lainnya.
  • Kepekaan terhadap cahaya.
  • Merasa seperti ada sesuatu di mata (sensasi benda asing).

7. Sindrom mata kering

Kelenjar meibom dan lakrimal bertugas menghasilkan air mata. Pada sindrom mata kering, kelenjar ini tidak memproduksi cukup air mata atau menghasilkan air mata berkualitas buruk yang cepat menguap. Akibatnya, mata terasa kering, seperti berpasir, dan nyeri terutama di sudut mata.

Tanda dan gejala sindrom mata kering antara lain:

  • Mata terasa perih, gatal, serta ada sensasi seperti terbakar.
  • Mata berair dan kemerahan.
  • Menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.
  • Seperti ada sesuatu yang mengganjal pada mata.
  • Sulit mengenakan lensa kontak.
  • Sulit berkendara pada malam hari.
  • Pandangan buram dan terasa pusing di sekitar mata.

Lamanya gejala yang dirasakan bergantung pada faktor yang menyebabkannya. Misalnya, gejala mata kering yang muncul karena penggunaan gawai terlalu lama dapat mereda ketika berhenti menggunakan gawai untuk sementara waktu.

Conton lainnya juga berlaku pada faktor penggunaan obat-obatan. Apabila obat berhenti dikonsumsi, maka gejala mata kering juga akan berkurang.

Segera temui dokter mata jika nyeri di sudut mata tidak membaik setelah beberapa hari perawatan di rumah, atau jika muncul gejala berikut:

  • Nyeri sangat hebat.
  • Nyeri muncul setelah cedera atau terkena bahan kimia.
  • Lebih sensitif terhadap cahaya.
  • Mata mengeluarkan cairan berupa nanah atau darah.
  • Bengkak parah di dalam atau sekitar mata.
  • Penglihatan buram atau menurun.
  • Sulit membuka atau menggerakkan mata.

Menjaga kebersihan mata, melindunginya dari debu dan sinar matahari, serta segera memeriksakan diri ke dokter bila gejala memburuk adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi serius pada kesehatan mata.

Referensi

"What Are the Reasons for Having Pain in the Eyes." Dr Basu Eye Care Centre. Diakses pada Oktober 2025.

"Pain in Corner of Eye: Causes, Symptoms & Treatment." Healthline. Diakses pada Oktober 2025.

"Pain in the Corner of the Eye." Verywell Health. Diakses pada Oktober 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

10 Penyebab Nyeri Payudara Pria, Bisa Jadi Tanda Bahaya

07 Okt 2025, 22:26 WIBHealth