Bahaya Lemak Perut Berlebih pada Perempuan

- Lemak perut dapat berdampak buruk bagi kesehatan perempuan, seperti peningkatan risiko beberapa jenis kanker serta berdampak buruk pada mental.
- Penyebab lemak perut berlebih pada perempuan termasuk asupan kalori, pola makan buruk, genetik, kurang aktivitas fisik, menopause, ketidakseimbangan bakteri usus, dan kehamilan.
- Strategi untuk mengurangi lemak perut meliputi fokus pada makanan berbasis tumbuhan, batasi konsumsi daging olahan dan lemak jenuh, tingkatkan asupan lemak sehat, batasi porsi makan, ganti minuman manis dengan air atau minuman tanpa gula, serta rutin berolahraga.
Ada beberapa risiko kesehatan yang mungkin terjadi akibat lemak perut yang berlebihan, terutama pada perempuan. Meskipun lemak tubuh secara alami diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, tetapi lemak berlebih di area perut, yang dikenal sebagai lemak viseral, dapat menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan.
Berbeda dengan lemak subkutan yang tersimpan di bawah kulit, lemak viseral menyelimuti organ vital seperti hati, pankreas, dan usus. Lemak jenis ini lebih aktif secara metabolik, yang dapat menyebabkan risiko kesehatan serius bagi perempuan.
Mari kita cari tahu lebih dalam mengapa lemak perut bisa berbahaya, khususnya bagi perempuan.
1. Penyebab lemak perut berlebih pada perempuan
Berikut ini beberapa penyebab mengapa perempuan bisa memiliki lemak perut berlebih:
- Asupan kalori. Ketika mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang kamu bakar melalui aktivitas fisik, kemungkinan besar berat badan akan bertambah. Pada banyak perempuan, berat tambahan ini cenderung menumpuk di sekitar pinggang dan pinggul.
- Pola makan yang buruk. Mengonsumsi makanan tinggi gula, lemak trans, dan alkohol berlebih, serta kekurangan protein dapat menghambat proses pembakaran lemak dan menyebabkan penyimpanan lemak berlebih di perut.
- Genetik. Penumpukan lemak di perut bisa dipengaruhi oleh genetika. Beberapa gen, terutama yang memengaruhi reseptor hormon yang mengatur asupan kalori dan penyimpanan lemak, dapat meningkatkan lemak perut. Dari tiga gen yang terkait dengan rasio pinggang-pinggul yang lebih tinggi, dua di antaranya khusus ditemukan pada perempuan.
- Kurang aktivitas fisik. Gaya hidup yang tidak aktif adalah faktor utama yang menyebabkan peningkatan lemak viseral dan subkutan di perut.
- Menopause. Kenaikan berat badan setelah menopause umum terjadi. Selama pubertas, estrogen mendorong penyimpanan lemak di pinggul dan paha, tetapi ketika kadar estrogen menurun saat menopause, lemak lebih mungkin disimpan di perut.
- Ketidakseimbangan bakteri usus. Perubahan bakteri usus dapat memengaruhi metabolisme nutrisi, meningkatkan peradangan, dan menyebabkan gangguan hormon. Pola makan tinggi serat dan rendah karbohidrat olahan dapat mendukung kesehatan usus dan mencegah lemak perut.
- Hamil dan melahirkan. Selama trimester ketiga kehamilan, kenaikan berat badan di perut, lengan, dan paha adalah hal normal. Setelah melahirkan, terutama setelah operasi caesar, perempuan lebih sulit menurunkan berat badan dan memulihkan kekuatan otot perut, yang berkontribusi pada perut yang lebih besar.
2. Lemak perut dan peningkatan risiko kanker payudara

Lemak perut terkait dengan risiko lebih tinggi terhadap beberapa jenis kanker, terutama kanker payudara dan kolorektal. Ketidakseimbangan hormon akibat lemak viseral dapat berperan dalam perkembangan kanker ini.
Misalnya, lemak perut dapat meningkatkan kadar estrogen, yang terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara pada perempuan pascamenopause. Selain itu, lemak viseral mendorong peradangan atau inflamasi, yang diyakini berkontribusi pada perkembangan kanker. Lemak perut meningkatkan risiko kanker payudara meskipun perempuan tersebut memiliki indeks massa tubuh yang normal.
3. Dampak pada kesehatan mental
Lemak perut tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga pada kesejahteraan mental. Perempuan dengan lemak perut berlebih lebih mungkin mengalami depresi dan kecemasan.
Hubungan antara lemak perut dan kesehatan mental mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk masalah kepercayaan diri, ketidakseimbangan hormon, dan efek peradangan lemak viseral pada fungsi otak.
4. Kelebihan lemak perut juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang mendasari

Lemak perut hormonal merujuk pada kenaikan berat badan di sekitar perut yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Ini bukan kondisi medis tersendiri, tetapi bisa menjadi gejala dari masalah lain.
Berikut beberapa kondisi yang mendasari yang dapat menyebabkan kelebihan lemak di daerah perut:
- Hipotiroidisme, atau kurang aktifnya kelenjar tiroid, terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid. Ketika ini terjadi, banyak fungsi tubuh melambat. Gejala umum dari hipotiroidisme adalah kenaikan berat badan, sering kali di sekitar perut.
- Resistensi leptin juga bisa terjadi, yang mana hormon leptin, yang mengatur rasa kenyang, tidak bekerja dengan baik, menyebabkan seseorang terus makan.
5. Cara menghilangkan lemak perut
Mengurangi lemak perut memerlukan lebih dari sekadar latihan otot perut. Meskipun latihan ini dapat menguatkan otot, tetapi ini tidak secara langsung mengurangi lemak viseral. Kunci untuk mengurangi lemak perut adalah kombinasi dari pola makan sehat dan strategi olahraga.
Berikut beberapa strategi yang efektif untuk menghilangkan kelebihan lemak pada perut:
- Fokuslah pada makanan berbasis tumbuhan seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, serta sumber protein rendah lemak seperti ikan dan produk susu rendah lemak.
- Batasi konsumsi daging olahan dan lemak jenuh.
- Tingkatkan asupan lemak sehat dari ikan, kacang-kacangan, dan minyak nabati.
- Batasi atau kendalikan porsi makan.
- Ganti minuman manis dengan air atau minuman tanpa gula.
- Olahraga setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sedang, seperti jalan cepat, atau 75 menit aktivitas berat seperti joging, setiap minggu, serta latihan kekuatan dua kali seminggu.
Meskipun lemak perut adalah bagian alami dari penuaan dan perubahan tubuh, tetapi kelebihan lemak viseral bisa berbahaya bagi perempuan. Memahami bahaya lemak perut dan mengambil langkah proaktif untuk menguranginya dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.
Referensi
"Breast Cancer Risk Seems More Affected by Total Body Fat Than Abdominal Fat". Breastcancers.org. Diakses November 2024.
"Belly fat in women: Taking — and keeping — it off". Mayo Clinic. Diakses November 2024.
"What causes a hormonal belly?" Medical News Today. Diakses November 2024.
"What Causes a Big Stomach in Females?" MedicineNet. Diakses November 2024.