Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berapa Kadar Hematokrit Normal pada Orang Dewasa, Bayi, dan Anak-anak?

ilustrasi sel darah merah (pixabay.com/Crystal_Blair)

Seperti yang kita ketahui, darah manusia terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Dalam tes hematokrit, sel darah merah dipisahkan dari plasma dan sel darah lainnya.

Lantas, apa pentingnya tes hematokrit? Berapa kadar hematokrit normal pada orang dewasa, bayi, dan anak-anak? Temukan jawabannya di bawah ini.

1. Dengan tes hematokrit, bisa diketahui apakah kita memiliki cukup sel darah merah

ilustrasi tes darah (pixabay.com/AhmadArdity)

Sel darah merah memiliki peran vital bagi kelangsungan hidup kita. Terdapat komponen protein penting di dalamnya, yaitu hemoglobin. Fungsinya adalah mengikat oksigen, yang menjadi bahan bakar semua sel dalam tubuh, mengutip Sight Diagnostics.

Dengan tes hematokrit, bisa diketahui apakah kita memiliki sel darah merah yang cukup untuk transportasi dan pengiriman oksigen ke seluruh tubuh. Tes ini perlu dilakukan jika dokter mencurigai kita memiliki kelainan darah seperti anemia atau polisitemia (sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah merah).

2. Terdapat dua metode pengukuran, yaitu makrohematokrit dan mikrohematokrit

Metode asli untuk mengukur kadar hematokrit adalah makrohematokrit yang menggunakan tabung kaca sempit dan mesin centrifuge. Mesin itu memisahkan darah menjadi tiga lapisan, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Namun, berdasarkan buku berjudul Hematocrit yang terbit tahun 2021, metode yang lebih baru seperti mikrohematokrit dikatakan lebih akurat. Jumlah darah dan waktu yang dibutuhkan lebih sedikit dengan metode ini. Dengan tabung kapiler yang diameternya lebih kecil, lebih sedikit plasma yang ditangkap.

3. Kadar hematokrit bervariasi tergantung usia dan jenis kelamin

ilustrasi tes darah pada orang dewasa (pixabay.com/vienhuyethoc)

Ternyata, kadar hematokrit bervariasi menurut usia dan jenis kelamin. Dilansir Cleveland Clinic, kadar hematokrit normal untuk laki-laki dewasa adalah 41–50 persen, perempuan dewasa 36-44 persen, bayi baru lahir (newborn) 45–61 persen, dan bayi 32–42 persen.

Berdasarkan studi berjudul "Changes in the Blood Cell Counts with Aging" yang diterbitkan dalam Japanese Journal of Geriatrics, nilai hematokrit makin menurun seiring bertambahnya usia. Salah satu penyebab fenomena tersebut adalah penurunan konsumsi protein.

4. Apa penyebab hematokrit terlalu tinggi atau terlalu rendah?

Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Jika kadar hematokrit terlalu tinggi, itu berarti sel darah merah lebih banyak dari yang seharusnya. Hematokrit dianggap sangat tinggi jika kadarnya di atas 67 persen. Kemungkinan penyebabnya ialah:

  • Penyakit jantung.
  • Dehidrasi.
  • Penyakit sumsum tulang.
  • Terdapat jaringan parut atau penebalan pada paru-paru.
  • Keracunan karbon monoksida.
  • Apnea tidur obstruktif.
  • Merokok.
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
  • Penggunaan testosteron.

Di sisi lain, jika terlalu rendah, artinya sel darah merah lebih sedikit dari yang seharusnya. Hematokrit dianggap terlalu rendah jika levelnya di bawah 21 persen. Kemungkinan penyebabnya antara lain:

  • Kehilangan darah.
  • Leukemia atau penyakit sumsum tulang lain.
  • Penyakit ginjal.
  • Kelainan tiroid.
  • Kekurangan zat besi dan vitamin, termasuk B6, B12, serta folat.
  • Terlalu banyak air dalam tubuh.
  • Sel darah merah dihancurkan oleh sistem imun.

5. Jika kadar hematokrit rendah, konsumsi makanan tinggi zat besi

ilustrasi sate daging (unsplash.com/Nita Anggraeni Goenawan)

Salah satu penyebab kadar hematokrit rendah adalah kurangnya asupan zat besi. Jadi, disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi atau suplemen vitamin setiap hari.

Sumber makanan yang kaya akan zat besi ialah daging merah, hati sapi, hati ayam, ikan, kerang, tahu, edamame, kacang polong, telur, hingga sayuran berdaun hijau. Selain itu, konsumsilah makanan yang kaya vitamin C karena membantu penyerapan zat besi. Hindari kopi atau teh saat atau setelah makan karena bisa mengurangi penyerapan zat besi.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai kadar hematokrit normal pada orang dewasa, bayi, dan anak-anak yang perlu dipahami. Semoga bisa menambah wawasan, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Nurulia R F
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us