Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Menyapu dan Mengepel saat Hamil Dapat Membahayakan Janin?

ilustrasi bersih-bersih rumah (pexels.com/Ron Lach)
Intinya sih...
  • Aktivitas fisik seperti menyapu dan mengepel dapat meningkatkan risiko cedera pada ibu hamil jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
  • Beberapa ibu hamil mungkin mengalami linu panggul yang makin parah akibat pekerjaan fisik, seperti menyapu dan mengepel.
  • Ibu hamil harus menghindari paparan produk pembersih rumah tangga yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti glycol ether dan ftalat.

Aktivitas rumah tangga seperti menyapu dan mengepel umum dilakukan, termasuk oleh ibu hamil. Namun, pekerjaan fisik ini ternyata dapat menimbulkan risiko jika tidak dilakukan dengan hati-hati oleh ibu hamil.

Posisi tubuh yang salah, paparan bahan kimia dari cairan pembersih, atau gerakan yang terlalu berlebihan dapat menjadi pemicu masalah kesehatan, baik bagi ibu hamil maupun bayi dalam kandungan.

Lantas, sejauh mana aktivitas bersih-bersih seperti menyapu dan mengepel dapat berdampak pada kehamilan? Cari tahu jawabannya di bawah ini.

Hindari jika kehamilan berisiko tinggi

Ibu hamil memang disarankan untuk rutin beraktivitas fisik, tetapi bukan aktivitas berdampak tinggi yang dapat meningkatkan risiko cedera.

Sementara itu, menyapu dan mengepel biasanya dilakukan di area yang aman, seperti di rumah yang suhunya terkendali, sehingga kecil kemungkinannya ibu hamil akan mencederai dirinya sendiri saat membersihkan lantai atau menjadi kepanasan.

Selama tidak memaksakan diri, aktivitas fisik seperti menyapu, mengepel, atau aktivitas bersih-bersih lainya dapat terus dilakukan selama hamil.

Apabila dokter atau bidan menyatakan kehamilan seorang perempuan berisiko tinggi, biasanya ibu hamil sangat dianjurkan untuk membatasi aktivitas fisik. Untuk meminimalkan risiko persalinan dini atau komplikasi lainnya, dokter atau bidan mungkin akan merekomendasikan ibu hamil untuk banyak beristirahat. Dalam hal ini, pekerjaan rumah tangga tidak dianjurkan karena dapat berpotensi bahaya bagi ibu hamil dan janinnya.

Baik kehamilan normal maupun berisiko, dengarkan tubuh jika mengalami gejala tertentu atau tidak biasa saat sedang bersih-bersih rumah atau saat melakukan aktivitas fisik lainnya.

Segera hentikan aktivitas dan hubungi dokter kandungan atau bidan jika mengalami kram, flek, mual atau kelelahan mendadak, pusing, keputihan, penglihatan kabur, hingga perubahan suhu tubuh secara tiba-tiba, yang semuanya dapat menjadi tanda masalah yang butuh perhatian medis.

Linu panggul makin parah

Ilustrasi hamil (Pexels.com/Amina Filkins)

Beberapa ibu hamil mungkin merasakan linu panggul yang makin parah, yakni peradangan yang menyakitkan pada saraf sciatica yang menjalar dari punggung bawah ke seluruh kaki.

Hal itu biasa terjadi selama kehamilan karena peningkatan berat rahim yang memberikan tekanan pada saraf, dan pekerjaan yang mengharuskan mereka mencondongkan tubuh ke depan. Aktivitas fisik seperti menyapu maupun mengepel dapat memperburuknya.

Padahal terkadang saat melakukannya mereka merasa baik-baik saja, tetapi setelah beberapa saat mereka akan mengalami rasa sakit. Memang tidak semua ibu hamil merasakannya, tetapi jika kamu menjadi salah satu yang mengalaminya, kamu mungkin perlu mengurangi aktivitas fisik yang berat.

Peregangan ekstra, terutama di pinggul dan punggung bawah juga dapat membantu meringankan nyeri di panggul.

Bahan kimia produk pembersih yang harus dihindari

Meski terbilang aman, tetapi ibu hamil harus menghindari paparan terhadap produk pembersih yang mengandung:

  • Glycol ether: Ini adalah zat beracun yang ditemukan dalam produk pembersih rumah tangga dan telah dikaitkan dengan keguguran, penurunan kesuburan laki-laki, hingga cacat lahir. Zat ini mungkin terdaftar sebagai 2-butoxyethanol (EGBE) dan methoxydiglycol (DEGME).
  • Ftalat: Paparan bahan kimia ini pada janin dapat meningkatkan risiko kelainan reproduksi bawaan pada anak laki-laki. Ftalat jarang dicantumkan pada produk pembersih, tetapi jika "wewangian" dicantumkan, kemungkinan besar wewangian tersebut mengandung ftalat. Ada kemungkinan bahwa bau yang terkait dengan beberapa produk pembersih dapat memengaruhi rasa mual.
  • Hindari pembersih semprot dan aerosol jika memungkinkan: Banyak penelitian telah menemukan bahwa paparan prenatal terhadap pembersih semprot dapat meningkatkan risiko asma.
  • Hindari pengharum ruangan. Seperti halnya pembersih semprot, paparan pengharum ruangan sebelum melahirkan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko asma dan masalah pernapasan. Masalah lainnya, pengharum ruangan hampir selalu mengandung bahan "pewangi" yang samar pada labelnya. Ini berarti pengharum ruangan mungkin mengandung ftalat, yang sebaiknya dihindari saat hamil.

Hindari bau yang tidak sedap dengan membuka jendela dan "mengangin-anginkan" rumah sebisa mungkin. Gunakan ventilasi oven saat memasak, jika ada. Buang sampah sesering mungkin, dan jaga kerapian rumah.

Menjaga kebersihan rumah selama kehamilan tetap penting, tetapi tetap harus dilakukan dengan aman. Selain itu, pilih produk pembersih alami untuk meminimalkan paparan bahan kimia berbahaya. Produk seperti larutan cuka dan air, campuran baking soda dengan air, atau cairan pembersih berbahan dasar lemon dan minyak esensial dapat menjadi alternatif yang aman.

Referensi

"Can Sweeping & Mopping While Pregnant Hurt the Baby?" LIVESTRONG. Diakses pada Desember 2024.
"Cleaning and Pregnancy". American Pregnancy Association. Diakses pada Desember 2024.
"Is Cleaning While Pregnant Safe?" Parents. Diakses pada Desember 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Misrohatun H
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us