Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Mengetahui Detak Jantung Janin dengan Tangan, Apa Bisa?

ilustrasi foto USG janin (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Intinya sih...
  • Pemeriksaan detak jantung janin dilakukan oleh dokter kandungan menggunakan alat untuk memastikan kesehatan dan pertumbuhan bayi di dalam rahim.
  • Detak jantung janin tidak bisa diperiksa dengan tangan, hanya bisa dipantau dengan USG jika usia kehamilan masih di bawah 4 bulan.
  • Detak jantung janin dapat didengarkan dengan beberapa cara, baik secara berkala ataupun terus-menerus.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Vetta Fegitalasky, SpOG

Mendengar detak jantung janin bagi ibu hamil menjadi kebahagiaan tersendiri. Dokter kandungan (OBYGN) akan menggunakan alat untuk memeriksa detak jantung bayi yang dikandung ibu hamil.

Proses tersebut memungkinkan dokter melihat seberapa cepat detak jantung bayi. Dokter akan memastikan apakah bayi di dalam perut sehat dan tumbuh sebagaimana mestinya.

Para ahli medis akan memeriksa laju dan ritme detak jantung janin. Dokter menggunakan berbagai macam cara dengan alat untuk proses tersebut.

Mendengarkan detak jantung janin tidak bisa hanya dengan tangan

ilustrasi USG (freepik.com/freepik)

Pemeriksaan detak jantung janin dengan tangan tidak bisa dilakukan karena letak bayi yang ada di dalam rahim, sehingga tidak bisa disentuh maupun dilihat.

Belum lagi jika usia kehamilan masih di bawah 4 bulan, detak jantung janin hanya bisa dipantau dengan ultrasonography (USG).

Cara paling sederhana adalah dengan memperhatikan gerak janin. Selama janin aktif dan sesuai pola bergeraknya, tandanya aman.

Kemudian, jika ada ibu hamil yang menggunakan alat Doppler secara mandiri di rumah, mereka harus bisa dan tahu cara menggunakannya.

Cara mendengarkan detak jantung janin

ilustrasi hamil (pixabay.com/Pexels)

Detak jantung janin dapat didengarkan dengan beberapa cara, baik secara berkala (intermittent auscultation) atau terus-menerus dengan electronic fetal monitoring (EFM).

  • Intermittent auscultation

Ini merupakan cara mendengarkan detak jantung bayi secara berkala dengan pinard atau perangkat genggam kecil (Doppler).

Jika kamu sehat dan kehamilan bebas masalah, inilah cara yang disarankan untuk mendengarkan detak jantung bayi.

Bidan atau dokter akan mendengarkan detak jantung bayi selama satu menit penuh, yang mana lebih sering dilakukan saat mendekati kelahiran dan setiap 15 menit setelah proses persalinan terjadi.

  • EFM

Ini digunakan untuk mendengarkan detak jantung bayi secara terus-menerus menggunakan mesin yang menghasilkan cetakan kertas disebut cardiotocograph (CTG). 

Mesin EFM bekerja dengan dua bantalan (transduser) yang masing-masing seukuran tatakan gelas minuman, dipasang di perut ibu hamil dengan dua sabuk elastis.

Satu ditempatkan di bagian atas perut sehingga terletak di ujung atas rahim untuk menangkap kontraksi. Sisi lainnya akan diposisikan di perut, area di mana detak jantung bayi paling terdengar.

Informasi yang diterima oleh transduser diubah oleh elektronik di dalam mesin untuk menghasilkan grafik. 

EFM yang menggunakan dua transduser eksternal merupakan metode non invasif. Kadang-kadang, detak jantung bayi ditangkap menggunakan elektroda kecil yang dipasang di kepala bayi dan dihubungkan dengan kawat tipis ke mesin yang pemasangannya dari vagina.

Mendengarkan detak jantung janin merupakan praktik standar yang normal. Ini dilakukan demi kepentingan serta kesejahteraan ibu hamil dan bayi di perut.

Jika ingin mengetahui lebih jauh mengenai pemantauan detak jantung janin, baik saat mengandung maupun menjelang proses persalinan, pergilah ke bidan atau dokter kandungan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Misrohatun H
3+
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us