Bisa Lebih Fatal dari COVID-19, Ini 7 Akibat Infeksi Hepatitis Akut

Hepatitis adalah penyakit yang menyerang dan merusak lever atau hati, organ tubuh yang fungsinya menyaring toksin (racun).

Dituliskan oleh WebMD, jika kamu terkena hepatitis C, maka kemungkinan untuk mendapatkan diabetes turut meningkat. Hal itu dikarenakan adanya permasalahan hormon insulin di dalam tubuh.

Ketika terkena hepatitis C, glukosa yang harusnya dileburkan oleh insulin dalam tubuh menumpuk di area lever. Hepatitis C menyebabkan tubuh menolak insulin dan gula darah terus-menerus naik, hingga terjadilah diabetes.

Dalam penjelasan WHO, virus hepatitis C bisa disalurkan lewat darah. Artinya, hepatitis juga bisa membuat aliran darahmu kacau.

Pada sebuah artikel di laman Healtline, disebutkan bahwa kondisi lever yang terganggu tak lagi mampu memproduksi komponen-komponen yang baik untuk darah. Sebagai contoh, protein yang berfungsi membekukan darah. Akibatnya, hepatitis dapat menyebabkan komplikasi seperti anemia dan perdarahan.

Tadi sudah dijelaskan bahwa hepatitis turut mengganggu kinerja lever. Lebih parah lagi, penyakit tersebut juga bisa menyebabkan perdarahan dalam, yang mana itu sulit terdeteksi bila tidak dilakukan pemeriksaan seperti CT scan.

Mengutip dari Healthline, tekanan pada pembuluh darah di lever mampu memicu "ledakan" pada darah di sistem pencernaan. Inilah yang menyebabkan perdarahan dalam tersebut. Ditambah dengan adanya gangguan pembekuan darah, kondisi ini bisa mematikan.

Sering kali orang yang sakit terlihat lewat kondisi fisiknya, tak terkecuali hepatitis. Apabila penyakit tidak mendapatkan penanganan yang semestinya, infeksi akan makin parah dan meradang hingga ke bagian tubuh lainnya. 

Akibatnya, terjadi kerontokan rambut, kulit kering, kuku pecah-pecah, hingga aroma mulut yang terasa pengap. Itu semua bisa menandakan kondisi hepatitis sudah masuk ke dalam fase yang parah.

Kamu yang terkena hepatitis bisa mengalami kondisi yang membuatmu bertanya-tanya: “Kenapa air kencing atau kotoranku berwarna pucat atau gelap?”

Perlu kamu tahu, pencernaan yang sehat datang dari lever yang juga sehat. Jika lever terganggu, maka dipastikan sistem pencernaan juga terdampak.

Mengutip dari Healthline, salah satu fungsi lever adalah memproduksi bile, yakni substansi untuk mengolah lemak dalam tubuh. Hepatitis mengganggu produksinya, sehingga makanan berlemak sulit dicerna.

Kondisi tersebut menyebabkan rasa sakit di dalam perut yang diakibatkan oleh adanya penumpukan cairan. Pada akhirnya, kamu akan merasa mual, muntah-muntah, hilang nafsu makan, perubahan warna feses, hingga penurunan berat badan.

Mungkin kondisi ini yang paling bikin bingung dan tak disadari. Kamu tiba-tiba sulit konsentrasi, sering kebingungan, menjadi pelupa, susah berbicara, hingga perubahan sifat. Ini adalah efek dari hepatitis yang menyerang sistem sarafmu.

Dalam jurnal "Cochrane", dijelaskan bahwa gangguan sistem saraf tersebut dinamakan peripheral neuropathy, yaitu gangguan saraf yang terjadi di luar tulang punggung. Kondisi ini sering menjadi masalah komplikasi akibat hepatitis. Peneliti masih belum tahu secara pasti kenapa gangguan saraf tersebut bisa terjadi.

Sekali lagi, hepatitis merusak organ hati dan menyebabkan racun menumpuk dalam tubuh. Imbasnya adalah imunitas tubuh menjadi tergoncang dan tidak stabil dalam menjalankan fungsi-fungsinya. Dalam kasus langka, hepatitis yang mengganggu sistem imun dapat menyerang jaringan tiroid.

Ada dua permasalahan tiroid yang bisa dialami akibat hepatitis. Yang pertama adalah hipertiroidisme atau tiroid yang terlalu aktif, yang menyebabkan penurunan berat badan dan kebingungan. Sementara itu, yang kedua adalah hipotiroidisme atau tiroid yang kurang aktif, membuat kamu mudah lelah dan berat badan meningkat secara tiba-tiba.

Banyak orang yang terinfeksi hepatitis tanpa mengalami gejala. Biasanya gejala baru mucul ketika penyakit sudah masuk ke dalam kondisi yang sudah parah. 

Oleh karena itu, kamu disarankan untuk cek kesehatan secara berkala. Bila ditemukan adanya penyakit, kamu bisa segera mendapatkan penanganan dan mencegah hal yang tidak diinginkan.