- Dapatkan kartu identitas perangkat medis yang memuat informasi tentang alat pacu jantung kamu, seperti produsen dan ruang jantung tempat perangkat dipasang. Kamu juga dapat mengenakan gelang atau kalung identitas medis.
- Cegah kabel pacu jantung bergeser. Dokter mungkin menyarankan kamu untuk menghindari mengangkat beban berat, mengangkat kedua lengan di atas kepala, atau melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat.
- Usahakan agar bahu tetap rileks dan lakukan hanya gerakan kecil untuk mencegah otot menegang.
- Bicarakan dengan dokter tentang setiap perubahan pada obat-obatan kamu.
- Tanyakan kepada dokter kapan alat perlu diperiksa.
- Makan dan minum seperti biasa.
- Tanyakan kepada dokter kapan aman untuk melakukan aktivitas seksual.
- Hubungi dokter jika mengalami efek samping yang mungkin menandakan alat pacu jantung tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Ini termasuk: pusing, nyeri dada atau sulit bernapas, cegukan yang tak kunjung hilang, serta kenaikan berat badan atau pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki.
- Segera hubungi dokter jika area pemasangan alat tampak merah atau terasa hangat, atau jika kamu mengalami demam.
Aturan setelah Pasang Alat Pacu Jantung (Pacemaker), Apa Pantangannya?

- Setelah pemasangan alat pacu jantung, batasi aktivitas fisik untuk memastikan area sayatan tetap bersih dan kering.
- Hindari aktivitas yang bisa membuat kabel pacu jantung bergeser.
- Pantangan setelah pemasangan alat pacu jantung termasuk larangan mengenakan pakaian ketat di area sayatan dan menjalani prosedur medis tertentu.
Alat pacu jantung (pacemaker) adalah alat kecil yang membantu jantung berdetak dengan irama yang stabil. Untuk memasangnya, dokter biasanya membuat sayatan kecil di kulit, lalu membuat “kantong” di bawah kulit sebagai tempat pacemaker berada. Walaupun proses pemasangannya sederhana, tetapi pemulihannya tetap perlu perhatian khusus.
Kalau kamu sedang masa pemulihan setelah pasang alat pacu jantung, kamu perlu membatasi aktivitas agar area sayatan tetap bersih dan kering, serta jaringan di sekitar alat bisa pulih dengan baik.
Ketika dokter memasang pacemaker, ada kabel halus yang disebut lead yang ditempatkan di ruang tertentu dalam jantung, tergantung pada jenis pacemaker yang digunakan. Agar kabel ini tidak bergeser, tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dan menyembuhkan jaringan di sekitarnya. Itulah kenapa dokter biasanya menyarankan untuk mengurangi aktivitas fisik, menghindari mengangkat beban berat, serta membatasi gerakan tertentu pascaoperasi.
Dalam banyak kasus, setelah pemasangan, kamu bisa pulang pada hari yang sama. Namun, ada juga yang perlu dirawat semalam untuk pemantauan lebih lanjut. Sebelum pulang, dokter atau perawat akan memberikan daftar panduan apa yang boleh dilakukan dan apa saja pantangan selama masa pemulihan. Panduan ini penting agar proses penyembuhan berjalan lancar dan alat pacu jantung bekerja dengan optimal.
Hal yang harus dilakukan pascaoperasi pemasangan alat pacu jantung
Pantangan setelah pemasangan alat pacu jantung

- Jangan sampai area sayatan basah, biasanya selama 4–5 hari atau sesuai arahan dokter.
- Jangan mengenakan pakaian ketat di area sayatan agar kulit tidak teriritasi.
- Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan, termasuk bersandar pada lengan atau mengangkat lengan ke atas atau ke belakang.
- Jangan menggosok area dada di sekitar sayatan.
- Jangan mengangkat benda berat, seperti tas besar, anjing, atau kucing, terutama di sisi alat pacu jantung.
- Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin berat hingga sampai diizinkan oleh dokter.
- Jangan dekat-dekat dengan perangkat yang dapat mengganggu pacemaker; jaga jarak minimal 15 cm, bahkan setelah pemulihan. Perangkat yang dimaksud antara lain: HP; rokok elektrik, headphone, radio CB dan radio amatir, detektor logam keamanan; sistem keamanan anti pencurian EAS di toko; magnet, timbangan lemak elektronik; mesin bermotor berbahan bakar gas (mengemudi mobil masih aman); dan sistem peringatan medis dan kalung darurat lansia untuk mendeteksi jatuh.
- Jangan menjalani prosedur atau tes medis tertentu tanpa memberi tahu petugas kesehatan bahwa kamu memiliki alat pacu jantung. Prosedur yang sebaiknya dihindari meliputi: MRI; CT scan dan CAT scan; litotripsi gelombang kejut ekstrakorporeal (ESWL); ablasi radiofrekuensi (RFA) atau gelombang mikro, diatermi frekuensi tinggi, gelombang pendek, atau gelombang mikro untuk fisioterapi; stimulasi listrik saraf transkutan (TENS); terapi radiasi; elektrokauterisasi; elektrolisis.
Pemasangan alat pacu jantung adalah prosedur medis yang umum di dunia. Pemulihan setelahnya biasanya mengharuskan kamu untuk membatasi aktivitas fisik. Bukan karena jantung tidak kuat, melainkan area alat dipasang lekas sembuh. Jika sewaktu-waktu kamu mengalami komplikasi setelah pemasangan alat pacu jantung, segera hubungi layanan darurat setempat atau dokter.
Referensi
"Living With a Pacemaker." National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses September 2025.
"Devices That May Interfere With ICDs and Pacemakers." American Heart Association. Diakses September 2025.
"Pacemaker Surgery Recovery: Learn the Do’s and Don’ts." Healthline. Diakses September 2025.