Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cacar monyet (pixabay.com/Alexandra_Koch)

Cacar monyet atau monkeypox menjadi topik yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini. Apalagi, sejak ada pasien suspek cacar monyet di Jawa Tengah. Tentu ini menambah kekhawatiran karena pandemik COVID-19 belum selesai.

Untuk meredakan kegelisahan masyarakat, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengadakan media group interview dengan dr. Hanny Nilasari, SpKK, Ketua Satgas Monkeypox pada Jumat (5/8/2022). Berikut pemaparannya!

1. Paling banyak menyerang wajah

Menurut dr. Hanny, gejala cacar monyet yang dominan adalah:

  • Kelainan kulit (lenting, bintil, nanah).
  • Lesi cacar yang letaknya berdekatan.
  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot atau mialgia.
  • Rasa tidak nyaman di saluran tenggorok.
  • Pembesaran kelenjar getah bening atau adenopati.

Ia mengatakan bahwa lebih dari 50 persen kasus cacar monyet menyerang wajah. Lalu di batang tubuh, seperti lengan, perut, badan, dan punggung. Selain itu, kadang terlihat di telapak tangan, telapak kaki, serta mukosa (area mata, mulut, hingga di sekitar anus dan area genital).

2. Berat atau tidaknya gejala tergantung imunitas seseorang

Editorial Team

Tonton lebih seru di