Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Cara Membedakan Nyeri Sendi Biasa dan Osteoartritis?

ilustrasi nyeri sendi (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Tulang merupakan komponen utama untuk bergerak. Kalau tulang tidak sehat atau sendi bermasalah, pasti berdampak pada aktivitas sehari-hari. Salah satu yang harus diwaspadai adalah osteoartritis atau pengapuran sendi.

Kenali osteoartritis lebih dekat dalam program Dynamic Friday yang mengangkat tema "Bahaya Osteoartritis di Usia Muda" yang disiarkan langsung di Instagram @dynamichealthid pada Jumat (22/7/2022). Narasumber yang didatangkan ialah dr. Asa Ibrahim, SpOT, dokter spesialis ortopedi. Simak pemaparannya!

1. Definisi osteoartritis

Menurut dr. Asa, osteoartritis merupakan kondisi terjadinya degenerasi atau penurunan fungsi sendi. Namun, masyarakat lebih familier dengan istilah lain, yaitu pengapuran.

"Kenapa ini terjadi? Karena sendinya mendapat beban sangat lama sehingga kondisinya tidak bagus lagi. Ibarat mesin, sendi ini sudah dipakai selama puluhan tahun untuk berjalan, melompat, angkat beban berat, dan sebagainya. Akhirnya (sendi) mengalami kerusakan," jelasnya.

2. Penyebab osteoartritis

ilustrasi lansia (unsplash.com/Jaddy Liu)

Terdapat empat penyebab utama osteoartritis. Yang pertama adalah penambahan usia. Makin lama sendi dipakai, kemungkinan rusak atau aus makin tinggi.

Yang kedua adalah obesitas atau kelebihan berat badan. Makin berat beban yang ditanggung, makin cepat sendi mengalami kerusakan.

"Kalau orangnya gemuk berlebih, umurnya masih 40-an tapi lututnya sudah rusak kayak orang usia 60-an. Itu banyak terjadi," ungkap dr. Asa.

Yang ketiga adalah jenis aktivitasnya. Risiko osteoartritis meningkat pada orang yang pekerjaannya melibatkan angkat beban berat dan sering memanjat, jongkok, berlutut, berdiri, atau berjalan.

Yang terakhir adalah adanya cedera di sekitar sendi yang tidak ditangani dengan baik. Misalnya mengalami patah tulang namun tidak berobat ke dokter. Banyak yang terkena osteoartritis dalam 1-2 tahun setelah peristiwa tersebut.

3. Gejala osteoartritis

Dokter Asa menjelaskan gejala osteoartritis yang bisa dikenali. Yang pertama adalah nyeri atau rasa sakit pada sendi. Penyakit ini bersifat progresif, artinya memburuk seiring waktu.

"Saat penyakit ini masih ringan, biasanya (gejala) dirasakan saat beraktivitas. Misalnya ketika banyak berjalan, pasien mulai merasa sakit, atau mengeluh sakit ketika bangkit dari (posisi) duduk ke berdiri," terangnya.

Yang kedua adalah kaku pada sendi. Ibarat diluruskan sakit, ditekuk juga susah. Yang terakhir adalah nyeri atau tegang pada otot-otot di sekitar sendi.

4. Bagian tubuh yang paling sering terkena

ilustrasi tangan kanan (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Sebenarnya, osteoartritis bisa terjadi pada semua sendi yang ada di tubuh kita. Misalnya di panggul, pergelangan kaki, hingga tulang belakang. Namun, menurut dr. Asa, ini paling sering terjadi di lutut dan jari-jari tangan.

"Biasanya yang membawa pasien ke dokter adalah kalau lututnya terkena, karena dampaknya membuat susah berjalan dan beraktivitas. Kalau jari tangan yang terkena, biasanya orang nggak sampai berobat ke dokter karena dianggap biasa saja," tuturnya.

5. Perbedaan nyeri sendi biasa dan osteoartritis

Membedakan nyeri sendi biasa dengan osteoartritis itu susah-susah gampang. Untuk osteoartritis, nyerinya menetap, kambuh tanpa ada pencetus yang jelas, dan dirasakan ketika beraktivitas sehari-hari.

"Misalnya, saya lari 20 kilometer. Kemudian, sendi saya sakit. Ya wajar karena saya biasanya lari (hanya) 10 kilometer. Tetapi, kalau cuma jalan biasa atau salat lalu sakit, ini yang perlu dievaluasi oleh dokter. Apakah karena penyakit sendi yang lebih serius atau bagaimana?" ujarnya.

6. Pertolongan pertama pada osteoartritis

ilustrasi beristirahat di sofa (pexels.com/Pixabay)

Di penghujung acara, dr. Asa menekankan bahwa istirahat merupakan pertolongan pertama yang paling baik. Berhenti beraktivitas, lalu duduk dan beristirahat. Kalau perlu, berbaring sejenak. Kemudian, kalau episode nyerinya sudah reda, boleh beraktivitas lagi.

"Kapan sebaiknya berobat ke dokter? Saat nyeri yang dirasakan sudah sangat mengganggu aktivitas. Dokter akan memastikan apakah itu osteoartritis atau penyakit sendi yang lain misalnya artritis sendi karena asam urat atau reumatik. Ini supaya obatnya tepat sasaran," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Nurulia R F
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us