Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ciri-ciri Pneumonia pada Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

ilustrasi ciri-ciri pneumonia pada anak (freepik.com/freepik)
ilustrasi ciri-ciri pneumonia pada anak (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Pneumonia merupakan pembunuh menular terbesar pada anak-anak di dunia, dengan 1,3 juta kematian dan 120 juta kasus setiap tahunnya.
  • Gejala pneumonia pada anak bergantung pada usia dan tingkat keparahan, dengan bayi baru lahir mungkin tidak mengalami batuk sebagai konsekuensi langsung dari pneumonia.
  • Diagnosis dini penting untuk pencegahan, karena pneumonia bisa menyebabkan demam tinggi, sesak napas, dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang mengasosiasikan pneumonia dengan lansia. Padahal, penyakit ini merupakan pembunuh menular terbesar pada anak-anak di seluruh dunia.

Diperkirakan terdapat 120 juta kasus pneumonia setiap tahunnya di dunia, yang mengakibatkan sebanyak 1,3 juta kematian. Anak-anak berusia di bawah 2 tahun di negara-negara berkembang menyumbang hampir 80 persen kematian anak-anak akibat pneumonia.

Data dari UNICEF, pneumonia membunuh lebih banyak anak daripada penyakit menular lainnya, merenggut nyawa lebih dari 700.000 anak di bawah usia 5 tahun setiap tahun, atau sekitar 2.000 setiap hari. Ini termasuk sekitar 190.000 bayi baru lahir. Hampir semua kematian ini dapat dicegah.

Secara global, terdapat lebih dari 1.400 kasus pneumonia per 100.000 anak, atau 1 kasus per 71 anak setiap tahun, dengan insiden terbesar terjadi di Asia Selatan (2.500 kasus per 100.000 anak) serta Afrika Barat dan Tengah (1.620 kasus per 100.000 anak).

Tak ada salahnya untuk waspada dan mengenali ciri-ciri pneumonia pada anak sejak dini. Gejala pneumonia pada anak bergantung pada sejumlah faktor, terutama usia anak dan apakah penyebab infeksinya bakteri atau virus. Berikut ini ciri-ciri pneumonia pada anak berdasarkan usianya serta tingkat keparahan gejala.

1. Gejala pneumonia pada bayi baru lahir

Bayi baru lahir dan bayi usia kurang dari 1 bulan adalah satu-satunya kelompok umur yang jarang mengalami batuk sebagai konsekuensi langsung dari pneumonia. Gejala yang paling umum adalah bayi cepat marah dan tidak makan dengan benar.

Seorang anak pada usia ini juga mungkin menunjukkan:

  • Napas cepat yang tidak normal.
  • Sesak napas.
  • Napas bayi berbunyi seperti dengusan.

2. Ciri-ciri pneumonia pada bayi usia di atas 1 bulan

ilustrasi balita (pexels.com/Naomi Shi)
ilustrasi balita (pexels.com/Naomi Shi)

Saat bayi berusia lebih dari satu bulan, gejala pneumonia yang paling terlihat kemungkinan besar adalah batuk. Semua gejala yang menyerang bayi baru lahir mungkin juga akan muncul, meskipun dengusan menjadi makin berkurang seiring bertambahnya usia bayi.

Gejala pneumonia lain yang diamati pada bayi pada usia ini meliputi:

  • Penyumbatan, perasaan dada penuh atau tersumbat.
  • Mengi atau napas berat.
  • Demam, terutama pada pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

3. Gejala pneumonia pada balita dan anak usia prasekolah

Demam dan batuk merupakan gejala yang paling umum terjadi pada anak yang berusia di atas 1 tahun. Gejala khas lainnya meliputi:

  • Napas cepat yang tidak normal.
  • Penyumbatan.
  • Muntah, terutama setelah batuk.

4. Gejala pneumonia pada anak yang lebih tua

ilustrasi anak-anak sakit (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi anak-anak sakit (pexels.com/cottonbro studio)

Demam dan batuk masih menjadi gejala pneumonia paling umum pada anak usia sekolah. Mereka mungkin juga mengeluhkan gejala berikut:

  • Nyeri dada.
  • Kelelahan.
  • Sakit perut yang tidak jelas.

Ciri-ciri pneumonia lain yang mungkin terjadi pada anak usia ini meliputi:

  • Muntah.
  • Diare.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit telinga.

5. Gejala ringan pneumonia pada anak

Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri tertentu, termasuk Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydophila pneumoniae, biasanya menimbulkan gejala yang lebih ringan, bahkan pada anak-anak. Pneumonia jenis ini, yaitu pneumonia atipikal, banyak terjadi pada anak usia sekolah.

Anak-anak dengan pneumonia atipikal mungkin tidak merasa cukup sakit untuk tinggal di rumah, tetapi mereka mungkin mengalami gejala-gejala berikut:

  • Batuk kering.
  • Demam ringan.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.

M. pneumoniae bertanggung jawab atas sekitar 2 hingga 20 persen dari seluruh kasus pneumonia pada orang dewasa, namun angka ini bahkan lebih tinggi terjadi pada anak-anak usia sekolah.

Itu karena bakteri penyebab pneumonia atipikal, yang paling sering berkembang pada akhir musim panas dan musim gugur, menyebar dari orang ke orang. Wabah bisa terjadi dalam kelompok yang memiliki kontak dekat, seperti sekolah, dan anak-anak yang terpapar kuman ini saat berada di sekolah sering kali membawa pulang penyakit tersebut.

Infeksi M. pneumoniae dapat menyebabkan sejumlah gejala, termasuk demam, kelelahan, sakit kepala, sakit tenggorokan, ruam kulit, batuk, dan infeksi telinga.

Untungnya, infeksi M. pneumoniae memberikan respon yang baik terhadap pengobatan antibiotik dan jarang menjadi serius. Orang yang pernah mengalami infeksi ini mempunyai kekebalan pada tingkat tertentu, tetapi infeksi berikutnya mungkin saja terjadi.

6. Gejala sedang pneumonia pada anak

ilustrasi anak batuk (vecteezy.com/Puwadon Sang-ngern)
ilustrasi anak batuk (vecteezy.com/Puwadon Sang-ngern)

Virus menyebabkan sebagian besar kasus pneumonia pada anak-anak prasekolah antara usia 4 dan 5 tahun (The Pediatric Infectious Disease Journal, 2011).

Anak-anak yang terkena biasanya akan memiliki gejala yang juga berhubungan dengan virus lain, seperti:

  • Sakit tenggorokan.
  • Batuk.
  • Demam ringan.
  • Hidung tersumbat.
  • Diare.
  • Kehilangan selera makan.
  • Kelelahan atau kekurangan energi.

7. Gejala parah pneumonia pada anak

Pneumonia bakteri lebih sering terjadi pada anak usia sekolah dan remaja (Paediatrics & Child Health, 2003). Pneumonia jenis ini sering kali berkembang lebih cepat dibandingkan pilek atau virus dan menimbulkan gejala yang lebih dramatis, seperti:

  • Demam tinggi.
  • Berkeringat atau menggigil.
  • Kulit memerah.
  • Warna kebiruan pada bibir atau dasar kuku.
  • Mengi.
  • Sulit bernapas.

Mengenali gejala pneumonia dengan cara menghitung napas anak

ilustrasi anak-anak sakit (freepik.com/lifeforstock)
ilustrasi anak-anak sakit (freepik.com/lifeforstock)

Dijelaskan dalam laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gejala pneumonia didahului dengan demam dan gejala infeksi saluran pernapasan atas akut, misalnya batuk, yang kemudian memburuk menjadi sesak.

Sesak merupakan gejala utama pneumonia. Sesak pada anak ditandai dengan napas cepat dan tarikan dinding dada ke dalam. Mengenali secara dini gejala sesak pada anak penting untuk diketahui oleh orang tua atau pengasuh agar anak bisa segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat dan mendapatkan pertolongan yang anak butuhkan.

Cara menghitung napas anak dapat dilakukan dengan meletakkan tangan pada dada anak dan menghitung gerak napas anak dalam 1 menit.

Napas anak dikatakan cepat apabila frekuensi napas anak lebih atau sama dengan 60 kali per menit pada anak berusia kurang dari 2 bulan; lebih atau sama dengan 50 kali per menit pada anak berusia 2 bulan hingga 11 bulan; dan lebih atau sama dengan 40 kali per menit pada anak berusia 1 tahun hingga 5 tahun.

Apabila napas anak cepat disertai dengan tarikan dinding dada ke dalam, dapat pula disertai dengan gejala kepala seperti mengangguk-angguk ketika bernapas dan/atau kebiruan pada bibir, maka pada anak tersebut terdapat kondisi sesak napas.

Mengenali secara dini ciri-ciri pneumonia pada anak penting agar anak bisa segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat dan mendapat pertolongan.

Segera hubungi dokter anak apabila:

  • Anak sulit bernapas atau napasnya lebih cepat dari biasanya.
  • Warna kuku atau bibir anak berwarna kebiruan atau abu-abu.
  • Suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius pada bayi usia di bawah 6 bulan.
  • Mengalami demam lebih dari dua hari setelah minum antibiotik.

Referensi

Ebeledike, Chiemelie, and Thaer Ahmad. “Pediatric Pneumonia.” StatPearls - NCBI Bookshelf, January 16, 2023. 
"A child dies of pneumonia every 43 seconds". UNICEF. Diakses Desember 2024.
"Pneumonia in children: What you need to know". UNICEF. Diakses Desember 2024.
Faha, Muhammad Waseem Mbbs, Ms, Faap, Facep,. “Pediatric Pneumonia: Practice Essentials, Background, Pathophysiology,” n.d. https://emedicine.medscape.com/article/967822-overview.
"Pediatric Pneumonia (babies and children)". Ada Health. Diakses Desember 2024.
"Pneumonia in children". WHO. Diakses Desember 2024.
"About Pneumonia". Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Desember 2024.
"Bahaya Pneumonia Selalu Mengintai Anak-anak Kita". IDAI. Diakses Desember 2024.
"Hitung Napas Anak: Deteksi Awal Sesak Napas pada Anak dengan Pneumonia". IDAI. Desember 2024.
"Pneumonia in Newborns". MSD Manual. Diakses Desember 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Delvia Y Oktaviani
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us