Gangguan Psikotik Bersama: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Sering dialami oleh kelompok yang terisolasi

Pernahkah kamu menjumpai seseorang yang tampak tidak memiliki gangguan kesehatan mental, atau memiliki kecerdasan tinggi, tetapi gampang terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran tidak rasional atau delusi dari orang lain?

Dalam istilah psikologi, ini dikenal sebagai gangguan psikotik bersama atau shared psychotic disorder, yaitu penyakit mental tidak biasa yang menyebabkan seseorang dengan kondisi mental yang baik percaya akan delusi orang lain yang memiliki gangguan psikotik.

Dilansir WebMD, orang dengan gangguan psikotik kesulitan untuk berhubungan dengan kenyataan dan menangani kehidupan sehari-hari. Gejala yang paling jelas adalah delusi (percaya pada hal yang tidak benar, bahkan setelah ditunjukkan bukti nyata) dan halusinasi (melihat atau mendengar hal yang tidak nyata).

Gangguan psikotik bersama muncul saat seseorang dalam sebuah hubungan memiliki gangguan delusi, sementara yang lain mengadopsinya atau ikut meyakininya. Ini bisa terjadi pada hubungan dua orang ataupun kelompok.

Misalnya, seorang istri dengan kesehatan mental yang baik percaya dengan delusi suaminya. Atau, dalam suatu kelompok di mana seorang pemimpin yang hidup dengan penyakit mental, mengalihkan pemikiran-pemikiran tidak rasionalnya kepada kelompok.

1. Gambaran umum gangguan psikotik bersama

Gangguan Psikotik Bersama: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi delusi (pixabay.com/geralt)

Gangguan psikotik bersama merupakan penyakit mental langka yang ditandai dengan berbagi delusi tertentu di antara dua orang atau lebih, yang memiliki hubungan dekat atau emosional yang erat. Biasanya salah satu pihak memiliki gangguan psikotik yang dominan dan lainnya pasif.

Dalam kejadian kelompok, gangguan ini juga disebut dengan folie plusier atau 'kegilaan banyak orang'. Selain itu, gangguan yang pertama kali diidentifikasi oleh Baillarger pada tahun 1860 ini juga memiliki berbagai istilah lain, termasuk:

  • Folie à deux (kegilaan bersama oleh dua orang). Istilah ini diciptakan oleh Lasegue dan Fallet pada tahun 1877.
  • Folie communiquée (gangguan psikotik yang dikomunikasikan). Istilah ini diciptakan oleh Marandon de Montyel pada tahun 1881
  • Folie simultanée (dua orang yang hidup bersama dengan delusi yang dikirimkan satu sama lain). Istilah ini diciptakan oleh Regis pada tahun 1880, yang juga dikenal sebagai folie induite yang diciptakan oleh Lehman pada tahun 1885.

Insiden dan prevalensi gangguan psikotik bersama tidak diketahui dengan pasti. Namun, ini dilaporkan memengaruhi sekitar 1,7-2,6 persen pasien rawat inap di rumah sakit jiwa. Akan tetapi, besar kemungkinan kasus gangguan ini tidak banyak terdiagnosis.

2. Gejala

Gangguan Psikotik Bersama: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi orang ketakutan (unsplash.com/Hailey Kean)

Gejala gangguan psikotik bersama dapat bervariasi dari orang ke orang. Namun, secara umum gangguan ini ditandai dengan ciri sebagai berikut:

  • Mengalami gangguan kesehatan mental sekunder, seperti kecemasan dan depresi karena stres dan ketakutan berkepanjangan.
  • Mengalami gangguan kesehatan fisik, misalnya peningkatan kadar kortisol.
  • Kesulitan terhubung dengan kenyataan.
  • Bertindak paranoid, takut, dan curiga terhadap orang lain.
  • Menjadi defensif atau marah jika delusi mereka ditentang.
  • Orang utama yang memiliki gangguan psikotik (orang primer) tidak akan menyadari bahwa mereka menyebabkan orang lain sakit. Sebaliknya, mereka mungkin merasa menunjukkan kebenaran pada orang sekunder (orang yang terpengaruh), karena mereka sama-sama tidak memiliki wawasan tentang penyakit mental mereka sendiri.
  • Orang sekunder dapat mengembangkan delusi secara bertahap, di mana ini dapat mengurangi keraguan atau skeptisisme normal mereka.
  • Orang sekunder mungkin memiliki ciri-ciri kepribadian dependen atau ketergantungan, dalam bentuk ketakutan dan membutuhkan kepastian.

Baca Juga: Meyakini yang Tak Nyata, Ini 5 Fakta Delusi atau Waham

3. Penyebab

Gangguan Psikotik Bersama: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi isolasi sosial (unsplash.com/Andrik Langfield)

Penyebab gangguan psikotik bersama tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada banyak faktor yang kemungkinan menyebabkan gangguan tersebut, di antaranya:

  • Isolasi sosial dari dunia luar.
  • Tingkat stres kronis yang tinggi atau tingginya tekanan hidup.
  • Hubungan jangka panjang dan emosional yang erat antara kedua pihak, misalnya pasangan suami istri, pasangan ipar, atau antara saudara perempuan.
  • Orang sekunder dengan kepribadian dependen, tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan, pasif, atau seseorang yang berjuang dengan penilaian atau pemikiran kritis.
  • Orang sekunder dengan gangguan mental seperti depresi, skizofrenia, atau demensia.
  • Orang primer yang memiliki gangguan (delusi, skizofrenia, atau bipolar) yang tidak diobati.
  • Perbedaan usia antara orang primer dan sekunder. Dilansir Medscape, sebuah survei literatur menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka yang menderita penyakit ini adalah perempuan dengan skor kecerdasan lebih tinggi yang biasanya lebih muda dari pasangannya.
  • Jenis kelamin perempuan. Gangguan psikotik bersama lebih sering ditemukan pada perempuan.

4. Diagnosis

Gangguan Psikotik Bersama: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pemeriksaan kondisi mental (pexels.com/cottonbro)

Gangguan psikotik bersama sering kali tidak terdiagnosis dan terlewatkan. Ini terjadi karena kurangnya wawasan pengetahuan penderita tentang gangguan kesehatan mental yang dialaminya. Selain itu, ketika orang primer datang untuk perawatan, mungkin tidak disadari adanya orang kedua yang terpengaruh.

Dalam buku International Classification of Diseases 11th Revision yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), gangguan psikotik bersama didiagnosis sebagai gangguan delusi yang diinduksi. Mengutip Medscape, kriteria diagnostik untuk gangguan delusi yang diinduksi adalah sebagai beirikut:

  • Dua orang berbagi delusi atau sistem delusi yang sama dan saling mendukung dalam keyakinan ini.
  • Mereka memiliki hubungan yang sangat dekat.
  • Ada bukti temporal atau kontekstual yang menunjukkan bahwa delusi diinduksi pada anggota pasif melalui kontak dengan pasangan aktif.

Sementara itu, langkah-langkah untuk mendiagnosis gangguan ini meliputi:

  • Pemeriksaan medis dan wawancara klinis.
  • Tes laboratorium seperti pencitraan otak dengan pemindaian MRI dan tes darah mungkin diperlukan untuk menyingkirkan penyebab lain.
  • Pemeriksaan kondisi mental.
  • Tindakan konfirmasi pada pihak ketiga untuk memastikan keakuratan dari apa yang telah dilaporkan.

5. Pengobatan

Gangguan Psikotik Bersama: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pasangan (pexels.com/Alex Green)

Tidak ada protokol pengobatan standar untuk gangguan psikotik bersama. Namun, karena sifat gangguannya, kondisi ini biasanya membutuhkan bantuan profesional untuk menanganinya.

Beberapa perawatan khusus biasanya direkomendasikan, termasuk:

  • Memisahkan orang primer (orang yang memengaruhi) dan orang sekunder (orang yang terpengaruh) sebagai ukuran pertama pengobatan.
  • Psikoterapi untuk mengelola gejolak emosi dan menjelaskan pola berpikir yang tidak benar.
  • Terapi keluarga untuk mendorong hubungan sosial yang sehat.
  • Obat-obatan seperti antipsikotik, obat penenang, antidepresan, atau penstabil suasana hati.

Itulah sederet fakta tentang gangguan psikotik bersama. Bila kamu menduga seseorang yang kamu kenal mengalami gangguan delusi ini, segera cari bantuan karena kondisi ini tidak bisa membaik dengan sendirinya, justru akan menyebabkan masalah berkepanjangan pada fisik dan mental bila tidak diatasi.

Baca Juga: Nyata dan Harus Diwaspadai, 24 Penyebab Umum Gangguan Mental

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya