Sick Sinus Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Akibat kerusakan pada alat pacu alami jantung

Sick sinus syndrome atau disfungsi nodus sinus (sinus node dysfunction) adalah sekelompok gangguan yang disebabkan oleh ketidakmampuan alat pacu jantung alami (nodus sinus) menghasilkan detak jantung sesuai yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini menyebabkan detak jantung tidak normal, yang kadang bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau adanya jeda yang cukup lama.

Kondisi ini relatif jarang. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang bisa mengalaminya, seperti penuaan, konsumsi obat-obatan tertentu, atau adanya penyakit jantung bawaan.

Sick sinus syndrome biasanya tidak memiliki tanda dan gejala khusus. Untuk mewaspadainya, yuk, simak artikel di bawah ini!

1. Gejala

Sick Sinus Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi gejala sick sinus syndrome (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Orang dengan sick sinus syndrome (SSS) biasanya tidak menunjukkan gejala, atau gejala terlalu lemah untuk diperhatikan. Gejala yang muncul terkadang menyerupai kondisi medis lain sehingga membuat kondisi ini sering kali sulit dikenali.

Namun, jika seseorang mengembangkan kondisi ini, mereka mungkin mengalami gejala berikut:

  • Kelelahan
  • Pusing atau sakit kepala ringan
  • Pingsan atau hampir pingsan
  • Sesak napas
  • Nyeri dada atau ketidaknyamanan
  • Kebingungan mental
  • Masalah memori
  • Gangguan tidur
  • Intoleransi olahraga
  • Denyut nadi lebih lambat dari normal (bradikardia)
  • Sensasi detak jantung yang cepat dan berdebar (palpitasi)

2. Penyebab nodus sinus rusak

Sick Sinus Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi nyeri dada setelah operasi (freepik.com/jcomp)

Jantung kita memiliki empat ruang yang terbagi atas dua bagian, yaitu dua bagian ruang atas (atrium/serambi) dan dua bagian ruang bawah (ventrikel/bilik). Nodus sinus (simpul sinus) atau alat pacu jantung alami merupakan area sel khusus yang berada di atrium kanan jantung yang bekerja mengendalikan detak jantung.

Pada kondisi normal, nodus sinus menciptakan detak jantung dengan ritme yang stabil, di mana kecepatannya berubah tergantung pada aktivitas, emosi, atau faktor lainnya. Sementara pada SSS, detak jantung memiliki ritme tidak normal, yang bisa terlalu cepat, terlalu lambat, jeda yang lama, atau kombinasi ketiganya.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kelainan atau kerusakan pada nodus sinus, termasuk:

  • Penuaan atau keausan terkait usia jaringan jantung. Orang berusia 70-an atau lebih memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan kondisi ini.
  • Penyakit jantung (bahkan dengan perbaikan, jantung masih lemah).
  • Penyakit radang yang memengaruhi jantung, seperti demam rematik, penyakit Chagas, perikarditis, dan miokarditis.
  • Kerusakan pada simpul sinus atau jaringan parut akibat operasi jantung.
  • Obat-obatan tertentu, misalnya obat tekanan darah tinggi (penghambat saluran kalsium dan beta blocker) dan beberapa obat untuk penyakit Alzheimer.
  • Adanya kondisi medis tertentu, seperti penyakit neuromuskular (distrofi otot), sleep apnea obstruktif, dan riwayat penyakit tiroid.
  • Mutasi genetik langka.

Baca Juga: Murmur Jantung: Jenis, Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan

3. Gangguan yang menjadi ciri khas sick sinus syndrome 

Sick Sinus Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi detak jantung (pexels.com/Pixabay)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, nodus sinus memiliki peran penting dalam mengatur ritme detak jantung, yaitu menghasilkan sinyal listrik yang memicu detak jantung.  Kerusakan pada simpul sinus ini pada akhirnya dapat menyebabkan masalah-masalah irama jantung, seperti:

  • Bradikardia sinus: detak jantung yang lebih lambat dari biasanya. Rata-rata jantung berdenyut 60-100 kali per menit, tetapi orang dengan masalah ini memiliki detak jantung kurang dari 60 kali per menit. Detak jantung yang rendah dapat memengaruhi pompa darah yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh sehingga dapat menyebabkan gangguan pada beberapa orang.
  • Takikardia: detak jantung berdetak lebih cepat dari 100 denyut per menit yang dapat menimbulkan masalah serius, seperti gagal jantung, stroke, bahkan kematian.
  • Sinus arrest: penangkapan sinyal dari simpul sinus terhenti yang menyebabkan detak jantung terlewati.
  • Sinoatrial exit block: sinyal listrik ke jantung diperlambat atau diblokir, menyebabkan jeda atau detak yang dilewati.
  • Inkompetensi kronotropik: denyut jantung normal saat istirahat, tetapi tidak meningkat dengan aktivitas fisik.
  • Sindrom bradiakrdia-takikardia: denyut jantung yang cepat atau lambat tidak normal secara bergantian.

4. Diagnosis

Sick Sinus Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi diagnosis sick sinus syndrome (pexels.com/Los Muertos Crew)

Penyakit nodus sinus didiagnosis melalui pemeriksaan fisik, gejala, dan riwayat kesehatan. Beberapa tes yang mungkin membantu menegakkan diagnosis termasuk:

  • Elektrokardiogram (EKG), yaitu dengan memasang sensor (elektroda) di dada dan kaki untuk merekam sinyal listrik yang berjalan melalui jantung.
  • Monitor Holter, yaitu perangkat EKG portabel yang bisa dibawa di saku atau dipasang di pinggang yang akan merekam aktivitas jantung selama 24-72 jam. Ini dapat membantu memberi gambaran tentang ritme jantung pasien.
  • Perekam loop implan: memasang perangkat EKG kecil di bawah kulit.
  • Tes elektrofisiologi: memasang tabung tipis dan fleksibel berujung elektroda ke berbagai titik di sepanjang jalur listrik jantung melalui pembuluh darah. Ini dapat memetakan impuls listrik jantung. Akan tetapi, tes ini jarang digunakan.
  • Ekokardiogram: tes ultrasound jantung untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang ukuran jantung, kekuatan kontraksi jantung, dan segala kerusakan pada otot jantung.

5. Pengobatan

Sick Sinus Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi perawatan sick sinus syndrome (pexels.com/Los Muertos Crew)

Tujuan pengobatan SSS adalah untuk mengurangi atau menghilangkan gejala. Jika kamu memiliki kondisi jantung ini dan terdapat gejala, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan rutin terjadwal untuk memantau kondisi serta pemasangan alat pacu jantung elektronik.

Namun, jika gejala ringan atau jarang, pemasangan alat pacu jantung akan dipertimbangkan berdasarkan hasil pemeriksaan EKG, kesehatan secara keseluruhan, dan risiko yang lebih serius.

Beberapa perawatan lain yang mungkin diperlukan untuk membantu kondisi ini termasuk:

  • Penggantian obat, jika ada penggunaan obat yang mengganggu fungsi simpul sinus.
  • Pemasangan alat pacu jantung permanen. Kebanyakan orang dengan SSS pada akhirnya membutuhkan alat tersebut untuk mendukung fungsi jantungnya. Setelah menjalani implantasi alat pacu jantung, seseorang dengan kondisi ini bisa kembali menjalani aktivitas dengan normal atau mendekati normal. Komplikasi yang mungkin terjadi mungkin pembengkakan atau infeksi di area di mana alat pacu jantung dipasang, tetapi kemungkinannya kecil.
  • Jika detak jantung masih terlalu cepat setelah pemasangan alat pacu jantung, perawatan tambahan mungkin diperlukan. Misalnya penggunaan obat-obatan yang mencegah atau memperlambat ritme jantung, ablasi nodus atrioventrikular, dan ablasi jantung untuk fibrilasi atrium.

Seiring perkembangan teknologi, prospek kesembuhan sick sinus syndrome meningkat. Melakukan perubahan gaya hidup sehat juga bisa dipertimbangkan bila kamu mengembangkan kondisi ini. Caranya adalah dengan tidak merokok, makan makanan yang mendukung kesehatan jantung, olahraga teratur, menjaga kolesterol dan tekanan darah, dan mempertahankan berat badan yang sehat.

Baca Juga: Serangan Jantung: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya