- Penglihatan kabur atau ganda.
- Kelopak mata terkulai.
- Pupil melebar.
- Nyeri di atas atau belakang mata.
- Kelemahan atau mati rasa pada wajah atau tubuh.
Kenali Gejala Aneurisme Otak sebelum Terlambat

- Mengenali gejala dan tanda aneurisme otak sangat penting, karena kalau sampai pecah, ini merupakan kondisi gawat darurat medis yang membutuhkan penanganan segera.
- Gejala aneurisme yang belum pecah termasuk penglihatan kabur, kelopak mata terkulai, dan nyeri di atas atau belakang mata.
- Gejala aneurisme otak yang pecah dapat meliputi sakit kepala mendadak dan sangat hebat, sering digambarkan sebagai sakit kepala terburuk dalam hidup. Bisa juga mual dan muntah serta leher kaku.
Aneurisme adalah tonjolan pada dinding pembuluh darah. Kondisi ini muncul karena ada bagian dinding arteri yang lemah, sehingga menonjol keluar dan berisiko pecah.
Aneurisme otak sebenarnya cukup sering terjadi, dan sebagian besar tidak menimbulkan gejala maupun masalah. Namun, sebagian kecil bisa pecah dan menyebabkan perdarahan di otak, jenis stroke yang dikenal sebagai perdarahan subaraknoid.
Yang membuatnya sulit dikenali adalah karena aneurisme otak bisa berkembang perlahan tanpa tanda-tanda jelas. Jika gejala muncul, bentuknya bisa berbeda-beda, tergantung lokasi aneurisme di otak serta ukuran dan bentuk pembuluh darah yang terlibat.
Mengenali gejala dan tanda aneurisme otak sangat penting, karena kalau sampai pecah, ini merupakan kondisi gawat darurat medis yang membutuhkan penanganan segera untuk mencegah komplikasi serius maupun kematian. Deteksi dan pengobatan dini dapat secara signifikan menurunkan risiko komplikasi sekaligus meningkatkan peluang pemulihan yang lebih baik.
Lewat artikel ini, yuk kenali tanda dan gejala aneurisme otak.
Gejala aneurisme otak yang belum pecah
Sebagian besar aneurisme otak yang belum pecah tidak menimbulkan gejala. Biasanya ukurannya kecil, dan sering kali baru ditemukan secara kebetulan saat seseorang menjalani pemeriksaan untuk kondisi lain.
Walaupun jarang, tetapi aneurisme yang belum pecah bisa membesar dan menekan saraf di otak, sehingga menimbulkan keluhan. Jika gejala berikut muncul, segera periksakan diri ke dokter:
Aneurisme yang belum pecah jarang menyebabkan sakit kepala kronis. Namun, jika pola sakit kepala berubah tiba-tiba, misalnya lebih sering atau lebih hebat dari biasanya, itu alasan kuat untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
Gejala aneurisme otak yang bocor
Saat aneurisme membesar, dinding pembuluh darah yang lemah bisa mulai merembeskan darah. Kebocoran kecil ini sering menimbulkan sakit kepala berulang yang makin lama makin intens. Sakit kepala ini dikenal sebagai “sakit kepala sentinel".
Orang yang mengalaminya biasanya menggambarkan sakit kepala ini tanpa titik pusat yang jelas. Rasa sakitnya tidak terkait dengan aktivitas tertentu, makanan, obat, atau penyakit lain seperti flu. Sakit kepala sentinel bisa muncul beberapa hari hingga minggu sebelum aneurisme benar-benar pecah, walaupun tidak semua orang akan mengalami tanda peringatan ini.
Jika darah yang bocor mencapai cairan di sekitar sumsum tulang belakang, gejalanya bisa berupa leher kaku atau nyeri, mual dan muntah, hingga rasa mengantuk mendadak.
Sakit kepala hebat yang datang tiba-tiba, apalagi bila disertai gejala lain, adalah tanda darurat medis. Kondisi ini membutuhkan pertolongan segera.
Gejala aneurisme otak pecah

Ketika aneurisme otak pecah, biasanya terjadi perdarahan di ruang sekitar otak yang disebut perdarahan subaraknoid. Kondisi ini menimbulkan gejala mendadak dan berbahaya.
Jika mengalami gejala berikut, segera hubungi layanan darurat medis. Jangan pergi ke rumah sakit dengan kendaraan pribadi yang dikemudikan keluarga atau teman. Situasi ini sangat gawat dan bisa membutuhkan tindakan penyelamatan nyawa segera dari tenaga medis di ambulans, yang mana setiap detik sangat berharga.
Penting dipahami bahwa tidak semua gejala akan muncul sekaligus, tetapi beberapa yang paling umum ada di daftar teratas.
Gejala aneurisme otak yang pecah dapat meliputi:
- Sakit kepala mendadak dan sangat hebat, sering digambarkan sebagai sakit kepala terburuk dalam hidup.
- Mual dan muntah.
- Leher kaku.
- Penglihatan kabur atau ganda.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Kejang.
- Kelopak mata terkulai.
- Pupil melebar.
- Nyeri di atas atau belakang mata.
- Kehilangan kesadaran.
- Kebingungan.
- Kelemahan atau mati rasa pada tubuh.
Banyak orang tahu bahwa serangan jantung atau stroke membutuhkan pertolongan medis segera. Namun, tanda-tanda aneurisme otak belum seumum itu dikenal. Padahal, dampaknya, kalau sampai pecah, bisa sangat serius.
Dengan penanganan cepat, risiko komplikasi berat seperti kejang, pembekuan darah, infeksi, dan perdarahan bisa jauh lebih rendah. Peluang pemulihan juga meningkat dengan dukungan terapi fisik, okupasi, dan wicara.
Seperti banyak kondisi otak lainnya, tidak ada satu penyebab tunggal aneurisme. Namun, beberapa faktor yang sering mendasarinya antara lain:
- Riwayat keluarga dengan aneurisme.
- Kebiasaan merokok.
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
- Cedera kepala, infeksi, atau kondisi akut lainnya.
- Aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah di otak.
- Gangguan sirkulasi darah.
Referensi
"Aneurysm." Brain Foundation. Diakses Oktober 2025.
"Signs You Might Have a Brain Aneurysm." Houston Methodist. Diakses Oktober 2025.
National Library of Medicine, “Brain Aneurysm,” MedlinePlus, n.d., https://medlineplus.gov/brainaneurysm.html.
"Warning Signs & Symptoms." Brain Aneurysm Foundation. Diakses Oktober 2025.


















