Hidrokel: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Diagnosis, Pengobatan

Hidrokel atau hydrocele adalah kondisi pembengkakan di skrotum atau kantung pelir, kantung tipis yang menahan testis. Ini terjadi saat terlalu banyak cairan yang menumpuk di skrotum. Hidrokel paling sering terjadi pada bayi baru lahir, meski tetap bisa dialami laki-laki usia berapa pun.
Mengutip Cleveland Clinic, sebanyak 10 persen bayi yang baru lahir memiliki hidrokel yang sering hilang tanpa perawatan khusus dalam tahun pertama kehidupannya. Hidrokel hanya terjadi pada sekitar 1 persen laki-laki dewasa dan sering kali hilang dengan sendirinya.
Hidrokel umumnya tidak membahayakan testis. Biasanya kondisi ini tidak menyebabkan rasa sakit dan bisa hilang tanpa pengobatan. Akan tetapi, bila skrotum bengkak, tetap penting untuk menemui dokter untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain yang lebih berbahaya, misalnya kanker testis.
1. Tanda dan gejala

Hidrokel biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Biasanya, satu-satunya gejala yang terlihat adalah skrotum yang bengkak, mengutip Healthline.
Pada laki-laki dewasa, mungkin ada sensasi berat di skrotum. Dalam beberapa kasus, pembengkakan mungkin lebih buruk pada pagi hari daripada malam hari. Nyeri umumnya meningkat seiring membesarnya ukuran peradangan.
Segera temui dokter jika kamu atau anak mengalami pembengkakan skrotum. Sangat penting untuk menyingkirkan penyebab lain dari pembengkakan yang mungkin butuh perawatan medis. Misalnya, hidrokel mungkin terkait dengan titik lemah di dinding perut yang memungkinkan lengkung usus meluas ke skrotum (hernia inguinalis).
Pada bayi, biasanya hidrokel bisa hilang sendiri. Namun, bila setelah satu tahun hidrokel tidak hilang atau membesar, bawa bayi ke dokter.
Segera cari perawatan medis bila kamu atau anak tiba-tiba mengalami nyeri skrotum yang parah atau bengkak, terutama dalam beberapa jam setelah cedera pada skrotum. Tanda dan gejala ini dapat terjadi dengan sejumlah kondisi, termasuk aliran darah yang tersumbat di testis yang terpelintir (torsio testis).
Torsio testis harus dirawat dalam beberapa jam sejak awal tanda dan gejala untuk menyelamatkan testis. Ya, ini merupakan keadaan darurat medis karena dapat menyebabkan suplai darah tersumbat ke testis dan akhirnya kemandulan jika tidak diobati.
2. Jenis

Terdapat dua jenis hidrokel, yaitu:
1. Hidrokel komunikan (communicating hydrocele)
Ini merupakan jenis hidrokel yang memiliki kontak atau komunikasi dengan cairan rongga perut. Hidrokel komunikan disebabkan oleh kegagalan prosesus vaginalis (selaput tipis yang memanjang melalui kanalis inguinalis dan meluas ke skrotum).
Apabila membran tersebut tetap terbuka, ada potensi hernia dan hidrokel untuk berkembang. Skrotum anak akan tampak bengkak atau besar dan bisa berubah ukuran sepanjang hari.
2. Hidrokel nonkomunikan (non-communicating hydrocele)
Pada jenis ini, kanalis inguinalis memang menutup, tetapi masih ada cairan ekstra di sekitar testis di dalam skrotum. Kondisi ini mungkin hadir saat lahir atau mungkin berkembang bertahun-tahun kemudian tanpa alasan yang jelas.
Hidrokel nonkomunikan biasanya tetap berukuran sama atau memiliki pertumbuhan yang sangat lambat.
3. Penyebab dan faktor risiko

Pada bayi laki-laki, hidrokel bisa berkembang sebelum lahir. Biasanya testis turun dari rongga perut bayi yang sedang berkembang ke dalam skrotum. Kantung menyertai setiap testis, memungkinkan cairan untuk mengelilingi testis. Biasanya, setiap kantung menutup dan cairan diserap.
Kadang, cairan tetap ada setelah kantung menutup (hidrokel nonkomunikan). Cairan biasanya diserap secara bertahap dalam tahun pertama kehidupan. Namun, kadang kantung tetap terbuka (hidrokel komunikan). Kantung bisa berubah ukuran atau jika kantung skrotum tertekan, cairan bisa mengalir kembali ke perut. Hidrokel komunikan sering dikaitkan dengan hernia inguinalis.
Pada laki-laki dewasa, hidrokel bisa berkembang sebagai akibat dari cedera atau peradangan di dalam skrotum. Peradangan mungkin disebabkan oleh infeksi di dalam testikel atau dalam tabung kecil melingkar di belakang setiap testis (epididimitis).
Kebanyakan kasus hidrokel hadir saat lahir. Mengutip Mayo Clinic, setidaknya 5 persen bayi laki-laki baru lahir memiliki kondisi ini. Bayi yang lahir prematur memiliki risiko lebih tinggi mengalami hidrokel.
Faktor lainnya yang bisa meningkatkan risiko hidrokel di kemudian hari bisa meliputi:
- Cedera atau inflamasi pada skrotum
- Infeksi, termasuk penyakit menular seksual
4. Komplikasi yang bisa terjadi

Hidrokel umumnya tidak berbahaya dan tidak memengaruhi kesuburan laki-laki. Akan, tetapi, kondisi ini mungkin terkait dengan kondisi medis pada testis yang mendasari yang bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius, seperti:
- Infeksi atau tumor, entah mungkin mengurangi produksi atau fungsi sperma.
- Hernia inguinalis. Lengkungan usus yang terperangkap di dinding perut dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
- Trauma.
5. Diagnosis

Seperti dijelaskan di laman Urology Care Foundation, dokter akan menanyakan riwayat medis pasien, melakukan pemeriksaan fisik, dan mungkin menggunakan tes pencitraan seperti ultrasound (USG) untuk memperoleh gambaran yang lebih rinci.
Dokter juga mungkin akan:
- Mengaplikasikan tekanan ke perut dan skrotum untuk memeriksa apakah muncul rasa sakit atau ketidaknyamanan ketika area yang terdampak disentuh.
- Meminta pasien untuk batuk untuk melihat bagaimana tonjolan berubah di selangkangan atau perut dengan tekanan dari batuk.
- Menyinari skrotum (transiluminasi) untuk mencari cairan. Jika pasien memiliki hidrokel, tes ini akan menunjukkan adanya cairan bening di sekitar testis.
- Melakukan USG atau sinar-X untuk melihat apakah ada hernia, tumor testis, atau penyebab lain dari pembengkakan skrotum.
- Dokter mungkin juga akan merekomendasikan tes darah dan tes urine untuk memeriksa apakah terdapat infeksi.
6. Pengobatan

Pada bayi, hidrokel biasanya bisa hilang sendiri saat usia bayi satu tahun. Jika tidak hilang atau ukurannya membesar, dokter mungkin akan merujuk bayi ke dokter spesialis urologi.
Bila bayi mengalami hidrokel komunikan, dokter anak biasanya akan merekomendasikan operasi tanpa menunggu hidrokel tersebut hilang. Dokter dapat mengangkat hidrokel dalam operasi singkat yang disebut hidrokelektomi.
Bayi nantinya akan diberi obat untuk membuat tubuhnya mati rasa atau membuatnya lemas sepenuhnya. Kemudian, ahli bedah membuat sayatan di skrotum atau perut bagian bawah. Dokter bedah kemudian akan mengalirkan cairan dan menjahit kantung hingga tertutup. Setelah selesai, bayi biasanya bisa pulang pada hari yang sama.
Beberapa hari pascaoperasi, jaga area sayatan operasi tetap bersih dan kering. Dokter dan perawatan akan menunjukkan cara merawat bayi dalam masa pemulihannya. Setelah beberapa bayi, biasanya bayi perlu kembali dibawa ke dokter untuk memastikan ia sembuh dengan baik.
7. Pencegahan

Tidak ada cara untuk mencegah bayi mengembangkan hidrokel. Untuk laki-laki remaja dan dewasa, perlindungan terbaik terhadap kondisi ini adalah dengan mencegah testikel mengalami cedera. Sebagai contoh, bila melakukan olahraga kontak fisik, gunakan pelindung kemaluan.
Walaupun hidrokel biasanya bukanlah masalah kesehatan besar, tetapi tetap temui ke dokter bila mengalami abnormalitas atau pembengkakan di skrotum, karena bisa saja itu disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis tertentu yang butuh intervensi medis.
Hidrokel umumnya tidak membahayakan testis, serta umumnya tidak menyebabkan rasa sakit dan bisa sembuh tanpa pengobatan. Akan tetapi, bila skrotum bengkak, tetap penting untuk menemui dokter untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain yang lebih berbahaya, misalnya kanker testis.