Insufisiensi Eksokrin Pankreas: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatan

Saat enzim pencernaan tidak cukup diproduksi oleh pankreas

Insufisiensi eksokrin pankreas atau exocrine pancreatic insufficiency (EPI) adalah kondisi yang ditandai dengan ketidakmampuan pankreas dalam memproduksi cukup enzim. Enzim sangat diperlukan untuk proses pencernaan. Seseorang dengan EPI akan lebih berisiko mengalami malnutrisi, diare yang berlemak, serta penurunan berat badan.

Karakteristik EPI mirip masalah medis lain yang berhubungan dengan gangguan pencernaan. Ini melibatkan perut kembung, sakit perut, dan diare. Di sisi lain, EPI cenderung sulit terdeteksi secara langsung oleh penderitanya dan tak jarang juga menimbulkan overlapping dengan gangguan pencernaan lain.

1. Gejala

Insufisiensi Eksokrin Pankreas: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi gejala insufisiensi eksokrin pankreas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pankreas merupakan bagian dari sistem pencernaan manusia yang terdiri dari beberapa fungsi pokok, salah satunya fungsi eksokrin. Organ ini memiliki fungsi substansial sebagai produsen enzim (amilase, lipase, protease, dan elastase) yang berguna untuk melancarkan proses pencernaan. Enzim-enzim tersebut digunakan untuk memecah nutrisi makanan yang dikonsumsi agar mudah diserap oleh tubuh.

Seseorang dengan EPI tidak memiliki cukup enzim. Akibatnya, makanan akan melewati usus dalam keadaan belum sempurna tercerna. Ini yang menyebabkan tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan.

Seperti yang telah disinggung di awal, orang dengan EPI sering kali kesulitan menyadari kondisi tersebut. Beberapa gejala yang paling umum di antaranya:

  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Penurunan berat badan karena malnutrisi atau kekurangan gizi.
  • Mengembangkan gejala kekurangan vitamin, seperti kejang otot, masalah penglihatan, dan osteoporosis.
  • Feses bervolume lebih besar dan berlemak karena terganggunya proses penyerapan lemak di usus.

2. Penyebab

Insufisiensi Eksokrin Pankreas: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi sakit perut pada orang dengan insufisiensi eksokrin pankreas (pexels.com/Sora Shimazaki)

Sebagian besar kasus EPI berhubungan dengan pankreatitis kronis. Studi dalam jurnal World Journal of Gastroenterology tahun 2021 memperkirakan sebanyak 8 dari 10 orang dewasa dengan diagnosis pankreatitis kronis mengembangkan EPI.

Dilansir Cleveland Clinic, kondisi tertentu yang sering dikaitkan dengan peningkatan risiko EPI pada orang dewasa meliputi:

  • Diabetes.
  • Penyakit celiac.
  • Radang usus.
  • Kanker pankreas.
  • Efek samping operasi pada saluran pencernaan.

Baca Juga: Klaudikasio Intermiten: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Pengobatan

3. Diagnosis

Insufisiensi Eksokrin Pankreas: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi dokter (pexels.com/Karolina Grabowska)

Karena gejala EPI mirip dengan masalah pencernaan lain, dokter mungkin akan menggunakan beberapa prosedur medis untuk mendiagnosis ini. Sering kali tanda tinja yang berlemak menjadi indikator utama EPI.

Beberapa teknik yang mungkin digunakan untuk membantu menentukan diagnosis EPI meliputi:

  • Anamnesis atau wawancara dengan pasien untuk menggali informasi kesehatan secara komprehensif.
  • Pemeriksaan fisik yang melibatkan gejala khas (feses berlemak, diare, dan penurunan berat badan).
  • Tes pencitraan dengan sinar rontgen, CT scan, atau MRI.
  • Pengujian laboratorium untuk memeriksa kadar jumlah lemak dalam feses.
  • Pengujian tambahan guna mengidentifikasi kondisi terkait (diabetes atau radang pankreas).

4. Perawatan

Insufisiensi Eksokrin Pankreas: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi obat-obatan (pexels.com/Dids)

Pengobatan standar untuk mengatasi EPI ialah terapi penggantian enzim pankreas (PERT). Kandungan pengobatan ini terdiri dari beberapa enzim yang dibutuhkan tubuh untuk memperlancar proses pencernaan, seperti amilase, lipase, dan protease.

PERT dinilai cukup efektif dalam usaha meningkatkan berat badan dan mencegah malnutrisi. Selain itu, menurut studi dalam jurnal Oncotarget tahun 2017, hanya sedikit efek samping yang ditimbulkan oleh PERT.

Namun, dalam praktiknya PERT tetap harus menyesuaikan kondisi pasien terkait anatomi, kandungan lemak, berat badan, serta kondisi pankreas. Ini didukung oleh kajian ilmiah yang termaktub dalam JOP: Journal of the Pancreas.

5. Pencegahan

Insufisiensi Eksokrin Pankreas: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi makanan sehat (pexels.com/Sharon McCutcheon)

Selain menempuh intervensi medis berupa pengobatan PERT, hal yang tidak kalah penting adalah upaya untuk mencegah EPI terjadi. Beberapa perubahan gaya hidup yang sebaiknya dilakukan untuk memelihara kesehatan pankreas adalah:

  • Makan makanan dengan gizi seimbang.
  • Berhenti merokok.
  • Tidak minum minuman beralkohol.
  • Mengonsumsi suplemen vitamin (A, D, E, dan K) sesuai anjuran dokter.

Insufisiensi eksokrin pankreas adalah masalah medis yang menyangkut sistem pencernaan. Ini terjadi ketika pankreas tidak cukup menghasilkan enzim untuk memecah dan menyerap nutrisi.

Apabila kamu mengalami gejala yang mengarah pada kondisi ini, sebaiknya segera temui dokter. Gejala yang ditunjukkan mungkin menandakan adanya kondisi medis tertentu. Di samping itu, penting untuk menjaga kesehatan pankreas, salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat.

Baca Juga: Marcus Gunn Pupil: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya