Kenali 5 Jenis Pemeriksaan untuk Memastikan Kesehatan Jantung

Brain natriuretic peptide (BNP) ialah hormon yang dilepaskan jantung sebagai respons terhadap stres kardiovaskular. Sedangkan, N-terminal pro-brain natriuretic peptide (NT-proBNP) merupakan prekursor untuk BNP.

Tingkat NT-proBNP atau BNP yang tinggi dalam aliran darah merupakan indikasi bahwa otot jantung menegang dan mungkin tidak relaks dengan baik atau melemah dan tidak dapat lagi memompa secara efisien. Biasanya, kondisi ini diakibatkan kurangnya aktivitas fisik secara teratur. Ini dikenal sebagai disfungsi diastolik yang dapat menjadi prediktor awal gagal jantung.

Penyakit jantung telah lama dikenal sebagai penyebab utama kematian di berbagai negara. Umumnya, terdapat faktor risiko dan tanda-tanda peringatan untuk penyakit jantung, tetapi penyakit jantung dapat menyerang siapa saja.

Beberapa jenis penyakit jantung diakibatkan arteri koroner yang tersumbat oleh timbunan lemak, yang mengakibatkan penyakit arteri koroner atau coronary artery disease (CAD). Tes untuk mengetahui kondisi ini adalah Corus CAD.

Corus CAD oleh Cardio Dx adalah tes ekspresi gen yang menggunakan messenger RNA dari gen yang diatur dalam sel darah untuk menentukan apakah pasien mengalami penyumbatan arteri koroner atau tidak.

Pasien diberikan tes darah sederhana yang memberikan skor pada skala satu hingga 40. Semakin tinggi skor tes pasien, semakin besar kemungkinan pasien mengalami penyumbatan.

Pengetahuan ini memungkinkan dokter untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra dan tes tindak lanjut untuk menyelamatkan hidup pasien.

Elektrokardiogram standar, yaitu 12-lead electrocardiogram atau yang juga dikenal sebagai EKG, merupakan tes jantung yang tidak invasif, tidak menyakitkan, dan biasanya hanya membutuhkan waktu selama 5-10 menit. Ini dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk menilai penyakit jantung.

Dokter akan menempatkan 10 elektroda kecil pada tungkai dan dada yang mengukur aktivitas listrik jantung. Tes ini akan mendeteksi ritme dan pola abnormal yang umumnya terkait dengan serangan jantung, aritmia, dan kondisi kardiovaskular berbahaya lainnya.

Pads tes high-sensitivity C-reactive protein (CRP) dilakukan tes darah untuk mengukur CRP. CRP adalah protein dalam darah yang merupakan indikator kuat peradangan di seluruh tubuh.

Plak kolesterol melukai pembuluh darah, memicu peradangan dan meningkatkan kadar CRP dalam darah. Itu berbahaya karena perempuan dengan tingkat CRP yang tinggi mungkin empat kali lebih mungkin untuk menderita serangan jantung atau stroke.

CRP tinggi paling berbahaya jika individu juga memiliki lingkar pinggang lebih dari 89 cm, yang menunjukkan tingginya lemak perut. Tes ini baik dilakukan oleh individu berusia di atas 40 tahun.

Tidak seperti tes darah untuk kolesterol tradisional, yang mengukur kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida, tes lanjutan juga melihat ukuran partikel. Ini penting karena beberapa partikel berukuran besar dan halus, sehingga cenderung memantul dari dinding arteri saat bergerak ke seluruh tubuh. Sedangkan, lainnya kecil dan padat, yang berarti mereka dapat menembus lapisan arteri dan membentuk gumpalan plak. Tes darah Lp(a) menganalisis jenis kolesterol tertentu yang dapat meningkatkan risiko jantung tiga kali lipat.

Tes ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang risiko jantung daripada tes konvensional, yaitu memiliki banyak partikel besar mengurangi risiko, sementara yang kecil meningkatkannya. Semakin banyak Lp(a) pada individu, maka artinya semakin buruk juga karena menempel pada lapisan pembuluh darah, yang menyebabkan plak dan gumpalan.

Demikianlah beberapa jenis pemeriksaan untuk jantung. Kunjungi rumah sakit terdekat dan tanyakan apa jenis pemeriksaan jantung yang bisa kamu lakukan di sana.