- Demam.
- Batuk.
- Sesak napas.
- Perubahan indra penciuman atau perasa.
Kasus COVID-19 Naik Tipis, Ini Tiga Varian yang Beredar

- Kasus COVID-19 naik tipis, positivity rate minggu ke-42 mencapai 4,26 persen.
- Varian virus penyebab COVID-19 yang beredar: XFG, LF.7, dan XFG 3.4.3. Ketiganya termasuk dalam kategori varian risiko rendah.
- Kasus positif kumulatif tahun 2025 terbanyak dilaporkan di DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Banten.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan kenaikan kecil kasus COVID-19 pada minggu ke-42 tahun 2025 (periode 12–18 Oktober). Dari total 258 sampel yang diperiksa, terdapat 11 kasus positif, dengan positivity rate mencapai 4,26 persen.
Varian dominan di Indonesia adalah XFG (57 persen), LF.7 (29 persen), XFG 3.4.3 (14 persen) di bulan Agustus. Kemenkes mengatakan bahwa varian dominan COVID-19 yang beredar di Indonesia saat ini termasuk dalam kategori varian risiko rendah. Jadi, tidak perlu panik, meskipun tetap penting untuk menjaga kesehatan.
Sementara itu, kasus positif kumulatif tahun 2025 terbanyak dilaporkan di DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Jawa Baret, Sumatra Selatan, dan DI Yogyakarta.
Gejala COVID-19
Sebagian besar orang dengan COVID-19 hanya mengalami gejala ringan mirip flu.
Gejala umum meliputi:
Gejala lain dapat berupa:
- Kelelahan.
- Nyeri otot.
- Sakit tenggorokan.
- Sakit kepala.
- Pilek, hidung tersumbat, atau bersin.
- Nyeri dada atau rasa tertekan di dada.
- Pusing atau bingung.
Gejala terkait saluran pencernaan dapat termasuk:
- Nafsu makan menurun
- Diare
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Sembelit
Sebagian orang sama sekali tidak menunjukkan gejala (asimtomatik).
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika kamu terinfeksi COVID-19 dan berisiko tinggi mengalami sakit berat. Segera hubungi dokter jika:
- Gejala makin memburuk atau tidak ada perbaikan.
- Muncul tanda penyakit lain, seperti ruam, hilang nafsu makan, atau merasa lemah.
- Demam tinggi berlangsung selama lima hari atau lebih, atau tidak turun meski sudah minum parasetamol.
Kasus COVID-19 berat jarang terjadi pada anak. Sebagian besar anak tidak bergejala atau hanya mengalami gejala ringan. Namun, jika kamu khawatir dengan kondisi anak, segera hubungi dokter.
Segera buat janji dengan dokter jika:
- Gejala anak makin memburuk atau tidak membaik.
- Muncul tanda penyakit lain, seperti ruam, hilang nafsu makan, atau lemas.
- Demam tinggi berlangsung lima hari atau lebih, atau tidak turun dengan parasetamol.
- Anak berusia 3–6 bulan dengan suhu 39 derajat Celcius atau lebih.
- Kamu merasa anak mengalami demam tinggi.
Jika bayi berusia di bawah 3 bulan mengalami demam di atas 38 derajat Celcius, segera bawa ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Segera hubungi ambulans jika kamu atau anak mengalami gejala berat, seperti:
- Kesulitan bernapas, bibir atau wajah membiru.
- Nyeri atau tekanan di dada.
- Kulit dingin dan lembap, atau tampak pucat dan berbintik.
- Pingsan atau kolaps.
- Bingung atau sulit dibangunkan.
- Sangat sedikit atau tidak ada urine.
- Batuk darah.
Selalu lindungi dirimu dan orang-orang di sekitarmu

COVID-19 sangat mudah menular melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Saat seseorang yang terinfeksi COVID-19 bernapas, berbicara, batuk, atau bersin, mereka melepaskan droplet yang mengandung virus. Kamu bisa tertular dengan menghirup droplet tersebut, atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut.
Risiko penularan lebih tinggi di dalam ruangan dan tempat ramai.
Kamu tetap bisa tertular atau menularkan COVID-19 meskipun tidak memiliki gejala, sudah divaksinasi, dan pernah terinfeksi sebelumnya.
Banyak orang tidak lagi menular setelah 5 hari, tetapi bisa juga tetap menularkan hingga 10 hari.
Cara mencegah tertular COVID-19:
- Cuci tangan dengan sabun dan air atau gunakan pembersih tangan secara teratur sepanjang hari.
- Hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut jika tangan tidak bersih.
Jika kamu atau anakmu berisiko tinggi jatuh sakit akibat COVID-19, usahakan menghindari kontak dengan orang yang memiliki gejala hingga mereka pulih.
Langkah tambahan yang bisa dilakukan:
- Buka jendela dan pintu saat bertemu orang di dalam ruangan, atau pilih bertemu di luar ruangan.
- Jaga jarak minimal 2 meter dari orang lain (terutama di dalam ruangan atau tempat ramai).
- Bekerja dari rumah jika memungkinkan, atau diskusikan dengan atasan cara mengurangi risiko di tempat kerja.
- Gunakan masker ketika sulit menjaga jarak.
- Pertimbangkan untuk meminta orang lain memakai masker atau melakukan tes cepat antigen jika bertemu di dalam ruangan.
Cara mencegah menyebarkan COVID-19
Jika kamu memiliki gejala COVID-19 atau hasil tes positif, lakukan langkah-langkah ini untuk mencegah penularan ke orang lain, termasuk anggota keluarga:
- Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, ajarkan juga anak-anak untuk melakukannya.
- Bersihkan secara rutin permukaan yang sering disentuh (seperti gagang pintu, remote TV) dan area bersama (dapur, kamar mandi).
- Usahakan menjauh dari orang lain, termasuk anggota keluarga, sampai merasa lebih baik.
- Beri tahu orang yang perlu masuk ke rumah bahwa kamu positif atau bergejala.
- Hindari tempat dalam ruangan atau keramaian (termasuk transportasi umum atau acara besar) atau tempat dengan sirkulasi udara buruk jika harus keluar rumah.
- Gunakan masker ketika sulit menjaga jarak.
- Jika diminta menghadiri janji medis secara langsung, beri tahu tenaga kesehatan bahwa kamu positif atau bergejala.
Referensi
"Statistik Resmi - Laporan Pengawasan Kasus Influenza dan COVID-19 : 18 Oct (Minggu ke-42), Diperbaharui 18 Oct 2025." Kementerian Kesehatan RI. Diakses Oktober 2025.
"COVID-19." Healthdirect. Diakses Oktober 2025.
"How to avoid catching and spreading COVID-19 infection." National Health Service. Diakses Oktober 2025.