Kemenkes RI Dorong Peningkatan Jumlah Produsen Alat Kesehatan Medis

- Targetkan seluruh wilayah memiliki RS tipe C
- Kemenkes RI menargetkan pembangunan 66 rumah sakit minimal tipe C dalam dua tahun ke depan.
- Kemenkes RI juga akan meningkatkan alat-alat kesehatan di setiap RS, salah satunya dengan ketersediaan ventilator.
- Sambut baik alat kesehatan buatan Indonesia
- Kemenkes menyambut baik ventilator Savina 300 ID buatan Indonesia yang merupakan hasil kerjasama antara PT Drager dengan PT PHC.
- Wakil Menteri Perindustrian RI, Faisol Riza mendukung penuh alat kesehatan yang diproduksi di Indonesia.
- Memenuhi pasar di
Bekasi, IDN Times - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat bahwa jumlah produsen fasilitas medis di Indonesia masih minim dibandingkan dengan distributor.
Direktur Jenderal (Dirjen) kefarmasian dan alat kesehatan Kemenkes RI, Lucia Rizka Andalucia, mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 800 produsen dibandingkan dengan 5.600 distributor.
Dari data tersebut, lanjut Rizka, pihaknya akan terus berupaya mendukung bertambahnya jumlah produsen. Sebab, langkah menambahkan produsen merupakan salah satu program dari Kemenkes RI.
"Mendukung bertambahnya produsen menjadi program yang harus kami kejar untuk menuju ketahanan di bidang kefarmasian dan alat kesehatan," katanya saat peluncuran ventilator Savina 300 ID di Kawasan MM2100, Kabupaten Bekasi, Kamis (19/6/2025).
1. Targetkan seluruh wilayah memiliki RS tipe C

Dia juga menyampaikan, saat ini terdapat 66 kota dan kabupaten di Indonesia tidak memiliki rumah sakit (RS) tipe C. Oleh karena itu, Kemenkes RI menargetkan pembangunan 66 rumah sakit minimal tipe C dalam dua tahun ke depan.
Selain membangun RS, Kemenkes RI juga akan meningkatkan alat-alat kesehatan di setiap RS salah satunya dengan ketersediaan ventilator.
"Kami targetkan seluruh RS di Indonesia juga dilengkapi alat yang mumpuni dan baik," jelas Rizka.
2. Sambut baik alat kesehatan buatan Indonesia

Dia juga menyampaikan, Kemenkes menyambut baik ventilator Savina 300 ID buatan Indonesia yang merupakan hasil kerjasama antara PT Drager dengan PT PHC.
"Kamk dengan Kementerian Perindustrian untuk mendorong, mendukung agar industri-industri alat kesehatan Indonesia dapat setara dengan industri alat-alat kesehatan di negara maju dan mampu berkompetitif," katanya.
Wakil Menteri Perindustrian RI, Faisol Riza mendukung penuh alat kesehatan yang diproduksi di Indonesia. Dia juga berharap, kedepannya sejumlah bahan baku juga dapat diproduksi di Indonesia.
"Memang bahan baku komponennya impor dan kami harapkan ke depannya nanti ada supplier dalam negeri yang bisa menggantikan bahan baku bisa disupport dalam supplier dalam negeri," katanya.
3. Memenuhi pasar di Indonesia

Sementara, Manager Direksi Drager Indonesia, Ratna Kurniawati, menyampaikan bahwa ventilator Savina 300 ID yang diproduksi secara lokal dapat memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia dengan harga yang terjangkau.
Produk ini juga disesuaikan dengan kebutuhan dan telah memiliki jaringan distribusi yang luas di seluruh Indonesia.
"Jadi RS di seluruh pelosok sudah kami confidence, semuanya sudah mengenal brand drager dan kelas RS yang kami targetkan adalah kelas A, B, dan C," jelasnya.