Cara Membedakan Benjolan yang Berbahaya dan Tidak
- Benjolan jinak umumnya tidak berbahaya dan dapat digerakkan, contohnya lipoma dan kista.
- Benjolan ganas cenderung keras, tidak dapat digerakkan, dan tumbuh cepat, sering kali disertai gejala lain seperti nyeri atau perubahan kulit di atas benjolan.
- Lokasi benjolan pada tubuh juga memberikan petunjuk apakah berbahaya atau tidak.
Menemukan benjolan pada tubuh bisa jadi mengkhawatirkan, tetapi tidak semua benjolan berbahaya. Beberapa mungkin memerlukan perhatian medis, sementara yang lain jinak dan tidak menimbulkan risiko kesehatan. Penting untuk memahami perbedaan antara jenis-jenis ini.
Mengetahui karakteristik antara benjolan berbahaya dan yang tidak berbahaya sangatlah penting. Pengetahuan ini dapat membantumu memutuskan kapan harus mencari nasihat medis. Identifikasi dini dapat mencegah kekhawatiran yang tidak perlu atau mendeteksi masalah yang memerlukan perawatan segera.
1. Karakteristik benjolan yang tidak berbahaya
Benjolan yang tidak berbahaya, juga dikenal sebagai benjolan jinak, biasanya tidak berbahaya dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Contoh umum termasuk lipoma, kista, dan fibroadenoma.
Berikut beberapa karakteristik umum benjolan yang tidak berbahaya:
- Lunak dan dapat digerakkan: Benjolan jinak sering kali lunak saat disentuh dan dapat digerakkan sedikit di bawah kulit. Lipoma, misalnya, adalah benjolan lemak yang lunak dan tidak nyeri, serta dapat bergeser saat ditekan.
- Tidak membesar atau berubah: Benjolan yang tidak berbahaya cenderung tumbuh perlahan seiring waktu. Ukurannya biasanya tidak berubah secara signifikan dalam waktu singkat, dan biasanya tetap kecil.
Meskipun memiliki karakteristik ini, tetapi benjolan tetap perlu dievaluasi oleh dokter, karena benjolan jinak terkadang memerlukan pengangkatan karena rasa tidak nyaman, letaknya, atau ukurannya.
2. Karakteristik benjolan berbahaya

Benjolan berbahaya, atau benjolan ganas, dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius. seperti kanker.
Berikut beberapa karakteristik benjolan berbahaya yang memerlukan perhatian medis segera.
- Keras dan tidak dapat digerakkan: Benjolan ganas cenderung keras dan sering kali tetap di tempatnya. Benjolan tidak bergeser di bawah kulit saat ditekan, dan mungkin terasa lebih padat daripada benjolan jinak.
- Pertumbuhan cepat: Benjolan berbahaya sering kali dapat bertambah besar selama beberapa minggu atau bulan atau mengalami perubahan bentuk. Perubahan ukuran yang tiba-tiba merupakan tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan.
Tanda-tanda lain yang perlu diwaspadai meliputi nyeri, kemerahan, atau perubahan kulit di atas benjolan. Gejala-gejala ini dapat mengindikasikan peradangan, infeksi, atau keganasan.
3. Lokasi dan gejala
Lokasi benjolan pada tubuh dapat memberikan petunjuk tentang apakah benjolan tersebut berbahaya atau tidak. Misalnya:
- Benjolan payudara: Meskipun sebagian besar benjolan payudara bersifat jinak (misalnya, fibroadenoma atau kista), tetapi benjolan yang keras, bentuknya tidak beraturan, atau tidak bergerak harus dievaluasi oleh dokter untuk mengetahui kemungkinan kanker payudara. Pemeriksaan payudara mandiri dan mammogram secara teratur sangat penting untuk deteksi dini.
- Benjolan leher atau ketiak: Pembesaran kelenjar getah bening di leher atau ketiak sering kali disebabkan oleh infeksi, tetapi benjolan tersebut juga dapat menjadi tanda limfoma atau kanker lainnya jika benjolan tersebut menetap atau tumbuh dengan cepat.
Selain lokasi, adanya gejala seperti nyeri tekan, hangat, atau keluarnya cairan dari benjolan perlu dievaluasi lebih lanjut oleh penyedia layanan kesehatan.
4. Apa yang harus dilakukan saat menemukan benjolan?

Jika kamu menemukan benjolan pada tubuhmu, penting untuk memantau ukuran, bentuk, dan perubahannya seiring waktu. Mencatat detail ini dapat membantu dokter menilai benjolan dengan lebih akurat.
- Perhatikan perubahan: Jika benjolan terus membesar, berubah bentuk, atau terasa nyeri, cari pertolongan medis. Meskipun benjolan memiliki karakteristik jinak, perubahan signifikan apa pun harus dievaluasi.
- Dapatkan evaluasi profesional: Pada akhirnya, cara terbaik untuk mengidentifikasi apakah benjolan berbahaya atau tidak adalah dengan berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat menggunakan tes pencitraan, seperti USG atau MRI, dan prosedur biopsi untuk menentukan apakah benjolan tersebut berbahaya atau tidak.
5. Kapan harus mencari perhatian medis?
Segera cari bantuan medis jika kamu menghadapi situasi berikut:
- Penurunan berat badan atau kelelahan yang tidak dapat dijelaskan: Gejala-gejala ini, jika disertai benjolan, dapat mengindikasikan kondisi mendasar yang lebih serius.
- Nyeri atau ketidaknyamanan yang berkepanjangan: Jika benjolan menyebabkan nyeri terus-menerus, terutama tanpa penyebab yang jelas (seperti cedera), penting untuk memeriksakannya.
- Pertumbuhan cepat: Benjolan apa pun yang berubah ukuran secara signifikan dalam waktu singkat merupakan penyebab kekhawatiran.
Mengidentifikasi apakah benjolan berbahaya atau tidak dapat menjadi tantangan tanpa evaluasi medis yang tepat. Jika kamu menemukan benjolan dan tidak yakin dengan sifatnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang akurat.
Referensi
"What’s the Difference Between a Cyst and a Tumor?" Cleveland Clinic. Diakses Oktober 2024.
"Lumps." National Health Services. Diakses Oktober 2024.
"How to Tell if Body Lumps Could be Cancer." UPMC HealthBeat. Diakses Oktober 2024.