10 Kondisi Kesehatan yang Paling Banyak Dialami Milenial Saat Ini

Peneliti mendapatkan insight yang menarik dari penelitian. Setidaknya 83 persen responden mengaku bahwa mereka memiliki kondisi kesehatan yang baik hingga sangat baik. Sebanyak 68 persennya bahkan memiliki dokter pribadi. Namun ternyata, secara keseluruhan, kondisi kesehatan mereka mulai menurun pada usia 27 tahun. 

Kemudian BCBS membuat Health Index Data yang merangkum sepuluh kondisi kesehatan dan penyakit yang paling banyak diidap oleh milenial. Ingin tahu apa saja kondisi yang dimaksud dan cara mengatasinya? Simak ulasannya berikut ini!

Depresi adalah kondisi kesehatan pertama yang banyak diidap oleh milenial. Jumlah penderitanya meningkat 47 persen dari tahun 2013 hingga 2018, menurut data BCBS. Peneliti bahkan memperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkannya, mulai dari media sosial, keuangan, pekerjaan, dan lain-lain. Jika kamu merasakan kondisi ini juga, jangan ragu untuk cari pertolongan profesional. Atau setidaknya, curahkan apa yang kamu rasakan kepada orang-orang yang kamu percaya.

Kondisi kedua yang paling banyak diidap oleh milenial adalah penyalahgunaan obat terlarang atau kecanduan. Menurut data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2017, jumlah penyalahgunaan ini mencapai lebih dari tiga juta orang.

Padahal ada banyak ancaman kesehatan dapat diakibatkannya. Mulai dari kerusakan hati, penurunan fungsi otak, halusinasi, hingga kematian. Tak hanya merusak fisik, narkoba juga bisa memengaruhi kejiwaan seseorang.

Studi yang dilakukan oleh The Lancet tahun 2017 mengemukakan bahwa tingkat konsumsi alkohol kini kian meningkat. Dibandingkan dengan tahun 1990, angka meningkat sebanyak 41 persen. Namun yang dimaksud dalam konteks ini adalah penggunaan alkohol yang terlalu berlebihan. 

Terlalu banyak mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit. Dilansir dari Mayo Clinic, di antaranya adalah penyakit hati, pencernaan, penyakit jantung, diabetes, beberapa jenis kanker, hingga penurunan sistem imun.

Seseorang dikatakan menderita hipertensi ketika tekanan darahnya di atas 120/80. Jika kamu mengira penyakit ini hanya dialami oleh orang tua, kamu keliru. Buktinya, mereka yang berusia 25 hingga 36 tahun juga bisa mengalaminya. Angka prevalensinya pada 2017 mencapai 8,1 per 100, menurut BCBS. Ini meningkat sebanyak 16 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014.

Tenang saja, ada beberapa cara untuk mencegah diri terkena hipertensi. Di antaranya adalah menjaga berat badan ideal, perbanyak makan buah dan sayuran, kurangi konsumsi garam, serta berolahraga secara teratur. Kita juga harus menghindari alkohol, rokok, dan makanan tak sehat.

Yang dimaksud dari hiperaktif di sini adalah ketidakmampuan seseorang untuk fokus dan berkonsentrasi. Dilansir dari The Odyssey Online, pada milenial, kondisi ini disebabkan oleh kehadiran smartphone dan media sosial.

Kita selalu terdistraksi dengan keduanya, sehingga sulit untuk diam mengerjakan kegiatan. Setiap beberapa menit sekali, kita akan berhenti untuk mengecek handphone. Apakah kamu merasakannya juga?

Psikosis menempati peringkat ke-6 untuk kondisi kesehatan yang banyak dialami milenial. Dilansir dari Medline Plus, psikosis adalah gangguan psikologis parah yang menyebabkan penderitanya sulit untuk membedakan kenyataan dan halusinasi. Salah satu jenis yang terkenal adalah skizofrenia. 

Sebenarnya tidak jelas mengapa kondisi ini banyak dialami oleh milenial. Akan tetapi menurut penelitian dari Schizophrenia Bulletin tahun 2009, ada beberapa faktor risiko yang mendasarinya, mulai dari faktor genetik, depresi, kondisi mental tak stabil, dan pemakaian narkoba. Jika kamu mengalaminya, segeralah mencari pertolongan dari dokter dan psikiater agar kondisi tak semakin parah.

Crohn’s disease dikenal juga dengan inflammatory bowel disease atau peradangan kronis yang biasa terjadi pada usus halus dan usus besar. Dilansir dari Mayo Clinic, kondisi ini dapat memicu sakit pada perut, diare kronis, malnutrisi, dan penurunan berat badan. 

Kenapa crohn’s disease banyak dialami oleh milenial? Teori yang dikemukakan oleh Main Line Health mengatakan bahwa ini disebabkan oleh makanan yang sering kita konsumsi. Mulai dari makanan yang kaya akan gula, makanan olahan, junk food, dan lain sebagainya. 

Kolesterol juga menjadi masalah bagi para milenial. Ini adalah hasil dari pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Makanan yang memicu kolesterol adalah makanan bersantan, gorengan, berlemak, fast food, dan makanan yang mengandung banyak gula.

Jika tidak segera dicegah, kolesterol tinggi dapat mengakibatkan berbagai penyakit. Mulai dari jantung koroner, stroke, diabetes, dan lain-lain. Agar terhindar darinya, mulai sekarang biasakan pola makan yang sehat dan rajin berolahraga.

Kondisi kesehatan selanjutnya yang mengancam milenial adalah kecanduan merokok. Menurut riset dari Atlas Tobacco, Indonesia menempati peringkat tiga untuk negara dengan jumlah perokok tertinggi di dunia. 

Ketika seseorang terlalu banyak merokok, mereka akan ketergantungan terhadapnya. Itulah kenapa sering kali, perokok aktif sulit untuk berhenti. Jika kamu ingin terhindar darinya, maka kurangi dosis rokok per hari secara perlahan, ganti dengan mengonsumsi cemilan sehat, serta hindari lingkungan yang memicumu merokok. 

Kondisi kesehatan yang terakhir adalah diabetes tipe 2. Dilansir dari Fortune, setidaknya 30,3 juta milenial di AS menderitanya. Sedangkan di Indonesia, pada tahun 2015 angka tersebut mencapai 12 juta penduduk, menurut riset Kemenkes RI. Penyebab penyakit ini adalah tingginya konsumsi gula, baik dari nasi, minuman, cemilan, dan lain-lain. Selain itu, malas berolahraga juga bisa memicu diabetes tipe 2.

Perlu diketahui bahwa hal ini tidak untuk menakuti ataupun menghakimimu ya. Penting bagi kita, para milenial, untuk mengetahui informasi ini agar kita termotivasi untuk membiasakan hidup sehat.