Benarkah Odol Bermanfaat untuk Kulit dan Rambut?

Dilansir Healthline, beberapa pasta gigi memiliki senyawa pemutih, seperti hidrogen peroksida. Jika gigi saja bisa dibuatnya lebih mengilap, maka sudah seharusnya hidrogen peroksida mampu membuat rambut mengilap juga. Begitu logika sederhananya.

Masalahnya, menggunakan hidrogen peroksida dalam odol untuk membuat rambut berkilau tidak disarankan. Alasan pertama, odol tidak mudah dioleskan secara merata ke rambut. Selain itu, tidak ada riset yang membuktikan kalau odol bisa membuat rambut berkilau.

Selain untuk kilau, odol juga konon bisa digunakan untuk bleaching rambut. Apakah patut dicoba? Lagi-lagi, lebih baik jangan. Alasan pertama adalah lagi-lagi odol bukan diciptakan untuk rambut, sehingga tidak bisa menyebar secara merata.

Jika odol terlalu lama di rambut, senyawa-senyawa odol bisa menyerap cairan dari batang rambut. Akibatnya, rambut jadi kering dan rapuh. Selain itu, ada pula risiko bahwa praktik ini bisa merusak folikel rambut di kulit kepala.

Mungkin kamu pernah melihat tips di internet bahwa odol bisa dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya untuk menyingkirkan rambut, terutama rambut tubuh. Namun, tidak ada bukti ilmiah bahwa odol bisa melakukannya.

Selain itu, meskipun bisa menyingkirkan rambut, tetapi senyawa dalam odol bisa memicu iritasi pada kulit. Odol juga mengandung alkohol dan hidrogen peroksida yang bisa membuat kulit kering.

Tidak sedikit pasta gigi yang mengandung bahan peppermint, dan tidak sedikit penelitian yang mengungkapkan manfaat bahan herbal ini terhadap rambut karena bisa memperlancar aliran darah ke kulit kepala. Oleh karena itu, banyak yang menyangka odol bisa buat rambut lebat.

Meski begitu, ini bukan berarti odol bisa digunakan untuk melebatkan rambut kepala. Ini karena senyawa dalam odol menutupi kinerja peppermint sehingga amat kecil kemungkinannya odol bisa membantu pertumbuhan rambut kepala.

Fakta menarik, odol memiliki beberapa bahan yang sama dengan produk perawatan kulit, seperti soda kue dan sodium lauril sulfat. Selain itu, odol juga memiliki senyawa antiseptik dan antibakteri untuk menjaga kesehatan mulut.

Jadi, apakah dengan mengoleskan odol, kamu bisa membuat kulit lebih bersih? Mengutip Healthline, odol bisa mengeringkan jerawat akibat bakteri hingga mengurangi inflamasi di kulit wajah. Namun, odol tidak direkomendasikan untuk jerawat karena bisa menyebabkan:

• Pori-pori wajah tersumbat.
• Kulit wajah kering.
• Kulit wajah berubah kemerahan.
• Kulit wajah mengelupas.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, odol diciptakan untuk rambut. Jadi, bagaimana jika kamu memaksa mengaplikasikannya ke rambut? Ada peringatan tentang beberapa efek samping seperti:

• Rambut rapuh.
• Rambut kering.
• Rambut sulit diatur.
• Rambut rusak.
• Warna rambut polkadot atau tercoreng.
• Folikulitis dan/atau iritasi kulit kepala.
• Kulit kepala gatal atau terkelupas (dermatitis seboroik).

Selain beberapa efek samping tersebut, odol yang terlalu lama dioleskan di rambut bisa sulit dibersihkan. Ini karena pasta gigi mengandung fluorida sehingga dapat meninggalkan lapisan residu yang seharusnya melindungi gigi. Oleh karena itu, sisa-sisa odol jadi sulit dibersihkan dari rambut.

Untungnya, sulit bukan berarti mustahil. Kamu bisa membersihkan sisa odol dengan cara:

• Pisahkan rambut yang terkena odol dengan jepit rambut.
• Bilas rambut dengan lembut menggunakan air hangat, dan sikat rambut dengan sisir secara perlahan agar odol luruh dari rambut.
• Keramas dan diamkan selama 1 atau 2 menit sebelum dibilas. Ulangi 2 sampai 3 kali hingga sensasi lengket pada rambut berkurang.
• Sambil dibilas, gunakan sisir untuk mengenyahkan sisa odol di rambut. Jangan lupa untuk membilas sisir agar sisa odol tak menempel.

Itulah kebenaran mengenai penggunaan odol untuk rambut dan kulit. Tidak efektif dan malah merepotkan, kan? Jadi, gunakanlah odol sesuai fungsi utamanya, yaitu untuk membersihkan gigi. Tak perlu repot-repot mencobanya, ya!