Apa yang biasanya dilakukan pada bayi baru lahir? Biasanya, lendir dan cairan ketuban bayi akan dibersihkan lalu tali pusat akan segera dipotong. Setelahnya, bayi akan ditimbang dan disusui untuk pertama kalinya. Untuk memastikan kondisi kesehatannya, bisa dilakukan tes darah guna mengetahui ada masalah kesehatan pada bayi atau tidak.
Masalah kesehatan apa saja yang bisa diidentifikasi lewat tes darah pada bayi baru lahir? Ketahui jawabannya di bawah ini!
Tes darah pada bayi baru lahir biasanya dilakukan 24-48 jam setelah bayi dilahirkan. Di beberapa negara, tes darah selanjutnya dilakukan dengan dokter anak ketika bayi berusia 1-2 minggu. Dokter bisa mengetahui kondisi genetis, hormon dan metabolisme pada bayi yang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius nantinya, ungkap laman Kids Health.
Bagaimana cara melakukan tes darah pada bayi baru lahir? Dokter akan menusuk bagian tumit bayi untuk memperoleh beberapa tetes darah. Lalu, darah akan ditempatkan pada kertas khusus dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Hasil tes rata-rata bisa didapatkan setelah 2-3 minggu, jelas laman U.S National Library of Medicine.
Gangguan metabolisme pada bayi bisa diketahui lewat tes darah. FYI, metabolisme adalah proses untuk mengubah makanan menjadi energi yang bisa digunakan tubuh untuk tumbuh, bergerak dan berpikir. Namun, sebagian masalah metabolisme terjadi ketika enzim tertentu hilang atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Lewat screening, kita bisa mengetahui adanya gangguan metabolisme. Seperti phenylketonuria (PKU), tirosinemia, asidemia metilalonik, citrullinema, maple syrup urine disease (MSUD) dan lain sebagainya, terang laman Kids Health. Jika kita mengetahui masalah kesehatan ini lebih awal, maka bayi bisa ditangani lebih cepat!
Lewat tes darah, akan diketahui pula adanya hipotiroidisme bawaan atau tidak. Hipotiroidisme bawaan adalah hilangnya sebagian atau seluruh fungsi kelenjar tiroid pada bayi sejak lahir. Hal ini terjadi ketika kelenjar tiroid gagal berkembang atau berfungsi dengan baik. Masalah kesehatan ini dialami oleh 1 dari 1.500 bayi dari kelahiran hidup.
Bayi yang memiliki hipotiroidisme bawaan tidak menunjukkan gejala yang menonjol, meski ada sebagian bayi yang menjadi kurang aktif dan tidur lebih banyak dari bayi normal, ungkap laman U.S National Library of Medicine. Jika tak segera diobati, hipotiroidisme bawaan bisa menyebabkan kecacatan intelektual dan pertumbuhan yang lambat.
Selain itu, tes darah pada bayi baru lahir juga akan mengungkap adanya hiperplasia adrenal kongenital. Ini mengacu pada sekelompok kondisi genetis yang memengaruhi kelenjar adrenal. Kelenjar ini terletak di atas ginjal dan berfungsi untuk melepaskan hormon yang diperlukan tubuh, terang Genetic and Rare Disease Information Center.
Tanda-tanda hiperplasia adrenal kongenital berbeda-beda tergantung usia dan jenis kelamin. Bayi perempuan biasanya dilahirkan dengan bentuk alat kelamin yang ambigu dan menyulitkan untuk diidentifikasi. Kondisi ini juga memicu pertumbuhan prematur, detak jantung abnormal, muntah dan dehidrasi.
Dengan tes darah, akan segera diketahui apakah bayi memiliki beta thalassemia atau tidak. Beta thalassemia ialah kelainan darah yang mengurangi produksi hemoglobin. Hemoglobin merupakan protein yang ada di dalam sel darah merah dan mengandung zat besi serta mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Tanda-tanda thalassemia mulai muncul pada 2 tahun pertama kehidupan. Anak akan kesulitan menambah berat badan serta kulit dan bagian putih mata berubah jadi kuning. Selain itu, bagian limpa akan membesar serta hati, jantung dan tulang jadi cacat, jelas laman U.S National Library of Medicine.
Penyakit sel sabit juga bisa dideteksi dari tes darah pada bayi. Bila umumnya sel darah merah memiliki bentuk seperti keping yang bulat, maka penyakit sel sabit menyebabkan bentuk sel darah merah berubah seperti bulan sabit dan tak beraturan. Penyakit sel sabit bisa memperlambat dan menghalangi aliran darah, tutur laman Mayo Clinic.
Kelainan darah ini bisa terjadi sedari lahir karena diturunkan secara genetis dari orang tua, ungkap laman University of Rochester Medical Center. Bayi yang lahir dengan penyakit sel sabit memiliki bentuk sel darah merah yang abnormal. Perawatan pada bayi bisa dilakukan dengan antibiotik atau melakukan transfusi darah.
Masih ada banyak masalah kesehatan yang bisa dideteksi dari tes darah pada bayi. Di antaranya adalah galaktosemia, defisiensi imun kombinasi (SCID), penyakit pompe, atrofi otot tulang belakang, cystic fibrosis, defisiensi biotidinase dan lain sebagainya, menurut laman Kids Health.
Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk melakukan pemeriksaan darah pada bayi! Hal ini harus segera dilakukan untuk mengetahui apakah ada masalah kesehatan serius pada bayi yang baru dilahirkan. Lebih baik mencegah daripada mengobati kan?
Nah, itulah masalah kesehatan yang bisa diketahui lewat tes darah pada bayi. Semoga informasi ini bermanfaat ya!