Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Ibuprofen dapat Mengiritasi Lambung? 

default-image.png
Default Image IDN

Ada berbagai obat antinyeri yang tersedia dengan berbagai pilihan merek. Bagi orang yang pernah mengalami keluhan asam lambung, mungkin mereka merasa khawatir ketika memilih obat antinyeri. Hal yang khawatirkan yaitu obat antinyeri yang diminum bisa membuat asam lambungnya kambuh.

Salah satu obat antinyeri yang sering dikaitkan dengan iritasi lambung adalah ibuprofen. Apa kaitan ibuprofen dengan iritasi lambung dan mengapa hal tersebut bisa terjadi? Yuk, simak penjelasan berikut.

1. Ibuprofen

default-image.png
Default Image IDN

Dilansir WebMD, ibuprofen merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, seperti sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid, nyeri gigi, dan lainnya. Selain itu, ibuprofen juga dapat mengurangi keluhan demam.

Ibuprofen di Indonesia tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, di antaranya sirop dan tablet. Ibuprofen sirop biasa digunakan pada anak-anak dan tergolong obat bebas terbatas.

Bentuk sediaan ibuprofen tablet di Indonesia ada dua kekuatan, yaitu 200 mg dan 400 mg. Ibuprofen 200 mg termasuk golongan obat bebas terbatas sehingga penggunaannya boleh tanpa resep dokter. Sementara itu, ibuprofen 400 mg termasuk obat keras sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter.

Perbedaan golongan tersebut disebabkan ibuprofen memiliki indikasi atau fungsi yang berbeda, sehingga pada dosis yang lebih tinggi membutuhkan pengawasan dari dokter, seperti dikutip Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

2. Efek samping ibuprofen

default-image.png
Default Image IDN

Perlu diketahui, efek samping yang akan dialami setiap individu mungkin tidak sama karena bergantung pada respons tubuh masing-masing. Selain itu, efek samping juga tidak selalu muncul setelah menggunakan obat.

Menurut keterangan dari National Health Service (NHS), ibuprofen dapat menyebabkan pusing dan mengantuk. Jika keluhan tersebut muncul, maka sebisa mungkin hindari mengemudi kendaraan atau mengoperasikan alat berat hingga efek tersebut reda. Bila keluhan tersebut tidak segera mereda, laporkan ke dokter.

Apabila setelah menggunakan ibuprofen ada keluhan seperti mudah memar atau perdarahan, feses berwarna gelap, ada darah pada muntah, telinga berdenging, perubahan jumlah urine, atau bengkak pada kaki, segera konsultasikan ke dokter.

3. Efek iritasi lambung pada ibuprofen

ilustrasi iritasi lambung (pexels.com/cottonbro)

Ibuprofen merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini mempunyai mekanisme kerja dengan cara menghambat terbentuknya prostaglandin.

Berdasarkan laporan dalam Journal of Clinical Gastroenterology, prostaglandin adalah salah satu mediator atau zat yang menyebabkan inflamasi atau nyeri. Namun, selain menyebabkan nyeri, fungsi prostaglandin di lambung yaitu melindungi dinding lambung dari asam lambung.

Jika produksi prostaglandin dihambat, selain rasa nyeri hilang, juga akan menyebabkan hilangnya proteksi lambung dan menimbulkan nyeri lambung. Inilah yang menyebabkan ibuprofen dapat meningkatkan risiko iritasi pada lambung.

4. Rekomendasi obat antinyeri pada orang-orang dengan riwayat asam lambung

ilustrasi bahan kimia obat (pexels.com/Suzy Hazelwood)

Menurut keterangan dari Pusat Informasi Obat Nasional, BPOM, pada orang dengan riwayat asam lambung, jika mengalami nyeri mereka direkomendasikan untuk menggunakan parasetamol. 

Parasetamol diketahui lebih aman digunakan pada penderita asam lambung karena tidak mengiritasi lambung. Selain itu, parasetamol juga lebih direkomendasikan sebagai antinyeri pada lansia.

Apabila ingin tetap menggunakan ibuprofen, maka solusinya adalah dengan mengonsumsinya setelah makan. Adanya makanan di lambung membuat risiko iritasi lambung menjadi berkurang.

Selain itu, penggunaan ibuprofen dengan dosis paling rendah dan jangka waktu pendek juga dapat meminimalkan iritasi lambung. Penggunan ibuprofen sebaiknya saat gejala pertama kali terasa agar efek obat menjadi maksimal. Jika nyeri dibiarkan hingga parah, maka efek obat ibuprofen menjadi menurun. 

5. Penggunaan ibuprofen dengan obat antinyeri lain

ilustrasi obat-obatan (unsplash.com/Ksenia Yakovleva)

Mengutip NHS, ibuprofen relatif aman jika digunakan bersamaan dengan parasetamol. Penggunaan ibuprofen dan parasetamol bersamaan diketahui tidak menimbulkan interaksi obat dan tidak berisiko meningkatkan iritasi lambung.

Namun, hindari penggunaan ibuprofen bersamaan dengan obat antinyeri lainnya seperti aspirin atau asam mefenamat tanpa arahan dokter. Penggunaan bersamaan ibuprofen dengan aspirin atau asam mefenamat harus dihindari karena merupakan golongan obat yang sama, yaitu NSAID. Penggunaan dua obat golongan yang sama tersebut akan makin meningkatkan risiko iritasi lambung dan efek samping lain.

Ibuprofen dapat menyebabkan iritasi lambung karena kerja obat ini menghambat pembentukan prostaglandin yang berfungsi untuk melindungi lambung dari asam lambung. 

Jadi, buat yang punya masalah asam lambung, kamu lebih disarankan untuk menggunakan parasetamol bila ada keluhan nyeri. Namun, jika ingin tetap menggunakan ibuprofen, gunakan dosis terendah dalam jangka waktu pendek, dan konsumsi setelah makan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Purwati
EditorDewi Purwati
Follow Us