Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Mycoplasma Pneumonia, Wabah Viral yang Menyerang Pernapasan

ilustrasi anak flu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Perlu kamu ketahui bahwa mycroplasma pneumonia adalah bukan jenis kuman atau bakteri baru. Dilansir cdv.gov, mycoplasma pneumonia merupakan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit dengan cara merusak lapisan sistem pernapasan (tenggorokan, paru-paru, batang tenggorok). Bakteri ini bisa memicu banyak komplikasi penyakit lain, seperti penumpukan cairan yang menekan organ paru-paru, atelektasis, radang otak, gangguan fungsi ginjal, anemia hemolitik, serangan asma, dan eritema multiformis (sindrom Stevens-Johnson).

Hal ini tentu mengingatkan pada kasus pneumonia misterius yang sedang ramai menyerang banyak anak di China. Meski jumlahnya belum diketahui secara pasti, WHO menyampaikan bahwa Komisi Nasional China hingga 13 November 2023 melaporkan ada peningkatan soal penyakit saluran pernapasan yang mayoritas menyerang anak-anak sehingga diduga bakteri ini menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit pneumonia.

Tak hanya di China, ramainya kasus ini tentu menimbulkan rasa khawatir di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dilansir laman Kemenkes RI, penyakit ini ternyata sudah terdeteksi di Indonesia. Bahkan, dari 6 pasien yang terkonfirmasi, ada 5 pasien pernah dirawat di RS Medistra dan 1 pasien di RS JWCC Jakarta. Untuk mengetahui lebih jelas tentang mycoplasma pneumonia, simak ulasannya lewat artikel berikut ini!

1.Pengertian Mycoplasma Pneumonia

ilustrasi orang sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dilansir unicef.org, pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru. Banyak faktor yang mengakibatkan seseorang terinfeksi penyakit ini, seperti virus, jamur, dan bakteri yang tercampur di udara. Tak hanya anak-anak, orang dewasa sekalipun bila terjangkit pneumonia ini akan merasakan sulit bernapas atau sesak dada dikarenakan terdapat nanah atau cairan yang menggangu kerja paru-paru.

Lalu, siapa saja yang bisa terkena mycoplasma pneumonia? Pada dasarnya, mycoplasma pneumonia dapat menyerang siapa saja pada rentang usia 5--40 tahun. Akan tetapi, penyakit ini lebih sering menjangkiti orang-orang yang merokok, penderita penyakit saluran pernapasan kronis (asma, cystic fibrosis, dan kanker), dan sering mengkonsumsi obat penekanan sistem kekebalan tubuh dalam jangka panjang.

2.Gejala dan penyebab Mycoplasma Pneumonia

ilustrasi orang sakit (pexels.com/Pixabay)

Mycoplasma pneumonia adalah bakteri penyebab rusaknya lapisan sistem pernapasan. Oleh karena itu, kamu patut waspada dengan cara mengenali gejala-gejala yang mungkin terjadi. Meski gejala mycoplasma pneumonia lebih ringan dibandingkan gejala pneumonia pada umunya, gejala ini dapat berlangsung hingga berminggu-minggu, seperti sakit tenggorokan, mudah lelah atau lemas, demam ringan, batuk kering yang dapat berkembang menjadi batuk berdahak kuning kehijauan, nyeri dada, dan sakit kepala.

Dilasir unicef.org, ada lebih dari 19 ribu balita meninggal karena pneumonia di Indonesia pada 2018. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian terkait penyakit ini. Apalagi, mycoplasma pneumonia adalah penyakit menular dan penyebarannya terbilang mudah, seperti polusi udara dan percikan air liur (droplets). Bakteri droplets ini dapat menimbulkan gejala hingga 1-4 minggu setelah menginfeksi tubuh dan terus berkembang ketika penderita sering berada di tempat ramai dan padat.

3.Cara pencegahan yang dapat dilakukan

ilustrasi mencuci tangan (pexels.com/Anna Shvets)

Mengingat mycoplasma pneumonia adalah penyakit menular, tentu kamu harus memerhatikan protokol kesehatan di lingkungan sekitar. Ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan supaya bisa mencegah tertular penyakit ini, seperti tidak menyentuh area wajah sebelum mencuci tangan, hindari kontak terlalu dekat dengan orang yang sedang sakit (flu dan batuk), dan rutin membersihkan barang atau mainan yang sering digunakan oleh anak-anak. Cara ini tentu bisa membantu mencegah bakteri atau virus mycoplasma pneumonia terus berkembang.

Tak perlu khawatir, ada cara sederhana yang bisa kamu lakukan ketika mengalami gejala ringan yang berkaitan dengan mycoplasma pneumonia, seperti perbanyak minum air putih, hindari polusi udara berlebihan, dan waktu istirahat atau tidur yang cukup. Meski infeksi mycoplasma pneumonia dapat sembuh dengan sendirinya, lakukan konsultasi dokter bila gejala yang muncul sudah berlangsung dalam waktu yang lama. Sementara untuk bayi, cara paling efektif adalah dengan memberikannya ASI secara rutin sehingga kekebalan bodi menjadi lebih kuat.

Mycoplasma pneumonia tentu menjadi perhatian khusus bagi seluruh manusia tentang kebersihan lingkungan yang harus dijaga. Dengan kualitas hidup yang bersih dan sehat, secara tidak langsung menjaga tubuh terhindar dari berbagai bakteri dan virus penyebab penyakit lainnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us