Metabolismemu Itu Kunci Melawan Virus Corona, Ini 6 Penjelasannya

17 Apr 2020, 10:37 WIB

liverdoctor.com

Sistem imun tubuh adalah salah satu yang menentukan apakah tubuhmu tidak terkena penyakit, bahkan termasuk dari serangan infeksi virus Corona. Berkatnya, kamu bisa tetap sehat hingga sekarang. Namun sebenarnya tak hanya imun saja yang membantumu kuat memerangi penyakit ini, tetapi juga metabolisme tubuh.

Sistem imun dianggap sebagai sistem pertahanan tubuh. Berbeda dengan metabolisme yang lebih mengarah kepada sistem penggerak energi. Analoginya adalah metabolisme merupakan sistem yang mengolah bahan bakar agar membuat kendaraan bisa bergerak. Dengan bensin yang bagus, maka kendaraan pun bisa melaju lebih cepat dan kondisi mesin bertahan lebih lama.

Baru-baru ini saja, tepatnya pada 2 April 2020 kemarin, nature.com menuliskan bahwa ada kaitan kuat antara infeksi virus Corona dengan metabolisme tubuh kita. Ini menjadi dasar pertimbangan mengapa begitu penting menjaga metabolisme tubuh kita agar terhindar dari penyakit COVID-19. Berikut ini penjelasannya.

1. Peradangan pada metabolisme melemahkan sistem imunmu

Metabolism (health.harvard.edu)

Jurnal berjudul “Endocrine and metabolic link to coronavirus infection” yang rilis di Nature Reviews Endocrinology memberikan gambaran besar koneksi metabolisme dan kemudahan terinfeksi COVID-19. Disebutkan di tulisan tersebut jika peradangan metabolisme tubuh menyebabkan terganggunya tubuh untuk mengeluarkan sitokin, protein yang berpengaruh terhadap imunitas tubuh. Efek berantai dari dampak ini adalah imun tubuh melemah sehingga tubuh kesusahan mengalahkan infeksi dan mengganggu proses penyembuhan alami.

2. Peradangan ini bisa disebabkan oleh beberapa penyakit parah

innohealthmagazine.com

Banyak penyakit yang dikatakan dapat mengganggu kinerja metabolisme dalam tubuh. Salah satunya adalah diabetes melitus. Jurnal yang ditulis Dana T Graves dan Rayyan A Kayal menyebutkan gangguan pada metabolisme akibat diabetes disebabkan karena hyperglycemia atau tingginya gula darah. Hal ini bisa berakhir dengan kemunculan komplikasi yang menyebabkan kondisi tubuh semakin memburuk.

3. Akibat komplikasi, bisa terjadi sindrom metabolik

newsletter.esahq.org

Mayo Clinic mendeksripsikan sindrom metabolik sebagai kondisi munculnya penyakit-penyakit yang menyerang metabolisme tubuh di saat bersamaan. Ini menyebabkan tingginya risiko terkena penyakit jantung, strok hingga diabetes tipe 2. Kondisi ini pula menyebabkan adanya kenaikan tekanan darah, penumpukan lemak di area pinggang serta kadar kolesterol yang abnormal.

Dalam kasus penularan COVID-19, penderita sindrom metabolik yang mendapatkan infeksi virus ini memiliki risiko besar untuk meninggal dunia. Alasannya adalah karena ketidakmampuan tubuh mereka untuk mengatasi virus tersebut.

4. Ada baiknya mereka yang mengalami penyakit-penyakit metabolisme ini mendapatkan perhatian khusus

tincture.io

Nur Agus Prasetyo selaku ketua KetoFastosis Indonesia (KFI) menulis sebuah artikel bertajuk “Kebutuhan Mendesak untuk ‘Metabolic Conditioning’ di tengah Wabah ‘COVID-19.’” Dalam artikel tersebut, dia menyarankan ada baiknya para ahli kesehatan memperhatikan masalah metabolisme ini mengingat kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan metabolisme sang pasien dan diri sendiri dapat menekan angka kematian.

5. Pengecekan gula darah bisa menjadi cara pertama dan termudah untuk menangani mereka yang mendapatkan sindrom metabolik

health.harvard.edu

Pria yang akrab disapa Tyo tersebut menambahkan setidaknya gula darah adalah hal pertama yang harus dicek kepada pengidap COVID-19, baik yang sudah menunjukkan gejala maupun yang belum. Pengecekan tersebut bisa membantu menunjukkan apakah sang penderita membutuhkan penanganan khusus atau tidak, membuat para dokter bisa segera melakukan kontrol peradangan metabolisme.

6. Untuk menjaga metabolisme tubuh, maka perlu diperhatikan gaya hidup dan pola makan

ihealthycare.com

Permasalahan gula darah dan metabolisme tubuh sebenarnya jika ditarik lebih jauh datang dari masalah gaya hidup dan pola makan. Oleh karena itu untuk menghindari penurunan kualitas gula darah, ada baiknya mulai mengontrol makanan apa yang akan dikonsumsi. Memilih makanan rendah karbohidrat bisa menjadi pilihan terbaik untuk saat ini.

Bagi teman-teman yang sudah menderita penyakit yang menyerang metabolisme ini, ada baiknya untuk lebih berhati-hati. Tidak hanya sekadar mengisolasi diri, mengatur pola makan juga menjadi sangat penting demi memastikan kesehatan tubuh tetap fit.

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona)