14 Obat yang Bisa Merusak Hati, Bijaklah Menggunakannya

Termasuk beberapa obat resep dan obat bebas umum

Organ hati atau lever menyaring semua yang kamu telan, dari makanan hingga obat-obatan. Hati membersihkan tubuh dari racun, memilih nutrisi untuk disimpan, memecah lemak, dan mengatur gula darah.

Obat-obatan tertentu, termasuk beberapa obat resep dan obat bebas yang paling umum, berpotensi merusak hati dan menyebabkan penyakit, seperti hepatitis yang diinduksi obat (drug-induced hepatitis).

Di bawah ini akan dipaparkan beberapa obat paling umum yang berpotensi merusak hati.

1. Asetaminofen

Dilansir GoodRx Health, asetaminofen umum digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri, tetapi merupakan salah satu penyebab paling umum dari gagal hati terkait pengobatan (medication-related liver failure). Dari kasus gagal hati yang dikaitkan dengan obat-obatan, lebih dari sepertiga disebabkan oleh asetaminofen.

Untuk mencegah kerusakan hati, batasi penggunaan asetaminofen di bawah 2 gram sehari. Pastikan untuk membaca bahan pada produk obat kombinasi. Banyak produk yang dijual bebas mengandung asetaminofen—terutama produk obat pilek dan flu.

2. Analgesik dan OAINS

14 Obat yang Bisa Merusak Hati, Bijaklah Menggunakannyailustrasi obat-obatan yang dapat merusak liver (unsplash.com/Laurynas Mereckas)

Pereda nyeri dan penurun demam yang dijual bebas, termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan analgesik, juga berpotensi merusak hati. Mereka dapat menyebabkan hepatitis toksik, yang berarti hati meradang karena zat yang kamu konsumsi, mengutip Healthgrades.

Pereda nyeri dan penurun demam yang dapat membahayakan hati termasuk asetaminofen, ibuprofen, naproxen, dan aspirin, terutama bila dikonsumsi dengan alkohol. Batasi obat pereda nyeri yang dijual bebas dan minumlah hanya sesuai petunjuk.

Hati mungkin pulih ketika kamu berhenti minum obat yang menyebabkan kerusakan. Namun, jika parah dapat menyebabkan jaringan parut (sirosis) dan gagal hati.

3. Amoksisilin-asam klavulanat

Amoksisilin-asam klavulanat adalah antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi pada sinus, tenggorokan, dan saluran udara paru-paru (bronkitis).

Kerusakan hati akibat antibiotik ini dapat terjadi segera setelah kamu mulai meminumnya dan bisa berlangsung lama. Tanda-tanda cedera hati sering terdeteksi, bahkan setelah pengobatan dihentikan.

4. Diklofenak

14 Obat yang Bisa Merusak Hati, Bijaklah Menggunakannyailustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Obat OAINS apa pun dapat menyebabkan cedera hati, meskipun sangat jarang. Kelas obat ini termasuk obat-obatan populer seperti ibuprofen dan naproxen. Akan teatpi, berbicara tentang cedera hati, diklofenak adalah OAINS dengan risiko tertinggi.

Cedera hati akibat diklofenak dapat terjadi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah obat ini mulai diminum dan memengaruhi individu yang rentan karena alasan yang belum kami ketahui.

5. Steroid anabolik

Steroid anabolik termasuk dalam kelompok zat yang disebut Appearance and Performance Enhancing Drugs (APED). Walaupun dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kekuatan, tetapi jenis obat ini juga dapat menyebabkan penyakit hati yang parah, termasuk tumor dan peliosis hepatis, yang menyebabkan kista berisi darah berkembang di hati. Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa.

Perawatan mungkin termasuk menghilangkan bagian dari hati atau transplantasi hati jika donor tersedia. Orang dengan peliosis hepatis mungkin tidak menyadari adanya kondisi ini, tetapi jika kista sampai pecah dapat menyebabkan pendarahan dan kematian.

6. Amiodarone

14 Obat yang Bisa Merusak Hati, Bijaklah Menggunakannyailustrasi obat yang dapat merusak hati (pexels.com/Julie Viken)

Amiodarone adalah obat yang digunakan untuk mengobati fibrilasi atrium, kondisi detak jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan pembekuan darah, stroke, dan gagal jantung.

Setelah mengonsumsi amiodarone selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, kamu mungkin memiliki tanda-tanda cedera sel hati.

7. Allopurinol

Allopurinol sering digunakan untuk mencegah serangan asam urat yang menyakitkan, dapat menyebabkan cedera hati dalam beberapa hari hingga minggu setelah pengobatan dimulai.

Apabila kamu diberikan dokter obat resep ini, dokter mungkin juga merekomendasikan kamu untuk melakukan tes laboratorium secara teratur untuk memantau kesehatan hati.

Baca Juga: 7 Obat yang Dapat Meningkatkan Kadar Gula Darah, Bisa Picu Diabetes?

8. Obat antikejang

14 Obat yang Bisa Merusak Hati, Bijaklah Menggunakannyailustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Obat antikejang umumnya menjadi masalah, karena beberapa obat antiepilepsi dapat menyebabkan kerusakan hati.

Sebagai contoh, dilantin dapat menyebabkan kerusakan hati segera kamu mulai meminumnya. Itulah kenapa kamu perlu tes laboratorium rutin untuk memantau fungsi hati. Karbamazepin dan lamotrigin juga dapat menyebabkan cedera hati, yang mungkin muncul setelah kamu meminumnya selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

9. Isoniazid

Jika tes kulit tuberkulosis positif, kamu mungkin mendapatkan resep isoniazid (terapi isonicotinylhydrazide atau INH) untuk 3 hingga 6 bulan.

INH adalah penyebab cedera hati akut yang umum diketahui, yang terjadi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah kamu memulai pengobatan. Karena alkohol juga dapat menyebabkan kerusakan hati, kamu tidak boleh minum alkohol saat mengonsumsi INH.

10. Risperidone dan quetiapine

14 Obat yang Bisa Merusak Hati, Bijaklah Menggunakannyailustrasi obat yang dapat merusak hati (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Risperidone dan quetiapine digunakan sebagai antipsikotik dan antidepresan. Keduanya berpotensi menyebabkan kerusakan hati. Kenapa bisa begitu?

Empedu, cairan yang dibuat oleh hati untuk membantu tubuh mencerna makanan, biasanya dikirim ke kantong empedu untuk disimpan. Akan tetapi, obat-obatan ini dapat memblokir empedu agar tidak dapat meninggalkan hati, yang mengarah ke kondisi kolestasis yang diinduksi obat (drug-induced cholestasis).

11. Methotrexate

Methotrexate digunakan untuk banyak kondisi, termasuk kanker tertentu, artritis reumatoid, dan kehamilan ektopik. Jika diresepkan obat ini, kamu akan memerlukan tes laboratorium rutin untuk memantau kesehatan hati. Toksisitas hati adalah efek samping yang relatif umum dari obat ini.

12. Azathioprine

14 Obat yang Bisa Merusak Hati, Bijaklah Menggunakannyailustrasi obat-obatan yang berpotensi merusak liver (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Azathioprine adalah obat yang mengontrol sistem kekebalan dan digunakan untuk mengobati kondisi autoimun seperti penyakit Crohn dan hepatitis autoimun.

Setelah berminggu-minggu hingga berbulan-bulan mengonsumsi obat ini, kerusakan hati dapat terjadi. Bekerja sama dengan dokter, pantau kesehatan hati saat menggunakan azathioprine.

13. Herbal dan suplemen

Bagaimana herbal dan suplemen memengaruhi organ, seperti hati, kurang diketahui. Ada beberapa yang mungkin membawa risiko kerusakan hati, termasuk ekstrak teh hijau, mengutip Healthgrades.

Ada beberapa yang mungkin membawa risiko kerusakan hati, termasuk ekstrak teh hijau. Teh hijau itu sendiri tidak berbahaya. Beberapa herbal yang dapat menyebabkan kerusakan hati termasuk germander, black cohost, dan ekstrak kava.

Jangan menganggap produk "alami" itu aman. Bicarakan dengan dokter sebelum menambahkan herbal atau suplemen apa pun ke dalam pola makan sehari-hari.

14. Alkohol

14 Obat yang Bisa Merusak Hati, Bijaklah Menggunakannyailustrasi minuman beralkohol (pixabay.com/free-photos)

Penggunaan atau penyalahgunaan alkohol berat dapat menyebabkan hepatitis alkoholik. Para ahli tidak tahu bagaimana alkohol menyebabkan penyakit ini, tetapi itu juga dapat terjadi, meskipun lebih jarang, pada orang yang minum alkohol dalam jumlah sedang. Gejala hepatitis alkoholik termasuk penyakit kuning, kehilangan nafsu makan, kelemahan, dan nyeri atau pembengkakan perut.

Menghilangkan alkohol adalah pengobatan yang paling penting untuk penyakit ini, meskipun ada beberapa obat yang dapat mengurangi peradangan. Memoderasi asupan alkohol adalah cara paling sederhana untuk menghindari kerusakan hati akibat alkohol.

Gejala toksisitas hati

Gejala toksisitas hati mirip dengan penyakit hati lainnya. Ini dapat mencakup:

  • Penyakit kuning.
  • Urine berwarna gelap.
  • Kelelahan.
  • Kelemahan.
  • Mual.
  • Nafsu makan buruk.
  • Sakit perut.
  • Demam.
  • Ruam.
  • Gatal.

Kelemahan dan kelelahan adalah gejala yang menonjol dari cedera hepatoseluler. Penyakit kuning dan gatal-gatal adalah gejala khas cedera kolestatik.

Penting untuk berhenti minum obat sesegera mungkin setelah kamu mengalami gejala dan temui dokter.

Itulah obat-obatan yang dapat merusak hati. Segera hubungi dokter jika:

  • Kamu mengembangkan gejala potensial cedera hati setelah memulai pengobatan baru.
  • Mengembangkan gejala potensial baru.
  • Gejala tidak membaik setelah pengobatan dihentikan.

Apabila gejala berkembang setelah menggunakan asetaminofen dosis tinggi, segera cari perhatian medis darurat.

Baca Juga: 11 Obat yang Dapat Berinteraksi dengan Pil KB

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya